Spin-off - Part 2

43 5 0
                                    

"Hyung, kenapa wajahmu kusut begitu?" tanya Yukwon. Dia baru saja sampai di restoran tempat Minhyuk bekerja. Restoran masakan korea itu  sepi karena sudah tutup dan hanya ada Minhyuk yang bertugas mengunci restoran.

Pemuda itu meneguk segelas soju lalu bersandar pada bangku. Dia hanya diam menatap kosong meja. Yukwon tahu belakangan ini Minhyuk memang suka melamun. Dia menuangkan botol soju ke gelasnya.

Minhyuk mengeluarkan beberapa lembar tagihan rumah sakit dan diletakan di atas meja. "Sekeras apapun aku bekerja, gajiku tidak pernah bisa melunasi semua tagihan ini," katanya lirih. Diteguknya lagi segelas soju.

"Aku masih punya sedikit uang untuk membantumu."

"Tidak usah. Nanti kau tidak bisa bayar sewa tempat tinggalmu."

"Tidak apa-apa. Nanti aku pindah ke tempat yang lebih murah."

Yukwon bekerja sebagai agen asuransi, tapi belakangan ini tempat kerjanya mengalami krisis. Sudah ada beberapa rekannya yang diberhentikan.

Yukwon mengisi gelas dan meneguk soju. "Hanya itu yang bisa kulakukan untukmu, hyung."

"Kau sudah banyak membantuku. Aku akan pergi ke pasar atau tempat konstruksi. Mereka mungkin butuh kuli angkut."

Ibu Minhyuk sakit keras sejak akhir tahun. Minhyuk sudah mencari penghasilan tambahan menjadi kasir mini market di malam hari dan kurir di akhir pekan. Tapi tetap tidak cukup untuk membayar tagihan rumah sakit. Dia takut sewaktu-waktu alat-alat yang menopang tubuh ibunya harus dicabut karena masalah itu.

Diteguknya lagi segelas soju lalu menatap semua tagihan itu. Dia mengusap sebelah matanya dan menatap Yukwon. "Aku akan menjual sebelah ginjalku. Kau bantu aku carikan orang-orang di pasar gelap."

Pemuda di depannya langsung menentang. "Apa? Hidup dengan satu gingal akan membuatmu menderita."
Ditatapnya Minhyuk. "Tenanglah, hyung. Aku akan bantu cari pekerjaan yang bisa menghasilkan banyak uang."

Yukwon sempat tidak bisa dihubungi selama dua minggu setelahnya. Dia juga tidak masuk kerja dan tidak ada di tempat sewanya. Dia seperti menghilang entah kemana. Sementara Minhyuk sudah mengambil pekerjaan sebagai kuli panggul pasar tiap subuh. Badannya sangat lelah dengan semua pekerjaannya walau hanya sedikit tambahan yang dihasilkan.

Saat sedang kerja sebagai kasir mini market, malam itu Yukwon datang dengan girang menemuinya. Dia datang membawa kabar soal pekerjaan yang bisa menghasilkan banyak uang.

"Kau tadi bilang apa?" tanya Minhyuk memastikan pendengarannya.

"Kau bisa dapat 45 juta won per bulan, hyung!" seru Yukwon.

"Tunggu. Pekerjaan seperti apa dengan gaji sebesar itu? Apa ilegal?"

"Tentu legal. Kau tahu perusahaan baja HACorp? Kau hanya perlu mendaftar, tes dan diberi pelatihan."

"Maksudmu pekerja kantoran? Kau kan tahu kemampuanku hanya di fisik dan stamina. Atau jangan-jangan maksudmu aku menjadi juru masak di dapur mereka?"

Yukwon tertawa mendengarnya. Wajahnya kini terlihat serius. "Sudah 2 minggu ini aku mencari tahu soal pekerjaan itu. Bisa dibilang pekerjaan ini berbahaya, jadi aku sengaja menghilang supaya kalau terjadi sesuatu padaku, orang-orang yang mengenalku tidak akan kena masalah. HACorp punya organisasi terselubung seperti badan intelijen. Perusahaan raksasa seperti itu tentu punya banyak musuh dan organisasi inilah yang akan mengurus gangguan-gangguan dari mereka. Organisasi ini disebut Catalyst. Semua anggotanya terdaftar sebagai pekerja aktif di bawah HACorp."

Rasanya hal seperti itu masuk akal tapi Minhyuk tidak tertarik. Pekerjaan berbahaya seperti itu akhirnya hanya akan membahayakan diri sendiri dan menyeret orang-orang tidak bersalah pada akhirnya.

DIAMOND [Spin-off]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang