~Special Chapter~

Start from the beginning
                                    

Mata [Name] kini hanya memperlihatkan kekosongan, tidak ada lagi cahaya terang yang bersinar di balik kelereng berlian itu. Memori kelam yang baru saja terjadi dalam sehari itu kembali terulas di pikirannya.

Sosok Ayah yang sangat disayanginya telah divonis hukuman penggal dua hari sebelumnya dan senja kemarin adalah hukuman terlaksana, sosok Kakak tertua juga mati di tangan para kesatria yang telah di didiknya sendiri.

Kaizo Neoma

Sang kakak yang telah berjasa banyak dalam setiap perang itu telah terborgol dengan beberapa memar akibat cambukan tepat dihadapan matanya pagi tadi. Belasan pedang menembus tubuh sang Kakak tercinta secara acak memberi kesan kesakitan tiada tara, meski begitu Kaizo tidak berteriak meski sedikitpun, ia bahkan tersenyum sambil memberi pesan terahir pada [Name] sambil bersimbah darah.

Yah, sang Kakak tertua yang sangat jarang memperlihatkan ekspresinya itu, tersenyum hangat dan tulus juga tatapan damai terukir di wajahnya.
Bibir pucat dari sang Kakak mengucapkan pesan terakhirnya sebelum kepalanya terpenggal oleh tangan sang sahabat Kevin Ankaa, seorang putra kedua bangsawan Duke Ankaa yang berakhir ikut memenggal kepalanya tepat disamping mayat Kaizo yang masih hangat.

Seakan para Dewa dan Dewi belum cukup puas atas semua nasip buruknya, kini sang Kakak kedua ikut tergeletak tak bernyawa di depan kurungan selnya.

Fang Neoma

Sang Kakak kedua yang terkenal dengan sikap ceria dan narsisnya itu, membunuh dirinya sendiri dengan racun mematikan yang membunuh secara perlahan hanya karena menganggap dirinya tidak berguna dan tak pantas untuk dipanggil seorang keturunan bangsawan Marquess Neoma dan Kakak dari [Name] sendiri.

"Mengapa kalian meninggal saya sendiri disini?" Gumang [Name] menatap mayat Fang yang tertidur lelap untuk selamanya itu.

Tap, tap, tap!

Suara langkah kaki terdengar menggema di dalam menara penjara Kerajaan, dalam kegelapan perlahan terlihat sosok pria bertubuh lumayan tinggi.
Rambut dan mata hazelnya itu menatap dingin pada tubuh yang terbaring tak bernyawa lagi di hadapan [Name]

"Baik putra kedua Duke maupun Marquess sama saja, Sungguh menyedihkan~" Kata si pria sambil menendang tubuh mayad Fang untuk menyingkirkan nya dari jalan.

"Dasar hama Kerajaan, Anda tidak pantas menyentuh tubuh Kakakku!" Sahut [Name] dingin menatap sinis pada mata si pria.

"Heh~~ kau masih memikirkan Fang yang meninggalkan mu menderita sendiri saat ini? Hatimu sungguh sangat terpuji, [Name]" Sarkas si Pria

"Bibir pendosa Anda itu tidak pantas memanggil nama kakak saya, itu dapat merusak image anda nanti!" Ucap [Name] menatap sinis sang mantan Kekasihnya itu.

"Oh ya? Terimakasih karena telah mencemaskan ku, aku jadi mengingat masa kau memanggilku dengan nama kecil, bagaimana kau kau kembali memanggil nama kecilku? Siapa tahu saja aku akan membebaskan mu lo..!"

"Membebaskan? Saya sunggu tersentuh dengan kemurahan hati anda, sampai tidak bisa mengetahui bahwa itu adalah dusta anda untuk yang keberapa kalinya, kali ini saya tidak ingin berharap lagi dengan omongan manis itu, Terima kasih! "

"Owh.. Sama-sama dan sepertinya lidahmu semakin tajam saja semenjak berada dikurungan sel ini ya?!" Ucap si pria dengan senyum palsunya itu "[Name] coba panggil nama kecilku, aku sangat merindukan suaramu memanggilku dengan nama itu!"

"Maaf, tapi bibir suci saya tidak diperuntukkan untuk mengucapkan kata yang penuh akan kuman!" Sarkas [Name] makin menjadi

"Dasar Jalang!! Oi, apa kau sudah selesai memakiku, Nona [Name] Neoma? Ah, nama itu sudah dicabut darimu bukan, pfft- lucunya! Bagaimana kabar Kak Kaizo saat tahu pesan terakhir nya tidak terwujud ya..?"

Boboiboy Sister In TAPOPSWhere stories live. Discover now