[7] Matured 19+

9.1K 308 18
                                    

---------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---------------

"Mian, Noona pasti kaget.. ini apartemenku, kemarin Noona tiba-tiba tertidur" ucap Dino. Aku menatap tubuhku yang tertutup selimut. Bajuku semalam juga masih lengkap.

"A..ah, aku tidak melakukan apapun Noona.." kata Dino sambil menggaruk tengkuknya. "Ayo sarapan, aku buat sesuatu meski sederhana" ajak Dino. Aku mengiyakan ajakannya dan beranjak dari kasur.

Selama makan, hanya ada kecanggungan di antara kita. "Noona tidak perlu sungkan, aku tidak merasa direpotkan sama sekali" ucap Dino. "Ah mian aku sepertinya malah membuat canggung, tapi aku tak ingin kita canggung nanti selama bersiap" imbuhnya.

Aku mengangguk "Iya tentu, terimakasih karena tidak meninggalkanku begitu saja kemarin". Saat ada jadwal beberapa hari setelahnya, kami tidak canggung bahkan bertingkah seolah sebelumnya tidak terjadi apapun.

Tapi ada sesuatu yang masih mengusikku, apa aku benar-benar menciumnya malam itu. Atau aku hanya bermimpi?. Setiap kali berbincang dengan Dino, tatapanku selalu tertuju pada bibirnya yang pink itu.

"Noona!" sapa Hoshi sambil memberiku beberapa aksesoris untuk ia kenakan. "Sepertinya Noona sudah baik-baik saja sejak acara minum-minum" ucap Hoshi.

Aku menatapnya bingung. "Ah itu, Scoups hyung sempat mendengar gunjingan mantan kekasih Noona" jelas Hoshi. Aku tersenyum "Aku sudah cukup bahagia memiliki kalian" jawabku.

Setelah Hoshi selesai, Dino menyodorkan aksesoris miliknya. "Apa ada yang Noona khawatirkan? Sepertinya Noona sering melamun saat berbincang denganku" tanya Dino.

Ia menatapku khawatir, namun aku malah fokus ke bibirnya yang terlihat lembut itu. "A..ah, tidak.. jangan khawatir" jawabku beberapa saat. "Lihat, Noona melamun lagi" protes Dino.

Ia menyilangkan tangannya didepan dadanya. Menunjukkan bahwa ia sedang kesal. "Sudah, nanti saja di agensi kita berbincang" kataku sambil merapikan dasi Dino. Ia mengacungkan kelingkingnya.

"Noona harus berjanji padaku" ucap Dino. Aku mengangguk dan mengaitkan kelingkingku ditangannya. Hari ini pun semuanya berjalan lancar.

Sesuai janji tadi, aku dan Dino berbincang ringan di ruang latihan. "Noona, apa ada sesuatu lagi?" tanya Dino. Aku menggeleng "Tidak ada, hanya saja ada sesuatu yang menggangguku" jawabku.

"Apa itu tentang mantan kekasihmu?" tanya Dino. Aku meletakkan telunjukku didepan bibirku. "Itu rahasia" ucapku. Ia mengerucutkan bibirnya membuatku fokus pada bibir pinknya itu.

Aku menelan ludahku dan langsung membuang muka. "Noona pelit" ejek Dino. Ia beranjak dari sebelahku dan meregangkan tubuhnya sambil membelakangiku. "Kau sedang apa?" tanyaku.

Dino memutar tubuhnya sehingga menghadapku. Ia melepas kaos yang ia kenakan. "Ya! Lee Dino! Untuk apa membuka kaosmu?" tanyaku. Dino tidak menjawab apapun, ia perlahan mendekat kearahku.

[M] Seventeen Sweetness #2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang