✮ 𝐓𝐇𝐑𝐄𝐄

6.5K 832 49
                                    

꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦

MS. ZABINI chapt 3 : My Brother's friends.
[revised]





Tak ada tahun yang tenang di Hogwarts. Tahun pertamaku dihadiahi dengan ular-naga raksasa yang ---katanya--- bernama Basilisk. Bukan perkenalan yang menyenangkan, bukan? Sementara tahun kedua, tahanan Azkaban kabur. Harry Potter, katanya dialah dalangnya.

Itu salah satu dari apa yang teman-teman kakakku selalu katakan. Entah aku tidak boleh bergaul dengan para Gryffindor lah, Mudblood lah, banyak aturan sekali.

Yea... dua tahun silam aku disortir ke asrama bersemboyan ular itu, jadi aku tak bisa jauh-jauh dari kakak laki-laki ku.

Dan Blaise mengajakku bergaul dengan teman-temannya. Hingga sekarang, kami tak terpisahkan. Malahan, teman satu angkatan hanya bisa dihitung dengan jari.

"The delegations from Beauxbatons and Durmstrang will be staying with us for the greater part of this year. I know that you will all extend every courtesy to our foreign guests while they are with us, and will give your whole-hearted support to the Hogwarts champion when he or she is selected. And now, it is late, and I know how important it is to you all to be alert and rested as you enter you lessons tomorrow morning. Bedtime! Chop Chop!" Dumbledore mengakhiri pidatonya yang panjang.
Mulai dari Triwizard Tournament sampai guru baru Defence against the Dark Arts yang sangat- menyeramkan.

Hari ini, hari pertama tahun ketigaku dimulai. Semoga saja tak ada masalah lagi yang menimpa, setidaknya jangan ulah Harry Potter lagi.




✦ ⋆˚ ◜𖥔 ۫





"Dia sempurna! Kau harus akui itu,[name]."

Bola mataku kuputar malas. Bosan dengan setiap kata yang Theo lontarkan kepadaku. "Dengar, ya. Kalau kau suka Daph-"

"Oi pelankan suaramu!"

"Ya, ya, ya. Dengar, kalau kau suka seseorang, kau harus nyatakan perasaanmu! Bukannya memuja-muja dia kepadaku begini!" kesalku, berbisik.

"Bukannya begitu! Bagaimana kalau dia tidak menyukaiku?"

"Memang kau saja yang penakut."

"Benar apa yang Draco katakan. Kau menyebalkan juga, ya?"

"Cuih. Sudahlah, aku ada kelas."

Kami berbisik-bisik seperti orang aneh di koridor sepi. Theo terus saja membicarakan Daphne kepadaku, tapi dia sendiri tidak berani mengambil langkah untuk mendekatinya. Apa-apaan?

Satu hal lagi. Kalau iya ada lomba tempat penyimpanan curahan hati terbanyak, mungkin aku pemenangnya.

Aku berbalik, dan berjalan menuju kelas pertama ku pagi ini. Huh, Herbology.

"Millie, Tori!" panggilku berseru. Mereka yang dipanggil namanya berbalik.

"Hey, [name]. Ada apa?" tanya Millie.

"Herbology class?"

Mereka mengaggukkan kepala.

"Ayo kesana bersama." ajakku.

Millicent mengangguk antusias sedangkan Astoria, hanya mengangguk. Mereka memang begitu, yang satu heboh dan satunya lagi sedikit lebih pemalu dan lemah lembut, seperti kakaknya namun tidak terlalu. Apa yang kau harapkan dari lemah lembutnya seorang Slytherin?

𝐌𝐒. 𝐙𝐀𝐁𝐈𝐍𝐈 : draco malfoy [tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang