two

44 10 0
                                    

Cordelia Pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Cordelia Pov

Aku pun terbangun dari tidurku dengan keringat dingin. Ku lihat kearah jam yang berada tepat disamping kasur ku, menunjukan angka 03:20 . Lalu, aku menjadi teringat mantra yang Edmund ajarkan padaku untuk menghapus mantra objek yang tidak terlihat yang telah Edmund pasang kembali ketika, kita ingin keluar dari Enchanted Forest.

Flashback On

"Princess Cordelia kamu harus menghafalkan mantra ini jika, kamu ingin kembali kesini suatu saat nanti" jelas Edmund padaku.

"Mantra apa?"

"Ostende object Invisibilis visibilem hanc rem aperiam januam antrorsum cantatis saltus"

"Tolong ulangi apa yang telah aku ucapkan tadi" pinta Edmund padaku. Namun, aku malah terdiam karena bingung apa saja yang telah Edmund ucapkan tadi.

Tiba-tiba Edmund malah menjentikan jarinya di hadapan ku. "Hey, kok malah diam?" tanya Edmund yang nampaknya bingung mengapa aku tidak mengulangi apa yang telah dia ucapkan tadi.

"Bisakah kamu pelan-pelan membacakannya? bagaimana aku bisa hafal jika, kamu hanya membacanya sekali dan juga dengan pelafalan yang cepat" jelasku padanya.

Edmund pun menghela nafasnya pelan. "Baiklah, Princess Cordelia yang terhormat aku akan mengulanginya lagi. Jadi tolong di dengarkan dengan baik ya" jelas Edmund padaku.

"Baik, Prince Edmund" ucapku sambil tersenyum tipis.

Flashback Off

Tanpa berpikir panjang aku pun kembali berbaring ke tempat tidurku. Lalu, memejamkan kedua mataku.



******


Teriknya sinar mentari mampu membangunkan ku dari tidur nyenyak ku. Ku buka mataku satu persatu lalu, melihat Rose yang baru saja datang masuk ke kamar ku.

"Good morning, your highness" sapa Rose padaku.

"Good morning too, Rose" sapa ku balik padanya.

Ku lihat Rose segera menyiapkan air pada Bath Tub supaya aku tinggal berendam nanti. Sambil menunggu air di dalam Bath Tub penuh, aku pun berjalan sedikit menuju ke jendela kamar ku dan melihat kereta kuda yang biasa dipakai oleh salah satu sahabat ku sudah menepi rapih di depan Istana Kerajaan ku.

Lalu, seseorang pun turun dari kereta kuda tersebut yang ku yakini ialah sahabatku. Begitu, melihatnya aku segera pergi menjauh dari jendela kamarku. Takut, jika ia bisa melihat diriku yang masih berantakan dan tidak rupawan sepertinya.

Tak lama kemudian, Rose memanggilku. Karena, air yang berada di dalam Bath Tub sudah terisi penuh. Aku pun segera menuju kearahnya dan Rose pun segera keluar dari kamar mandi lalu menutup pintunya begitu aku masuk ke dalam kamar mandi.

ethereal.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang