Part 01

20 5 0
                                    

Sebelum membaca gw ingetin ya kawan. "Sometimes the ending of a story doesn't match the title, jadi jangan terlalu berharap". Inget baik baik oke?

Done, happy reading dude. Janlup for banjiri kolom komentar!♡

1|| Early.

∆∆∆∆∆

"MUEL!! SINI GAK LO!!"

Sudah dari tadi seperti biasa, Sekolahan ini setiap harinya akan terlihat pemandangan aksi kejar kejaran Nelle dan juga Muel. Muel yang Tak henti hentinya mengusik Nelle, dan Nelle yang pada dasarnya orangnya gampang emosian pun menjadi seperti itu.

"NGGAK MAU WLEK" Muel yang berdiri Tak jauh dari tempat Nelle menyahuti teriakan Nelle sembari terus meledek.

"AWAS AJA LO! SINI GAK BOCAH!" Nelle semakin emosi. Demi apapun Muel benar benar menyebalkan. Bahkan ia hampir menangis. Tak taukah jika Nelle sedang sangat emosi ujung ujungnya pasti akan menangis. Muel tau itu, ia sudah sering membuat Nelle menangis Karena sikapnya yang menyebalkan. Tapi tetap saja ia akan terus mengulanginya.

"AYO SINI KALOK BISA KEJAR MY DOG" Tak lelah lelahnya Muel terus menggoda Nelle. Nelle mengumpat mendengar ucapan Muel. Dengan kecepatan larinya ia langsung mengejar Muel yang kaget akibat dirinya yang berlari secara tiba tiba. Nelle memang perempuan, tetapi dia Jago jika masalah lari berlari. Ia bahkan sudah mendapatkan beberapa piagam dan piala dari lomba lari sejak kecil.

Muel segera berlari namun kalah cepat dengan Nelle. Gadis itu sudah lebih dulu cekatan menarik lengan Muel. Muel memberontak, namun sayangnya tetap saja lengannya tak bisa lepas. Nelle itu jika sedang emosi kekuatannya akan semakin bertambah. Gadis itu terlalu bar bar juga. Jika sedang emosi ia akan menyiksa musuhnya yang membuatnya emosi tanpa pandang bulu.

"Sini gak lo hah?!" Nelle menarik lengan Muel kuat kemudian lengan satunya ia gunakan untuk menjepit kepala Muel. Memang tingginya tetap saja tinggi Muel, tapi Nelle yang tingginya setelinga Muel dapat menjepit kepala Muel diketiaknya.

"Aish Quin~~" Muel sedikit merengek kepada Nelle dengan maksud agar Nelle melepaskan dirinya. Ya tentu Saja Nelle menolak, ia ingin menyiksa pria itu dulu. Sungguh demi apapun Nelle benar benar selalu dijadikan kesal oleh tingkah Muel.

"No! Hurry up here!" Nelle menyeret Muel. Kemudian ia dengan paksa menyuruh Muel duduk didepannya. Muel menurut sembari terus memasang wajah sebal.

"Mau lo apa hm?" Tanya Nelle. Cewek itu sudah angkat tangan dengan segala sikap Muel yang terus membuatnya sebal. Tangan Nelle ia cekikan ke leher Muel, namun tidak ia cengkram kuat. Muel hanya menggeleng merespon ucapan Nelle.

"Plis lah, I'm tired of your annoying attitude. Sehari aja lu nggak ganggu gue bisa nggak?" Muel kembali menggeleng. Ia hanya menatap sebal Nella, bahkan tak menghiraukan tatapan tatapan murid murid sekolahnya yang melihat mereka. Nelle menatap gemas Muel. Pen nggebug Muel dia itu sumpah.

"Muel"

"Ya Quin?"

"Huft, jangan ganggu gue lagi ya plisss" Nelle menatap Muel lelah. Muel mengangguk, Nelle menghembuskan nafas pelan.

"Iya, no promises" ucap Muel dengan senyum kuda. Nelle membalas senyum Muel dan detik selanjutnya rambut Muel adalah sasarannya. Dengan bruntal Nelle menjambaki rambut pendek Muel tanpa memperdulikan teriakan ringisan Muel.

Ma Cousin [On Going]Where stories live. Discover now