Warning!:
- Ini hanyalah fanfic semata untuk hiburan
- upload hari Senin sampai Jumat
- Kesalahan kata/dialog masih banyak
- mengandung bahasa yang sedikit toxic
Cerita dimana [Name] masuk ke dunia one piece, dia mempunyai rekan untuk membantunya d...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
3rd POV
[Name] mengecek poster buronannya di koran yang baru dia beli
"Hah.. naik lagi, padahal hari ini cuma 3 kapal perang yang ku tenggelamkan" ucapnya sambil menghela nafas
"Padahal sudah kubilang menghindar saja" kata Ranzo dalam bentuk ularnya yang berada di tangan [Name]
"Zora yang minta" [Name] membela diri
"Aku lagi, kau juga yang mau" protes Zora tidak terima disalahkan
Sesampainya..
"Jauh juga ya ternyata" ucap [Name], lalu Zora dan Ranzo segera masuk ke dalam tubuh [Name]
[Name] pun berjalan masuk ke dalam pulau dan langsung menuju ke kastil tua di tengah pulau
"Lama juga" ucapnya sambil membaca koran, pria dengan tinggi rata rata, kumis dan jenggot yang agak aneh, dan pinggang yang langsing.. i mean sedikit kurus
"Bagaimana lagi, aku harus menghapus jejak tanda tanda aku kemari. Kau tahu angkatan laut tidak akan berhenti, akan menjadi masalah jika mereka tahu kau bertemu denganku" jelas [Name]
"Terserah, latihanmu dimulai besok dan kau akan latihan dengan kera itu" ucapnya
"Aku menolak!" Ucap [Name] tegas
Lalu mihawk menoleh dengan tatapan tajam elang khasnya, membuat [Name] bergidik dan menghela nafas.. salah satu yang disukai [Name] adalah mata elang mihawk, entah kenapa mereka (matanya mihawk) terlihat sangat..
"Para kera itu terlalu lemah Mi-san" [Name] pasrah
"Kalau begitu besok pagi pagi bertanding denganku, lalu latihanlah sendiri atau terserah mau apa di siang hari karena aku keluar dan Jangan panggil aku dengan sebutan itu" ucapnya dingin
"Dingin sekali" sindir [Name] lalu pergi ke kamar yang Mihawk sudah kosongkan untuk [Name]
1 tahun kemudian~ [Name] POV
"BANGSAT" umpatku kesal karena aku tidak diperbolehkan menggunakan buah iblis ataupun Haki, tapi yah selalu begitu
"lumayan meningkat juga [Name], tapi masih tidak selevel" ucapnya dengan sedikit tersenyum dengan perkembanganku
Sedangkan aku?, Tepar di kursi didepannya tentunya
