05 | Hari Kelima

30 9 19
                                    

"Ru... gak mau makan? Bentar lagi mau selesai lho sahurnya. Semalem juga kamu belum makan" kata Shela sambil mengetuk pintu kamar Aru.

Tak ada balasan dari Aru, "emm, ku taruh di depan pintu ya. Di makan ya Ru, keburu sahurnya selesai."

Bagaimana Aru bisa masuk ke dalam rumah? Padahal kemarin di usir sama Tsusa.

Flashback on

Aru sedang mengais tanah dengan sebatang ranting kecil sambil melamun. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.

"Ru, masuk gih. Dingin lho, sama ayo makan malam kita" ajak Fanta sambil membukakan pintu.

Aru masuk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

'duh, dia ngambek'.

Fanta menghela nafasnya sebentar, "aku jadi bingung yang salah siapa."

"Aru tadi juga— kita lagi bicara, dia nanggapinnya dengan 'ho'oh' 'ho'oh' terus." Izun menanggapi perkataan Fanta.

"Yah siapa yang gak kesel, lagi ngomong panjang lebar atau yang singkat, di balas 'ho'oh'." kata Tsusa.

"Tapi gue, kasian sama Aru" ucap Desta.

"Well, aku juga" ucap Fanta menanggapi perkataan Desta.

"Kita liat nanti pagi, dia masih ngambek apa gak" Roket membuka suaranya, semua menganggukki pendapat dari Roket.

"Pas sahur kan?" tanya Froozy.

"Iya."

Flashback off

"Gak mau Fan," ucap Shela sambil duduk di kursi meja makan.

"Ugh, yaudah deh. Yang pasti kita udah naro makanannya, paling-paling dia makan sekarang."

— 𓀡𓀡𓀡 —

"Ru, udah an atuh ngambeknya" bujuk Shela.

"Gak"

"Hee udahan ngambeknya Ru" bujuk Tsusa.

"G."

"Ru, kamu gak ngelawak rumah serasa sepi lho" giliran Izun yang membujuk Aru.

"Udahlah, gue jadi pusing lu ngambek Ru" cibir (?) Desta.

"G."

"Ya Allah, gue usir lo beneran lho Ru" Roket sudah muak (?) dengan sikap Aru.

"Oh"

'Bangsat' batin Roket dengan senyuman yang dipaksa.

"Kamu mau nya apasi?" tanya Fanta gregetan.

"Mau Denkieh, Touya, Kyoujuro Aniki, de el el" jawab Aru.

Tangan Fanta sudah mengepal, siap untuk baku hantam in Aru."Tahan Fan, nanti Aru makin ngambek" cegat Shela dan Izun.

Fanta mengambil (menghirup?) nafas dan mengembuskannya sampai 3 kali"Tsu, Tsu, sini bentar" panggil Fanta.

Tsusa yang merasa terpanggil berjalan ke arah Fanta, "kenapa Fan?"

Fanta membisikkan sesuatu di telinga Tsusa, kemudian Tsusa mengangguk paham dan pergi ke dapur.

"Udah ah, ini mau waktunya berbuka. Masak dulu, nanti di sambung lagi" ajak Froozy.

— 𓀡𓀡𓀡 —

"Woah apa ni Fan?" tunjuk Shela ke salah satu piring yang ada di meja makan.

"Itu kerupuk selai coklat" jawab Tsusa.

Aru yang mendengar kerupuk selai coklat yang merupakan makanan favoritnya, tampak sedang menahan ego.

Fanta yang memperhatikan itu, tiba-tiba keluar ide jahilnya. "Kayaknya enak deh, ku makan aja kalo gak ada yang mau."

"2 menit lagi buka kok, sabar." ucap Izun.

"Oh, udah adzan! Buka yuk"

Aru tidak ikut buka puasa bersama, karena masih menahan ego nya.

"Sini ikut, kalo gak mau kerupuknya dihabisin," Tsusa menarik kerah baju Aru.

.
.
.
.
.

'Untung bukan gua yang di nistain lagi' — Froozy.

.
.
.
.
.

written by ; -peanutbutter_

。✧ 𝐑𝐀𝐌𝐀𝐃𝐇𝐀𝐍 𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐔𝐒、Where stories live. Discover now