"mereka bilang apa saja dibawah? Kau tidak ditanyai macam-macam kan?" tanya Jaebum sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk, sekarang dia duduk diatas sofa memperhatikan Seulgi didekat jendela.

Seulgi menggeleng "tidak..... Mereka tidak mengatakan hal-hal yang aneh"

"baguslah.... Orangtuaku kadang kekanak-kanakan....." balas Jaebum masih sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"tapi aku penasaran....... kau biasanya melakukan apa selain kerja di kantor?" tanya Seulgi masih bersender pada bingkai jendela.

Jaebum melirik padanya dengan wajah polos menjawab "aku biasanya bertemu kolega dan makan bersama mereka di restoran mewah, aku juga sering keluar negeri untuk terlibat langsung mengurus beberapa proyek dan......."

"aaaahhhssss..........." Seulgi mengeluh dengan suara penuh penekanan sambil mendekati Jaebum diatas sofa, diapun ikut duduk diseblahnya "aku tidak menanyakan tentang pekerjaan...."

Jaebum menyipitkan matanya, bingung.

"selain pekerjaan...... kau biasanya melakukan apa?"

"membaca buku........" Jaebum menjawabnya masih dengan wajah polos.

Tak menyerah Seulgi masih bertanya "selain itu...." 

"tidur" 

Bisakah Seulgi berhenti sekarang? Tidak ada gunanya bertanya pada Jaebum tentang hal-hal yang seperti ini, lagian dia sendiri tahu bahwa satu-satunya hal yang membuat Jaebum jatuh cinta hanyalah pekerjaannya. Sampai sekarang Seulgi masih tidak percaya bahwa dia telah menikah dengan orang yang seperti ini, Jaebum bukanlah laki-laki yang tepat untuk dijadikan suami.... lihat saja sifatnya... dia terlalu cuek juga terlalu dingin dan gampang marah, perempuan mana yang akan tahan berada didekatnya? 

Masih tidak bisa dipercaya bahwa Jaebum sendiri yang mengatakan bahwa dia ingin mencoba menjalani situasi ini, menjadi suami dan istri adalah hal yang sudah terlanjur terjadi dan tak bisa mereka hindari meskipun tak ada cinta didalamnya...... tapi Seulgi masih punya asumsi bahwa istri Jaebum sesungguhnya bukanlah Seulgi melainkan pekerjaannya. Jaebum dan pekerjaannya adalah satu paket yang tak bisa dipisahkan layaknya suami istri sungguhan.

"kau kenapa?" tanya Jaebum tiba-tiba.

Seulgi mengerjap lalu tertawa kaku "ahh.. bukan apa-apa.... aku hanya penasaran karena eomma mengatakan kalau nonton di bioskop malam ini menjadi pengalaman pertamamu, itu artinya selama ini kau tidak pernah meluangkan waktumu untuk hal-hal yang menyenangkan"

".... kerja di kantor adalah  hal yang menyenangkan buatku...."

Lagi-lagi bahas masalah kantor dan pekerjaan, tak bisa dipungkiri bahwa Jaebum memang laki-laki yang membosankan, Seulgi yang mendengar itu hanya menghembuskan napas berat lalu berpindah tempat naik keatas kasur.

"kenapa tiba-tiba kau banyak bertanya?" ujar Jaebum sambil melempar handuknya ke sembarang arah karena rambutnya sudah mulai kering, dia terus saja menatap Seulgi yang sudah berbaring cantik sambil menggunakan selimut diatas kasur yang empuk, melihat pemandangan itu membuat Jaebum mendadak mengganti topik pembicaraannya "ngomong-nogomong mau sampai kapan aku akan tidur di sofa? Setiap pagi badanku sakit-sakit semua, aku jadi tidak fokus bekerja karena tidurku tidak nyenyak"

Seulgi melotot, dia bangun dari kasur sambil melempar pandang tak percaya pada Jaebum "Kau terdengar seperti sedang menyalahkanku, bukannya kau sendiri yang memilih akan tidur di sofa?"

"jadi maksudmu... aku bisa memilih untuk tidur diatas kasur?" 

Seulgi menganga, benar-benar tak habis pikir "kenapa kau baru mempermasalahkannya sekarang? Kenapa tidak dari kemarin kau mengatakan itu?"

"itu karena aku kasihan padamu, aku bukan laki-laki yang akan membiarkan seorang perempuan tidur di sofa ataupun di lantai, aku membiarkanmu tidur di kasurku agar kau tahu betapa baiknya aku...... tapi kau di kasi hati malah ngelunjak, apa kau tidak merasa bersalah telah membiarkan sang pemilik kamar tidur di sofa selama beberapa hari?"

Apa yang dipikirkan Seulgi sekarang tentang Jaebum? Benar.... laki-laki ini memang punya 2 kepribadian, beberapa jam yang lalu Jaebum terlihat begitu sangat manis... tapi lihat dia sekarang, mood nya mendadak berubah hanya karena persoalan kasur, orang yang memang susah ditebak.

"jadi apa maumu sekarang?" tanya Seulgi dengan wajah kesal.

"turun dari kasurku sekarang juga.....!" ujar Jaebum dengan nada tegas, dia bahkan menarik Seulgi agar segera turun dari kasurnya, lalu dengan wajah sombong berbisik "jangan harap kalau aku mau tidur satu ranjang denganmu"

"MEMANGNYA AKU MAU TIDUR SERANJANG DENGANMU?" teriak Seulgi tiba-tiba mendorong Jaebum sampai laki-laki itu terduduk diatas kasur.

Jaebum tertawa nyaring "memang lebih nyaman kalau kita tidak perlu berpura-pura, akupun akan berhenti bersikap romantis"

"MEMANGNYA KAPAN KAU BERSIKAP ROMANTIS?" teriak Seulgi lagi masih saja kesal.

"aku menemanimu pulang ke rumahmu, mencoba akrab dengan keluargamu, aku membiarkanmu tidur di kasur tanpa protes sedikitpun, aku menemanimu nonton, menjemputmu di bioskop dan memberikanmu bunga, kau pikir itu tidak romantis?" 

Seulgi mendecih, hampir saja dia mengumpat "kau melakukan itu semua karena sudah tak ada pilihan selain bersikap layaknya seorang suami, aku tahu kau hanya terpaksa melakukan semuanya seolah kita punya hubungan baik, jadi berhentilah mengatakan kalau itu romantis, sama sekali tidak"

"itu lebih baik dibanding kau yang tidak melakukan apapun" Jaebum masih saja membalasnya meskipun mereka sudah bertukar tempat tidur.

Seulgi kehilangan kata-kata, dia hanya mendengus kesal sambil memukuli sofa karena tak bisa mengumpat, memang tak ada gunanya berdebat dengan Jaebum, dia selalu saja menang. 

"awalnya aku mengira kalau kau benar-benar serius.... ternyata______"

"AAHHHHHSSSS BERISIK....." giliran Jaebum yang berteriak padahal dia sudah ingin terlelap gara-gara rindu dengan kasurnya yang hangat, tapi suara Seulgi benar-benar menganggu "KATA-KATA SERIUS YANG AKU UCAPKAN KEMARIN ITU HANYA OMONG KOSONG, PUAS KAU SEKARANG? Jadi berhentilah bicara..... aku ingin tidur....." keluhnya sambil membungkus penuh tubuhnya  dengan selimut.

Seulgi lagi-lagi terdiam, hampir saja dia tertipu dengan semua bualan Jaebum, ternyata yang laki-laki itu ucapakan kemarin hanya omong kosong, meskipun sebenarnya Seulgi tidak sepenuhnya percaya tapi tetap saja ini menyakitinya.... ahss dasar Jaebum sinting, tapi percuma juga Seulgi protes sekarang, sebenarnya diapun kelelahan ingin segera tidur, tapi sepertinya mulai malam ini dia yang akan tidur di sofa.

Lupakan tentang keluarga harmonis di masa depan, tak akan ada kata itu dalam kamus mereka.

********

PROMISE (Jaebum X Seulgi) Where stories live. Discover now