4

0 0 0
                                    

Sangat beruntung sekali aku dan Eve belajar olahraga di sekolah, jadi berlari untuk membantu Frofesor dan Rachel tidaklah begitu sulit.
Aku melihat seorang wanita dengan rambut yang menghalangi wajahnya, lalu bagaimana dia bisa melihat aku dengan jelas. Mungkinkah dari celah-celah rambutnya.
Aku naik ke sebuah lantai atas gedung, di mana sang wanita itu berlari ke arah yang sama lebih dulu.
"Rachel, lakukan sesuatu." Frofesor Kimura menegaskan pada pelayanku.
Wanita itu terhenti karena jalan buntu sudah menghadang. Tidak ada gedung untuk dia melompat lagi.
Wajahnya menghadap padaku. "Senang bertemu lagi Anna dan Eve."
Bahkan aku dan Eve sangatlah terkejut. "Bukankah anda petani gandum waktu itu? Jadi anda pelakunya."
"Memang apa urusanmu. Apakah itu masalah untukmu. Ini sebuah pekerjaan yang tidak harus kamu pahami."
###
Wanita berponi memegang sebuah pisau kecil yang terlihat olehku dari kejauhan. Dia berlari sangat cepat, bahkan jantungku terasa berdegup saat dia ingin menusukku.
"Bawa Anna sekarang." Ucap pelayan wanitaku. Aku berhasil diangkat oleh frofesor Kimura.
Suara dentingan besi membuatku semakin kaget, dan itu adalah hasil tabrakan senjata milik Rachel dan wanita berponi itu.
Saat aku bertemu dengan wanita berponi itu di ladang gandum, sama sekali tidak ada sifat mencurigakan darinya.
"Aku kira anda adalah orang yang baik," ketika aku mengatakannya, dia mulai menjauh dari Rachel. "Namun anda tidak harus menyakiti orang lain untuk bahagia."
Dia menatapku seperti ingin bicara satu hal, dan aku coba untuk diam.
"Katamu menyakiti?" Dia tertawa terbahak. "Apa kamu sadar bahwa ibumu mendapat kebahagiaan dari menyakiti orang lain. Dia menghancurkan beberapa peradaban bawah tanah untuk kepuasan nafsunya."
Apa sebenarnya yang terjadi selama ini, aku hidup dua kali dan berada di dunia eksperimen. Aku sama sekali tidak tahu tentang kesalahan keluargaku.
Jika aku membela, apakah dia menganggapku jahat. Kemungkinan bisnis yang dibangun oleh ibuku telah berimbas pada permasahalan ekonomi masyarakat warga bawah tanah.
"Kamu adalah project manusia yang telah dihidupkan kembali, harusnya kamu tahu tentang itu."
Apa yang dikatakannya, bukankah rahasia ini hanya diketahui oleh diriku?
"Apa yang anda katakan pada nona Anna!" Itu kata Rachel.
Karena mereka bertarung, akhirnya sebuah pisau tertancap pada wanita berponi itu.
Namun sama sekali tidak ada darah yang ada. Ternyata dia telah melindungi diri dengan besi di balik bajunya sendiri.
Setelahnya dia menendang Rachel dan aku ingin menjauh saja.
"Anna, awas."
Pada sisi kiriku akan diserang oleh wanita berponi itu, tapi aku malah terpejam karena takut.
Seketika frofesor Kimura melompat dan dia mendorong wanita berponi itu hingga terpental.
Aku terasa lemas dan sepertinya seseorang berusaha membangunkanku. Dia adalah temanku, Eve yang menemaniku hingga saat ini.
"Kamu harus bangun, mari kita pergi."
Aku mengangguk saja dan segera pergi turun ke bawah gedung melewati tangga.
Ternyata wanita itu telah melompati kami berdua, saat ini dia benar-benar di depanku.
"Mau ke mana kalian."
Aku tidak bisa bergerak sama sekali. Seketika aku melihat sebuah tong sampah dan melompat ke sana. Masalahnya berasal dari Eve yang tidak meniru caraku sama sekali.
"Cepat!" Dia memberanikan diri setelah gertakanku.
"Ternyata ini tidak sulit."
"Ya, cuma kamu saja yang takut. Mari pergi."
Aku menjadi incaran dari dalang insiden robot menyerang manusia.
Aku tidak mungkin harus berlama di sini. Namun aku lihat frofesor Kimura terluka pada pergelangan tangan.
"Jangan pikirkan aku, cepat pergilah."
"Tidak, anda sama sekali terluka. Saya tidak bisa meninggalkan anda di sini begitu saja. Frofesor, tolong pinjamkan ponselmu untuk memanggil petugas rumah sakit untuk datang ke sini."
"Ambil saja di sakuku sebelah kiri."
Aku melakukan apa yang dokter Kimura perintahkan, sementara itu aku mendengar pertarungan pelayananku dengan seorang penjahat bermodus petani gandum yang telah menjadikanku sebagai target untuk di bunuh.
"Mari pergi, cepat."
Sebuah tim penyelamat datang dengan sebuah helikopter di atas gedung.
Ternyata Rachel berhasil mengalahkan wanita itu.
Aku lihat kerumunan beberapa orang dengan seragam rantel mengelilingi setiap sisi. Ternyata ibuku hadir di tengah-tengah mereka, dan akhirnya aku telah bertemu dengannya. Bukankah ini hal yang tidak sama sekali wajar.
"Untuk apa kamu di sini, bukankah aku menyuruhmu untuk tetap di dalam kamarmu?"
"Baiklah." Aku tertunduk malu, beberapa orang melihatku dengan ekspresi seperti tidak percaya, bahwa aku dapat kabur dari rumah tanpa sepengetahuan ibuku.
Seketika aku di pandu untuk masuk ke sebuah Limosin besar, yang muat untuk membawaku bersama dengan yang lain.
Sepertinya luka yang dialami frofesor Kimura sudah diobati oleh petugas medis.
"Akhirnya kasus ini sudah selesai."
"Benarkah?"
"Ya, mereka telah menangkap orang dari insiden robot menyerang manusia."
Aku menghela nafas sambil menyandarkan bahuku ke bangku.
Sedangkan Eve tertidur pulas di sebelahku, dan sama sekali aku tidak ingin mengganggu tidurnya.
"Mungkin dia kelelahan."
Frofesor Kimura juga menanggapi kalimatku dengan tawa kecil.
"Ya, begitulah. Setidaknya dia selalu menemanimu hingga sekarang."
"Benar juga." Aku mengangguk saja aku menggaruk kepala karena gatal.
"Anna, kamu harus tahu bahwa jalinan pertemanan adalah hal yang harus kamu jaga."
"Ya frofesor, saya berusaha sebaik mungkin untuk itu."
Tak sengaja aku mendengar bahwa dia bergumam. Apakah yang frofesor Kimura rasakan saat ini.
"Apakah kamu masih ingat dengan dalang insiden robot manusia?"
"Ya, apakah anda juga tahu siapa diri saya sebenarnya?"
"Sebenarnya aku antara tidak percaya atau tidak. Tetapi jika ini adalah kehidupan keduamu, apakah kamu ingat dengan kehidupanmu sebelumnya."
"Sebenarnya saya ingat bahwa dulu pernah hidup di dunia atas, dan sudah memiliki keluarga."
Frofesor Kimura seketika tertawa terbahak setelah aku mengatakan itu.
"Apakah ada yang aneh?"
"Tidak, hanya saja itu terdengar seperti cerita heroik fiksi yang kubaca."
Aku menghela nafas karena beliau menertawakan ku begitu saja.
Sebenarnya apakah aku menceritakan sesuatu hal yang konyol sekali.
"Anna, maaf aku tertawa. Soalnya itu terlalu lucu." Dia seketika berdehem dan membuatku diam saja.
"Tetapi sebenarnya, aku baru bergabung dua tahun yang lalu di organisasi milik ibumu. Jadi aku tidak tahu apa-apa. Bahkan Rachel lah yang membantuku hingga sampai saat ini."
Aku hanya terdiam dan sebenarnya ingin melanjutkan sebuah cerita yang kualami dahulu.
"Lalu apa yang kau ingat lagi."
"Sebenarnya hanya mengingat sebelum mati, seperti ada sebuah ledakan yang luar biasa. Itu menghancurkan beberapa bangunan dan tertindih bersama keluarga saya."
Frofesor Kimura hanya memberi anggukan saja, apakah mungkin dia percaya bahwa ini adalah kehidupan keduaku.
"Mau ikut denganku ke sebuah tempat, aku akan menunjukkanmu pada seseorang."

The Problem Underground (Tamat)Where stories live. Discover now