-Prolog-

36 7 1
                                        


Seorang lelaki memberhentikan Mobil nya di area parkiran pemakaman dan turun dari mobilnya

Dia masuk ke dalam TPU tersebut dan berjalan kearah pemakaman, dia berhenti didepan salah satu pemakaman dan berjongkok didepanya, kemudian meletakan setangkai bunga mawar di nisannya

"Aku datang"

Pria itu menghela nafasnya dan melanjutkan ucapannya

"Apa kabarmu? Kau sudah tidak merasa kesakitan lagi bukan? "

Dia menjeda ucapanya

"Kau tau? Lele kesayangabmu ini sedang kesakitan disini"

"Aku selalu menunggumu, Aku selalu berdoa pada tuhan agar mengembalikan kau padaku"

Tanpa sadar, buliran air kecil mulai turun membasahi pipinya

"Aku merindukan mu, maafkan aku yang tak bisa menjagamu dengan baik, maafkan aku telah menyia nyiakan moment kebersamaan kita"

"Aku menyesal. Sungguh"

Pria itu menangis, dia menumpahkan semuanya

"Bisakah kau kembali? Kita mulai semuanya dari awal, dan berikan Aku kesempatan untuk menjadi sandaranmu"

Dia terlalu sibuk menangis sampai tak sadar bahwa ada lelaki yang berdiri di belakangnya

Lelaki itu menepuk bahunya

"Sudahlah Chenle, biarkan Jisung beristirahat dengan tenang"

Pria yang dipanggil Chenle itu menatap sayu kuburan sahabatnya

"Aku merindukanya, tinggalkan Aku sendiri, Aku ingin berdua saja bersamanya, jangan ganggu kami jaemin!" Bentak Chenle

Jaemin mensejajarkan tubuhnya dengan Chenle dan memeluknya

"Bukan kau saja yang merindukannya, Aku pun sama merindukannya, Aku rindu senyuman manisnya, tapi dia sudah tenang di Alam Sana Chen, kau tak mau dia kesakitan kan? Dia sudah tidak merasakan sakit lagi, kau harus mengikhlaskannya, dia takkan tenang bila kau memintanya kembali padamu seperti ini terus chenle"

Chenle terduduk lemas, dia semakin menangis, memori memori bersama Jisung kini kembali terputar di ingatanya

"Chenle! Ada tikus di sepatumu! Kenapa kau jorok sekali? "

"Hay lele ku, apa kau menunggu ku hehe"

"Wahh, kau hebat Chen, Aku tak sabar menantimu"

"Aku baik baik saja Chen, jangan khawatirkan Aku"

"Kau yang terbaik Chen, Aku bangga padamu"

Chenle menatap kuburan jisung dengan tatapan kosong

"Kenapa mulutmu selalu berucap baik baik saja, sedangkan kau kesakitan? " Ucap chenle lirih didekapan jaemin



















Lanjut?
Votmen dulu.

With You. • ChenJiWhere stories live. Discover now