Selain laki-laki banyak juga para wanita yang masuk klub kaum penjilat yang berusaha dekat dengan Kira. Namun Kira yang memang dasarnya selalu berpikiran positif tidak ambil pusing dengan itu semua dan selalu menerima mereka dengan tangan terbuka.

Jadi ketika Kira datang, langsung banyak laki-laki yang berlagak sok pahlawan dan wanita yang seolah peduli, mereka berebut memberikan tempat duduk untuk Kira. Catat, hanya untuk Kira saja. Sedangkan Thea, gadis itu sudah biasa tidak dianggap oleh semua orang.

Walaupun mereka berdua bersahabat, jangan berpikir jika mereka memiliki penampilan yang serupa. Thea berpenampilan layaknya gadis cupu, dengan kaca mata sebesar pantat botol dan kawat gigi yang mengkilap ketika dia tersenyum. Belum lagi rambutnya yang kadang diikat 2, layaknya mahasiswa baru yang baru melakukan masa orientasi. Makanya gadis itu sering dibully dengan julukan 'Betty la Thea'.

Namun Thea yang memang tidak mau mencari masalah hanya diam dan tidak ambil pusing. Gadis itu tidak ingin beasiswa yang dia perjuangkan hilang gara-gara meladeni teman-temannya yang suka membullynya.

"Aku cari tempat duduk yang lain aja Sharen. Tempat duduknya kurang satu, nanti Thea duduk dimana kalau tempat duduknya cuma satu." Kira berucap tenang saat ada sekelompok wanita memintanya untuk bergabung. Wanita yang menawari Kira duduk tadi mendengus tanpa kentara.

"Nanti biar Vita, yang ambilin tempat duduk untuk Bet - Thea maksud aku." Jawab Sharen sambil memberi kode pada temannya yang ada disampingnya untuk mengambilkan kursi yang ada di meja seberang.

Vita yang namanya disebut sejujurnya ingin protes, namun saat melihat mata Sharen yang melotot padanya, gadis itu langsung menurut. Vita tidak ingin melihat temannya itu murka. Membuat murka Sharen untuk saat ini bukanlah ide yang baik.

"Terima kasih ya Sharen. Kamu baik sekali sama kita." Ucap Kira sesaat setelah dirinya dan Thea duduk.

"Sama-sama Ki. Itulah gunanya teman." Jawab Sharen sambil memasang seulas senyum lembut. "Oh iya kamu sudah pesan makanan?" Lanjut Sharen lagi.

"Belum."

"Kamu mau makan apa, nanti biar Nesya yang memesankan." Kini gantian wanita yang bernama Nesya itu yang menatap Sharen dengan tatapan tidak terima. Namun Nesya yang mengerti kode mata dari Sharen akhirnya hanya bisa mengangguk pasrah. Melayani Kira baginya tidak masalah, tapi kalau harus melayani Betty la Thea nya kampus ini ya jelas jadi masalah untuk Nesya. Sebelum benar-benar beranjak dari tempat duduknya, Nesya memberikan tatapan tajam dan mengancam pada Thea yang kebetulan juga menatap kearahnya. Thea yang merasa takut kemudian membuang pandangannya kearah lain.

Sharen dan kedua temannya memang terkenal seantero kampus menjadi geng yang suka membully. Apalagi Sharen juga menjadi salah satu primadona kampus, meskipun peringkatnya dibawah Kira. Hampir semua mahasiswi baru takut dengan geng Sharen. Mereka berusaha menghindari masalah dengan Sharen dan temannya. Hanya pada Kira dan Thea saja Sharen tidak berulah. Lagi pula siapa yang berani mencari masalah dengan putri bungsu keluarga Rajata? Sharen masih punya pikiran waras. Dirinya tahu ketika dia mencari masalah dengan Kira, bukan hanya dirinya yang akan mendapat masalah, namun keluarganya juga akan merasakan dampaknya.

Sedangkan Thea, sejujurnya ingin sekali Sharen memberi pelajaran pada gadis cupu yang selalu menempel pada Kira layaknya lintah itu. Namun dirinya tidak bisa menyentuh Thea seenaknya. Sharen tidak ingin anak cupu itu mengadu pada Kira dan mengakibatkan usahanya untuk mendekati Kira selama ini gagal total tanpa hasil.

Thea dan Kira segera menyantap makanan mereka saat pesanan mereka datang. Sedangkan Sharen dan kedua temannya menatap jijik pada Thea yang makan di samping Kira. Sharen bahkan sampai berhenti memakan makanannya, padahal makanan yang dia pesan baru berkurang sedikit. 

Rajata Series 2 : OBSESSIONWhere stories live. Discover now