Chapter 5

2.7K 327 8
                                    

Hakho Jin pergi ke Eunjang bersama Sieun. Sieun menundukkan kepalanya selama perjalanan karena ia sangat malu dan tidak percaya diri untuk menemui teman-temannya di Eunjang. Kondisinya yang dipasangkan kalung dan rantai menunjukkannya seperti seekor hewan peliharaan pada semua orang di Eunjang.

"Tenang saja aku hanya melawan Humin dan tidak menyakiti teman-teman mu yang lain" kata Hakho menepuk kepala Sieun dan terus berjalan ke Eunjang menghiraukan teman-temanya yang menunggunya di caffe.

Triittt Triiittt

Bunyi smartphone Hakho dengan cepat Hakho mengangkatnya.
"Ya ? ah, aku sedang beli kopi bersama Sieun" kata Hakho melirik Sieun yang terus menundukkan kepalanya.
"Tenang saja, kami sebentar lagi sampai kok" kata Hakho berjalan dengan cepat lalu memutuskan sambungan.
"Sebentar lagi kita sampai Puppy Sieun. Kamu pasti tidak sabar bertemu dengan teman-teman mu yang lain terutama Humin bukan ?"tanya Hakho.

"A-aku hanya memiliki kalian Aliansi" kata Sieun agak terbata sambil menggelengkan kepala pelan.
"Tentu karena aku tidak sabar melakukan pertarungan seru" kata Hakho tersenyum lebar pada Sieun.
Hakho dan Sieun sampai di Eunjang mereka melihat Humin sedang bersama teman kelasnya melaksanakan piket.
"YO HUMIN AYO TURUN ! LIAT SIAPA YANG KU BAWA BUKAN KAH DIA SANGAT LUCU !" teriak Hakho melihat keatas gedung sambil menunjuk Sieun.
"Sieun !"seru Gayool dan Hyuntak. Humin bergegas turun diikuti oleh Hyuntak dan Gayool.
"Liat sepertinya mereka sangat peduli pada mu Sieun" kata Hakho mengusap kepala Sieun pelan dan lembut.

"Tidak ku sangka selain membawa sandera kamu juga membawa cadangan" kata Humin menunjuk belakang Hakho, Hakho terkejut melihat Nakseong Yoon. Hakho juga melihat mobil hitam tidak jauh dari Eunjang.
'Ck tidak ku sangka selain mengirim Nakseong dia juga ikut mengawasi seakan-akan aku tidak becus membawa puppy' batin Hakho mengepalkan tangannya kesal.
"Tidak mereka tidak akan ikut campur tenang saja dan untuk puppy ini dia hanya mengapa untuk terakhir kalinya pada kalian" jelas Hakho tersenyum santai.
"Terakhir ?"tanya Humin mengangkat sebelah alisnya.
"Yap, kamu belum memberitahu mereka ? Kamu akan pindah sekolah ?"tanya Hakho menatap Sieun, Sieun mundur beberapa langkah ditatap Hakho.

"Ah, jangan takut aku tau kok kamu selama ini bersama kami sampai lupa waktu bukan" kata Hakho memeluk Sieun erat.
"Kamu apa kan Sieun brengsek !"seru Humin berlari dan melancarkan tinjunya dengan ceoat Hakho menghindari nya.
"Aku kan belum siap jadi, jangan mulai dulu dong" kata Hakho dengan nada ramah lalu membawa Sieun ke Nakseong.
"Aku titip puppy" kata Hakho menyerah kan rantai ke Nakseong. Nakseong mengangguk saja karena tatapan mengancam dari Hakho.

"Nah, ayo kita mulai" kata Hakho melancarkan tinju ke Humin, Humin menahannya namun Humin terseret 2 meter.
"Jika aku menang lepaskan Sieun !" seru Humin meninju Hakho, Hakho menghindar lalu tertawa meremehkan.
"Jika kamu bisa" kata Hakho pelan lalu menendang kepala Humin dengan kencang.

Serangan demi serangan dilancarkan oleh Humin dan Hakho membuat yang lain terdiam dan terpana atas pertarungan dua monster tidak ada yang mau mengalah tendangan, tinju saling dilancarkan sampai pada batas limit mereka. diam diam Nakseong memberikan rantai itu pada teman nya dan mengambil sebatang balok tidak jauh darinya dan menyerang kepala Humin dengan keras.

"AKU BILANG JAGA SIEUN !"seru Hakho melihat tindakkan Nakseong yang menurutnya juga tidak adil. Gayool dan Hyuntak bergegas menolong Humin dan memukul geng Nakseong. Nakseong ingin memukul baloknya ke Gayool dengan cepat Sieun yang tidak diawasi langsung menghalangi Nakseong dengan menendang pinggang Nakseong.

"Penghianat !" seru Nakseong merintih. Nakseong berdiri dan mau memukul Sieun pakai balok dengan cepat sebuah tangan membawa Sieun dalam pelukkan dan menahan balok.
"Bukan kah sudah ku bilang untuk menjaga puppy ?"tanya Baekjin melirik Hakho yang pada batasnya.
"Aku kira Nakseong akan menjaganya ternyata" kata Hakho merintih.

"Habisi dan pulang" perintah Baekjin lalu mengendong Sieun bridal style.
"Sieun kamu sangat nakal hari ini bersiaplah untuk hukuman mu" kata Baekjin berjalan ke mobil mendudukan Sieun disebelahnya.
Tidak lama Hakho masuk ke dalam mobil.
"Kita kembali dan menghukum puppy kita yang nakal ini" kata Baekjin dijawab anggukan oleh Hakho. Sieun mendengar itu tubuhnya tidak berhenti gemetar.
"Jangan khawatir kami tidak akan membunuh mu atau pun memutilasi mu mungkin lebih buruk dari kematian"kata Hakho pelan.

"minum" kata Baekjin memberikan pil, Sieun menolak menutup mulutnya rapat-rapat, Baekjin melihat itu mendecak kesal Baekjin mencengkram pipi Sieun dan memaksa masuk pil itu.
Sieun dipaksa menelan pil tubuhnya menjadi lemas dan matanya mulai memburam sampai tidak sadarkan diri.

Sieun terbangun melihat ruangan yang remang-remang tubuhnya tidak bisa digerakkan sedikit pun. Mulutnya di sumpal oleh kain.
"Ohayou little puppy" kata Hakho mendekati Sieun dan mengusap pipinya.
"Ku dengar hari ini kamu sangat nakal dengan membantu anak-anak Eunjang. ck ck ck tidak ku sangka loh" kata Jihoon duduk di sebelah Sieun.
"Benar-benar pemberontak yang nakal" kata Seongje mengusap kepala Sieun.
"Kubiarkan sebentar dan mulai menentang" kata Baekjin berjalan pelan mendekati kasur Sieun.

"Saa ayo kita mulai hukuman nya" kata Baekjin lalu menyeringai menyeramkan mendekati Sieun lalu mulai menjilati leher Sieun, Hakho mulai bergerak memainkan pitung Sieun, Jihoon bermain-main dengan lubang Sieun dan Seongje bermain-main dengan penis kecil Sieun. Sieun menggelengkan kepalanya menahan semua rangsangan yang ia terima. Tiba-tiba mata Sieun terbalak lubang nya di masukki beberapa Vibrator oleh Jihoon.
"Bagaimana ? Enak bukan ?"kata Jihoon menekan vibrator membuat Sieun terbalak.
Seongje tidak mau kalah ia menghisap penis Sieun lalu mengocok nya. Hakho mengulum dan memilin puting Sieun dengan kencang sedangkan Baekjin membuat kissmark di leher dan beberapa di dada.

Sieun dengan cepat klimaks dengan rangsangan demi rangsangan yang ia terima dari Baekjin, Jihoon, Seongjee, dan Hakho.
"ini belum berakhir" bisik Baekjin. Sieun menggelengkan kepala pelan. Mata Sieun sayu mukanya memerah.
"Perfect" bisik Baekjin lalu menjilat telinga Sieun.
"Lepas kain itu aku ingin mendengar desahannya" perintah Baekjin. Hakho melepaskan kain yang menyumpal mulut sieun.

"Hah... berhenti ah berhenti" desah Sieun sambil mengengam seprai.

"lets begin"

TBC

THR dari ku huwahahaha

MisériaWhere stories live. Discover now