bagian : 6

283 69 12
                                    

kamu mengumpat kesal karena mimpi indah mu hancur begitu saja gara gara renjun.

"Bangun cepet. Bel sekolah gak akan nungguin lo dateng"

"Iya iya udah bangun ini, sana keluar!"

Bukannya pergi renjun malah duduk di kursi yang ada disamping tempat tidurmu, "kalau gue keluar nanti lo tidur lagi, cepet mandi"

Kamu menutup badan mu dengan selimut, "lo mau ngeliat gue mandi ?!!"

"Kalau lo udah masuk kamar mandi, gue keluar"

Dengan malas kamu pun bangun dan mengambil handuk mu. Saat ingin membuka pintu kamar mandi kamu berseru, "nah dah sana keluar"

Renjun menggeleng lalu pergi dari sana.

***

"HEEJIN!!!"

Sekitar 20 meter didepan sana, ada Heejin sambil memainkan handphone nya. Kamu berlari kearah nya , "wesss punya gebetan ya jin??"

"Apa sih, enggak" sahut Heejin sambil menyimpan handphone nya.

"aaaa bilang aja kali, kan gue penasara---"

"WOI MINGGIR !!"

Brukk!

ah telat banget nyuruh minggir nya.

Kalau jatuh aja mah gapapa, ini udah jatuh terus kepala mu terbentur tiang bendera.

"eh lo gapapa? Ada yang sakit??" Tanya orang yang menabrak mu tadi.

"YA SAKIT LAH! LO GAK LIAT GUE KEBENTUR TIANG BENDERA?!"

"lo sih ngapain jalan ditengah lapangan begini" ucap cowok itu sambil membantu mu berdiri.

"heh udah jelas jelas salah lo lari lari gak liat kedepan! emang ada peraturan gak boleh jalan dilapangan hah?"

"yaudah iya maaf"

"gue buru buru nih , kalau ada luka ntar cari gue ya. park jihoon kelas XI IPS" lanjut cowok itu. Terus dia langsung pergi.

Kamu bisa ngeliat renjun yang lagi jalan di koridor menatap mu sambil mengucapkan kata , "mampus"

ah sial, pengen banget rasanya ngejambak rambut nya itu.

***

"Lo tadi jatuh dilapangan ya?"

Kamu mengangguk, "tau darimana?"

Jaemin menunjuk haechan yang lagi tidur di pojokan. Ya gak kaget sih, dia kan sumber dari segala sumber gosip.

"ada yang sakit? kata haechan kepala lo kebentur tiang bendera"

"gak ada , eh gak tau sih"

Heejin masuk kedalam kelas dengan tangan membawa dua es teh sisri, "nih buat lo" ujar nya sambil menyerahkan salah satu es ditangan nya.

"makas--aduh!" Telapak tangan mu terasa perih saat ingin memegang plastik es.

Ah ternyata telapak tangan mu terluka.

"AAAAAA BERDARAH!!"

Gak itu bukan kamu yang teriak. Tapi Woo Jinyoung yang gak sengaja ngeliat tangan mu, dan dia phobia darah.

Heejin memberikan satu handsaplast padamu, "nih pake, tadi si dika nyuruh gue kasih ini ke lo"

oh ternyata dia peduli juga ya?

"Woi tadi yang ketabrak gue mana??"

Haduh ini lagi. Jihoon celingak celinguk didepan kelas sampai dia melihat mu, dia langsung menghampiri mu.

Dongsaeng- Huang RenjunOnde as histórias ganham vida. Descobre agora