First Love - 01

14 2 0
                                    

Prayattna Citaya, gadis kelahiran tahun 2002 berdarah Tionghoa - Bali ini memiliki postur tubuh yang bisa dibilang mungil. Tinggi badan hanya 162 cm dengan bobot tubuh 43kg. Dengan ciri khas wajah kaku dan jarang tersenyum.

Gadis yang biasa dipanggil Yaya ini baru saja melepas masa putih abu - abunya. Yang berarti baru lulus SMA. Kelulusan ini sebenarnya antara yang dinantikan atau yang dikeluhkan. Bukan tanpa sebab, dinantikan karena ingin menjadi dewasa. Dikeluhkan karena saat sudah memasuki tahap 'dewasa' perjuangan makin keras.

Hari kelulusan tiba. Hari melepas lega menerima hasil setelah ujian yang sungguh sangat mencekam. Papan nilai telah terpampang rapi; berisikan nomor ujian para siswa, nama lengkap siswa, serta nilai yang telah diurutkan dalam setiap ruangan ujian.

Terlihat seperti semut - semut yang sedang mengerumuni gula. Satu papan putih berukuran besar dengan segerombol siswa. Tangan - tangan yang saling menunjuk papan pengumuman itu terlihat ramai.

Yaya dengan kesebelasannya menunggu giliran untuk melihat pengumuman. Yaya memang tergolong sangat tertutup. Untuk itu ia hanya bisa sangat akrab dengan teman - teman yang telah dekat dengannya. Ia punya perkumpulan beranggotakan sebelas siswi dengan 6 siswa yang biasanya sering belajar bareng sambil nongkrong ringan selepas sekolah.

"Ya, lo udah lihat pengumuman nilai?"

"Belum, nanti aja," sahut Yaya yang masih tidak bergeser dari duduknya.

"Lah lo baca apaan dah sampai gitu banget seriusnya? Coba bagi sini, gua mau baca juga," kata Reno merebut ponsel Yaya.

"Is apa sih lo! Balikin sini!" Yaya berusaha merebut ponselnya.

"Pelit lo! Sukanya baca novel mulu. Gak capek tuh mata?" kata Reno sengit.

"Mending gua suka novel daripada suka lo. Berisik!" sahut Yaya tak kalah sengitnya.

Wajah jahil Reno sirna entah kemana. Ia menghela napas sambil mengelus dadanya dengan tangan kirinya.

"Sabar No, nanti aja lo glow up, bukan Yaya ini lagi yang lo dapat. Raisa pun bisa lo dapatin," kata Reno menyemangati dirinya.

"Halu!" sahut Ayu yang tiba tiba duduk sebelah Yaya.

"Ya, bagi tehnya ya. Gua haus hehe," Yaya mengangguk pertanda setuju. Sementara Ayu langsung menenggak teh dalam kemasan botol hingga tandas.

"Buset, lo haus apa doyan? Bokek lo? Udah gak minum berapa tahun neng?" cerocos Reno.

"Pantes aja Yaya gak mau sama lo. Bacot sih," ujar Ayu santai.

"Pantes aja lo berdua sahabatan deket banget. Sama - sama pedes kalau komentar," sahut Reno.

"Makanya jangan suka mancing kalau gak mau kena imbasnya. Mending beliin gua es krim di Bu Cantik. Lagi badmood nih gua," kata Yaya sambil membaca e-novelnya.

"Iyaaa gua beliin. Siapa tau setelah ini lo jadi manis ke gua," jawab Reno terkekeh geli.

"Berisik lo!" kesal Yaya.

Yaya kembali bergelung dengan e-novelnya. Ia sangat fokus membaca alur cerita dari setiap novel yang telah didapatnya. Kali ini ditambah dengan camilan yang dibawa oleh Mayra dan Ayu. Ibaratkan berteman dengan banyak orang, pasti ada salah satunya sebagai pemasok makanan.

Reno datang dengan gerombolannya, yang beranggotakan tiga cowok absurb. Ia membawa satu ice cream vanila yang pasti di sukai oleh Yaya. Reno itu anak kelas sebelah yang sangat suka mendekati eh bukan, tepatnya menjahili Yaya. Mereka berdua sudah berteman sejak SMP, tapi keluarga mereka sudah dekat dari mereka berdua ini kecil.

"Ni ice cream rasa vanilla buat my sweety bear Yaya." kata Reno jayus

"Wahh lo ngatain Yaya beruang? Gendut dong? Parah lo!" sahut Ayu yang tiba - tiba masuk ke kelas dengan membawa makanan.

"Diem lo bocah! Eh Yaya, nanti gua tunggu lo di parkir aja ya. Sekarang mau main dulu hehe."

"Terserah," jawab Yaya.

"Huhh bisa - bisanya kelas kita di datangi setan seperti dia," Ayu mengomel saat duduk depan Yaya.

Kali ini meja dipenuhi oleh makanan yang dibawa oleh Ayu dan Mayra, ditambah dengan permen serta minuman dingin yang dibawa oleh Arta, Dewi, Dani, Suryan, Rika, Dama, Lia, Retno.

"Makan makan oiii!!!" teriak Orcap memanggil teman - temannya.

"Eh onta! Enak aja lo panggilin sekampung. Emang lo beli hah?!" sengit Lia.

"Lia bohaynya Orcap. Gini Orcap jelasin. Jadi tuh Orcap kan lagi laper, tapi gak punya uang, nah sebagai umat beragama diajarin saling menolong dan berbagi kan? Jadi supaya pahalanya nambah, ini makanan yang banyak bisa dikasi ke kita," jelas Orcap.

"Nah bener tuh! Kali ini gua setuju sama Orcap!" sahut Ragil merangkul Orcap.

"Yoi man!"

Fama yang tiba - tiba datang, lalu duduk disebelah Yaya yang asyik membaca. Dilihatnya minuman dingin diatas meja yang ia butuhkan saat ini. Pakaian yang basah terpenuhi keringat, serta cuaca yang cukup terik menambah niatnya untuk mengambil minuman itu.

"Ahh... Enak banget sih minuman lo! Tau aja rasa kesukaan gua," kata Fama sambil mengelap bibirnya.

Yaya melihatnya cengo. Minumannya yang baru dibelinya dengan menitip pada Suryan kini telah tandas tak tersisa. Baru sekali teguk saja ia minum, sekarang sudah habis. Seperti sulap dengan bagian bawah botol bocor.

"Woii bang, botolnya bocor?" ejek Pandu.

"Iya nih bocor ke perut gua. Hahahaha."

Dugh

"Aduh! Sakit Yaya!" seru Fama mengelus kepalanya.

"Ngapain lo minum punya gua?"

"Ya haus, yang." jawab Fama tak bersalah.

"Beliin lagi!" kata Yaya menahan geram.

"Yayang, panas," adu Fama mengelap keringatnya.

"Beliin sekarang atau gua pukul lagi?!" jengit Yaya.

Fama mengelus - elus telinganya karena suara Yaya yang memekakan telinga. "Galak banget punya cewek. Untung cantik," kata Fama bergumam.

"APA LO BILANG?!" teriak Yaya menggelegar.

Fama yang mendengarnya langsung lari terbirit - birit dengan wajah memerah menahan tawa.

"Fama tuh ya, bad boy iya. Body gede iya. Ganteng iya. Tapi sayang, bucin tingkat akut," ejek Orcap.

"Sengklek, dan suka bego. Itu baru pas," tambah Adi.

"Woilah sokap ga tuh?" celetuk Pandu.

"Koreksi dikit. Dia gak bucin karena gak ada tokoh yang dibucinin." sahut Yaya.

"Itu karena lo yang belum mau," kata Adi.

"Gak mau, bukan belum."

"Terserah lo! Nanti suka jangan lupa pajak jadian," jawab Adi.


See you next chapter:)

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang