Part 1

574 89 18
                                    

Membuka tirai jendela adalah kegiatan Leora setiap pagi. Setelah menikah dengan laki-laki yang paling mengerti dirinya membuatnya selalu bangun dengan penuh kebahagiaan.

Tirai yang terbuka membuat sinar matahari pagi langsung menerobos masuk dan mengusik tidur pria tampan sang pujaan Leora. Leora akan menahan tawanya karena gerakan sang suami yang kesal karena terkena sinar matahari.

Ia akan terbangun dengan tangan menutupi matanya lalu perlahan memicingkan mata dan menatap kesal ke arah sang istri.

"Sayang, kebiasaan banget kamu ya. Silau tahu," ujar nya kesal tapi Leora bukannya marah ia justru meledek dengan cara menjulurkan lidahnya. Hal itu selalu mampu membuat sang suami semakin gemas dan akhirnya bangun untuk menggelitik tubuh sang istri.

Mereka akan tertawa puas setiap pagi. Tawa bahagia karena setiap membuka mata selalu ada sang pujaan hati.

"Udah ah, bercandanya, kamu harus mandi, udah bau asem tuh," ujar Leora. Danu langsung mencium ketiaknya dan nyengir kuda.

"Hehehe iya nih, yaudah aku mandi dulu ya." Leora mengangguk sementara Danu mandi ia pun bergegas untuk merapihkan tempat tidur. Saat Leora meraih selimut ia melihat banyak noda sehabis bercinta semalam, ia pun tersipu malu sendiri dan bergegas mengganti seprei.

Leora selesai dan Danu pun keluar dari kamar mandi sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Kamu ganti seprai lagi?" tanya Danu. Leora menoleh dan mengangguk.

"Ganti terus, perasaan baru dua hari lalu kamu ganti kan?"

Leora menghela nafas dan menatap ke arah Danu.

"Gimana nggak sering-sering ganti kalau tiap malam minta jatah terus," sindir Leora yang membuat Danu akhirnya bungkam karena malu. Ia pun bergegas memeluk tubuh sang istri dan menciuminya.

"Dih, kok ngomongnya gitu sih, kamu juga menikmati itu kan sayang?" ujar Danu dengan manjanya.

"Ya-ya-ya, selalu itu jawabannya." Danu menjulurkan lidahnya dan menggelitik telinga Leora yang membuat Leora terpekik kaget.

"Danu!"

Danu terkekeh dan justru semakin bringas mencumbu sang istri. Jadilah pagi itu mereka habiskan untuk bercinta terlebih dahulu.

Leora mengambil handuk Danu yang ada di lantai dan ia pakai untuk menuju ke kamar mandi. Sementara Danu masih asik memperhatikan tubuh sang istri yang aduhai itu hingga masuk ke dalam kamar mandi.

Danu melihat ke atas langit-langit kamar dan tersenyum sendiri. Ia benar-benar bahagia telah menikahi pujaan hatinya. Rasanya tidak ada saat terindah selain bersama sang istri.

Jika di ijinkan ia ingin bersama dengan istrinya saja tanpa harus repot kerja. Ia ingin menghabiskan setiap detiknya bersama dengan Leora seorang. Sungguh Danu tengah di mabuk kepayang.

"Dan, malam ini jadi dinner keluarga?" tanya Leora tiba-tiba dari balik pintu kamar mandi.

Iya, jadi," jawab Danu.

"Kamu langsung dari kerjaan atau jemput aku dulu di panti?" tanya Leora lagi.

"Bahas itu sambil berhadapan dong sayang, masa kamu di kamar mandi aku di sini sih, nggak asik banget," keluh Danu. Tak lama Leora keluar dengan balutan handuk dan tubuh yang basah. Ya, Leora mandi untuk yang kedua kalinya pagi ini.

"Sini duduk, kalau mau bahas soal dinner," usul Danu tapi Leora menolak.

"Nggak ah, nanti aja."

"Loh kenapa?" tanya Danu heran.

"Kalau aku duduk di dekat kamu dalam posisi aku pakai handuk doang, yang ada kamu modus nanti." Danu langsung tergelak karena istrinya ini sudah paham dengan otak mesumnya.

Kebahagiaan SemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang