5

465 45 5
                                    

Mata cantik yang terpejam itu sedikit demi sedikit terbuka, tangan mungilnya bergerak mengusap mata yang masih terlihat lelah itu. Bahu kecilnya mencoba bangkit dari posisi tidurnya.

Duduk bersandar di kursi mobil miliknya sendiri, mencoba sedikit mengumpulkan energinya sehabis tidur. Dan beberapa detik kemudian dia sadar bahwa dia sedang sendirian di dalam mobil.

"Ini mobilku bukan" Ucapnya sedikit maju kedepan untuk melihat tampilan kursi kemudi miliknya itu.

"Ah benar ini mobilku" Ucapnya lagi

Dan kembali menyender kan bahu mungilnya pada kursi mobil di belakang, rasa pegal di badannya membuat Jihoon merasa malas untuk kemana-mana.

Entah apa yang membuat Jihoon kaget Sampai dirinya memegang seluruh badannya memastikan tidak ada apa-apa.

"Sial! Aku di gendong lagi olehnya" kesal Jihoon tahu bila Daniel kembali menggendongnya.

Masih menunggu di dalam mobil. Jihoon tahu bila Daniel masih berada di luar entah itu dimana, karena penasaran Jihoon melihat ke kaca mobil dan suatu gerbang besar terpampang di sana, Jihoon mencoba membaca tulisan di atas gerbang yang menjulang tinggi itu.

" M-I-L-I-T-A-R-Y " ejanya

Sedetik kemudian mata sayapnya melebar kaget.

"Jangan-jangan!"

Benar dugaan Jihoon, tidak lama kemudian beberapa tentara hormat kepada Daniel yang sedang berjalan menuju mobil Jihoon.

Jadi Ayah memilih bodyguard yang benar-benar. . . . .
astaga apa yang aku lakukan pada orang setertib dirinya ~Jihoon

Seketika Jihoon menyesali perbuatannya pada Daniel yang kurang sopan lalu kemudian pura-pura tertidur saat Daniel berjalan mendekat menuju mobilnya.

"Ya tuhan dia benar-benar lelah" Ucap Daniel setelah membuka pintu mobil dan melihat Jihoon yang masih tertidur itu. Dengan segera dia kembali menutup pintu mobil dimana Jihoon tertidur dan dirinya masuk ke dalam mobil lalu kembali menyetir untuk menuju rumah.

.
.
.

Sampai di rumah, Daniel menuju kursi belakang dan menggendong Jihoon kembali.

Seperti biasa terlihat sepi hanya ada beberapa pekebun yang entah apa Daniel salah lihat atau apa
Pekebun itu seperti sedikit ketakutan dan gugup saat melihatnya.

Ada apa? Batin Daniel tidak seperti biasa mereka menatapnya seperti itu.

Hingga dirinya sampai di pintu yang berukuran besar milik Jihoon itu dan membukanya perlahan.

Krieeet




"Oh jadi ini pekerjaan seorang bodyguard"

Secepat mungkin pandangan Daniel tertuju pada suara itu, mengetahui siapa yang datang membuat Daniel seketika menampilkan wajah yang masam.

"Hmm.... Jihoon Jihoon seperti nya kau menjadi orang yang sedikit pelacur ya" Ucap orang itu mendekat dan dengan tidak sopannya mengusap pipi lembut milik Jihoon yang masih terpejam berada di gendongan Daniel.

Kedua pasang mata itu bertemu dan beradu.

"Apa? Kau tidak suka aku memanggil Jihoon pelacur? Lihat saja di tertidur, bukankah dia sedang menggoda mu?"

Semakin mendengarkannya membuat Daniel menjadi semakin geram.

"Anda tidak berhak mengatakan itu pada Tuan Jihoon"

Kedua pandangan itu semakin lama semakin terlihat sengit. Daniel tidak akan diam saja jika pria seperti Juyeon itu menghina-hina Jihoon seenaknya.

"Apa kau tidak tahu seberapa menggairahkannya Jihoon saat sedang berhubungan dengan ku?" Goda orang itu, membuat Daniel sedikit terkejut namun tidak ia perlihatkan. Dia masih tidak percaya.

BODYGUARD | NielWinkWhere stories live. Discover now