"Aku tidak peduli siapa kau ini, tetapi aku tak bisa mengabaikan sikap lancang mu!"
"Wow, wow, tenanglah. Aku hanya bercanda."
"Tapi aku tidak!"
Seungwoo tak gentar, walau Daniel mengaku hanya bercanda saja. Ketika Seungwoo tak berniat melepaskan pemuda dihadapan, tak peduli bahwa dia akan menang atau bahkan kalah sekalipun. Asalkan pemuda itu tak berani untuk bersikap lancang kembali, dia siap melawannya untuk itu.
"Seungwoo Sunbae."
Hyeongjun memanggil Seungwoo pelan, lalu menatap pemuda tampan itu lembut ketika menoleh. Seungwoo tahu arti dari tatapan yang diterimanya, sehingga pemuda tampan itu semakin menatap lurus Hyeongjun. Menolak permintaan tersirat pemuda manis, dia akan tetap melakukannya walau Hyeongjun melarang sekalipun.
"Baiklah-baiklah, aku akan pergi sekarang." Daniel mengangkat kedua tangan, tanda menyerah. Lalu menatap Hyeongjun dengan humor yang kentara dari kedua mata.
"Hyeongjunie lebih baik aku pergi sekarang, sepertinya aku terlalu mengganggu."
"Untunglah kau sadar."
Daniel tak terlihat peduli dengan kalimat Hangyul, pemuda tampan itu masih tak mengalihkan fokus pada Hyeongjun. Dia masih menatap Hyeongjun dengan cara yang sama, lalu berjalan mendekati pemuda manis itu. Dan-
Cup
-Mencuri sebuah ciuman manis di satu pipi chubby, dan dengan cepat berbalik pergi. Tak ingin dihajar, oleh lima pemuda yang jelas-jelas telah memasang kuda-kuda untuk memukulnya.
"Aku akan menghubungimu nanti, Hyeongjunie. Sampai jumpa lagi."
***
Keenam pemuda duduk melingkar, menunggu pelayan untuk mengantarkan makanan pesanan mereka. Namun suasana yang menyelimuti justru terasa sedikit berat, saat tak ada satupun diantara mereka yang membuka suara untuk memulai sebuah percakapan. Hanya keheningan yang terus terjadi, dan hal itu terjadi sedari Kang Daniel pergi tadi.
"Ah, aku menyerah. Song Hyeongjun, pokoknya kau tidak boleh dekat lagi dengan orang yang bernama Kang Daniel itu. Aku tidak mau tahu!!"
Dongpyo berteriak kesal, masih tak rela Hyeongjun menyukai orang lain selain dirinya. Dia sudah dengan percaya diri akan membuat pemuda manis itu jatuh hati pada dirinya, walau dengan banyak saingan yang Dongpyo tahu Hyeongjun tak menaruh hati pada mereka. Namun sekarang justru datang orang lain, yang jelas-jelas menyandang gelar cinta pertama pemuda itu. Dongpyo jadi tak bisa menahan diri.
Sreett...
"Kau terlihat manis jika sedang kesal."
Tolong berkaca, empat pemuda lainnya hampir meneriakkan kalimat yang sama. Ketika Hyeongjun sekarang tengah mencubit pipi Dongpyo, dengan sebuah kalimat godaan disertai senyuman yang terlihat begitu cantik. Hyeongjun benar-benar tak cocok bersikap gentle, karena jatuhnya terlalu lucu untuk dilakukan pemuda manis seperti dirinya.
Sedangkan Dongpyo merasakan kedua pipinya memanas, pasti sekarang sudah memerah dengan tak tahu malu. Jika begini terus, Dongpyo akan kalah dengan permainannya sendiri. Biasanya dia selalu berhasil membuat seseorang jatuh hati, lalu selanjutnya dapat dia permainkan sesuka hati. Namun lihat sekarang, bukannya mempermainkan justru dia yang terjebak permainannya sendiri. Bukan membuat Hyeongjun jatuh cinta, sekarang dia yang merasa cinta setengah mati pada pemuda manis itu.
YOU ARE READING
I'm Beta
FanfictionDalam Omegaverse, sosok Alpha adalah superior tak terkalahkan, sedang sosok Omega adalah keindahan tak tergambar. Jika Alpha memiliki aura kuat yang dapat menundukkan, maka Omega memiliki feromon manis yang begitu memabukkan. Keduanya memiliki keleb...
Part 17
Start from the beginning
