Continously 2

1.8K 186 10
                                        

"Apa katamu?" tanya Levi.

Sial! Aku keceplosan! - batin Hange.

"Eh!? Tidak tidak" jawab Hange cepat.

Itu membuat seorang Levi Ackerman sedikit penasaran dari apa maksud gumaman Hange tadi, namun dia tidak ingin memikirkan itu. Dia berpikir itu tidak penting.

Meja besar yang menjadi tempat berkumpulnya mereka kini hanya diisi oleh Hange. Laki-laki dengan tinggi 165cm itu meninggalkanya sendirian disana dan yang lainnya.

Author kasihan kalau tingginya Levi 160cm, jadi author tambahkan 5cm:v.

"Bagaimana ini!"

"(Y/n) bodoh!"

"Hoi baka! Kau melupakan obatmu!"

"Aku harus apa!?"

"Haruskah aku susul mereka!?"

"Ie ie, mereka pasti sudah jauh!"

"AAARRGHHH!"

Kesal Hange dengan dirinya sendiri padahal bukan dia yang memiliki penyakit, melainkan gadis penggemar beratnya Levi Ackerman.

"Ayo berpikir berpikir! Oh! Telpon! Iya telpon telpon!" kata

Dengan gerakan kilat, tangannya merogoh kantong pakaiannya, diambilnya cepat benda pipih miliknya itu. Rasa khawatir dan takutnya bercampur aduk saat ini, dia hanya bisa berdoa kepada penciptanya untuk melindungi (Y/n) disana.

Calling (Y/n).

"Ayo angkat! angkat!"

Selama menunggu telponnya diangkat oleh gadis diseberang sana, dia tidak berhenti mengumpat kalimat apapun yang keluar begitu saja dari mulutnya.

"Halo Hange ada ap-"

"Boke! Kau lupa bawa obatmu kan!?" teriak Hange.

Levi yang belum jauh dari pintu keluar ruangan rapat mereka tadi pun dapat mendengarnya jelas. Merasa ada yang aneh, Levi pun kembali berjalan mendekati pintu yang menjadi penghalangnya dari ruangan tersebut. Langkahnya terhenti tepat didepan pintu tersebut, dia memilih untuk tidak masuk.

"Daijoubu Hange, aku sudah bawa peredanya"
balas (Y/n) enteng.

"Hoi kau cukup lama disana, bagaimana kalau penyakitmu kumat!?"

'Siapa yang sakit?' gumam Levi dari luar.

"Hei aku ini kuat jangan meremehkan ku!"

"(Y/n) kalau kau kuat pasti kau tidak sakit boke!"

'(Y/n)?' - gumam Levi lagi, rasa penasarannya perlahan muncul.

"Hange kalau aku lemah pasti aku sudah mati dari dulu!"

"Itu karena kau beruntung boke!"

Tut!

Sambungan diputuskan sepihak oleh (Y/n) disana. Dia bukan berarti marah kepada Hange, namun dia tidak mau melanjutkan dialog tidak penting itu. Dia tidak mau menenggelamkan pikirannya hanya untuk penyakit sial dalam tubuhnya saat ini, itu membuatnya semakin drop.

"Tch! Dasar, bagaimana kalau dia ma- Le-Levi!?"

-to be continued

Continously [LevixReader]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant