Jungkook
|Emang dia masih nganggap lo cowok dia (2)Mingyu
| Emang dia masih nganggap lo cowok dia (3)Bambam
|Emang dia masih nganggap lo cowok dia (4)June
|Sialan!
|Jangan bikin gue tambah bersalahMingyu
|KAN EMANG SALAH LO SATBambam
|KAN EMANG SALAH LO SAT (2)Jungkook
|KAN EMANG SALAH LO SAT (99999+)
|Makan tu rasa bersalahMingyu
|Tau!
|Main tu drama lo sendiri!
|Gue gak ikut-ikutan
|Urusan lo lah itu bodo amat!Bambam
|Gue juga out!
|Urus sendiri
|Cewek-cewek bahaya kalau udah marahJune
|YA JANGAN GITU DONG!
|Lo di mana Jae?Jaehyun
Market di perempatan lampu merah pertama |June
|Tunggu!
|Jangan kemana-manaJungkook
|Gercep!Mingyu
|Takut ceweknya di rebut JaehyunBambam
|Yaiyalah takut
|Orang dia gak ada apa-apanya di banding JaehyunJune
|BACOT!Jaehyun noleh dengan bibirnya yang masih merekah, nahan ketawa. Puas udah buat June gelagapan sendiri
"Kok malah makan sih, udah di ambil belum deterjennya?"
Jaehyun terkekeh, dia narik tangan Rose ke kursi satunya
"Makan dulu nih, capek gue. Tar habis ini lanjutin!"
Walau merengut, Rose tetap nerima satu bakso sedang yang Jaehyun suapkan, lalu mengunyahnya
"Mau beli lagi gak? Gue pesenin ya?"
Rose nahan tangan Jaehyun sambil geleng, "Gak usah. Gak akan habis seporsi mah, gue nyicip yang lo aja"
Jaehyun ngangguk, jadinya dia nyuap baksonya gantian ke mulutnya sendiri, lalu nyuapin Rose yang mainan handphonenya
"Ros, lo gak mau coba ngomong sama June?"
"Hm, ngomong apa?"
"Masalah lo sama dia lah"
Rose ngehela nafasnya berat, "Emang dia ada berusaha buat ngomong sama gue? Enggak kan? Yaudah sih biarin aja, males gue juga bang"
"Btw lo tau masalah ini? Gue kira pada gak tau, soalnya pada diam aja"
Jaehyun meringis, kan salah ngomong bego Jaehyun mah
"Tau kok. Tapi kita kasih keputusan di lo, kita gak mau gegabah lagi Rose"
"Emang lo gak khawatir, atau kesel atau gimana gitu? Gue liat lo sama sekali kaya gak ada beban" ucap Jaehyun sambil nyuapin lagi bakso ke mulut Rose
Rose ngedikin bahunya acuh, "Entah. Udah ah males ngomongin ini. Gue ke toilet dulu"
Jaehyun ngedesah berat, jarinya ia angkat dari layar handphone yang ia tekan dari tadi, sehingga suara Rose yang terekam barusan langsung terkirim
Anak Soleh pak RT (5)
Jaehyun
[Anda mengirim rekaman suara] |
Sent 18.00Jaehyun tersentak saat melihat bayang seseorang yang ia kenal lewat di parkiran luar, tepat di sebelah ia duduk. Curiga sesuatu, reflek Jaehyun buat ngebuntutin orang tersebut keluar dari market
Orang itu, enggak. Dua orang itu terlampau mesra untuk di sebut sepasang teman. Tapi kurang ajar kalau di sebut sepasang kekasih. Karena salah satu dari keduanya Jaehyun tau udah punya pacarnya sendiri
Jaehyun masih mengikuti keduanya, berjalan ke luar jalan raya, menuju kafe yang ada di sebelah market tempat ia belanja tadi
"CHANN!!"
Jaehyun tersentak kaget luar biasa, dia menoleh. Di belakangnya ada Jiho yang nenteng es kopi di tangannya, nyusul berjalan melewatinya dengan wajah dingin
Chan, orang yang Jaehyun lihat tadi mematung di depan pintu kafe. Reflek dia ngelepasin gandengan tangan dengan perempuan di sampingnya yang masih berdiam kaget
"Katanya ada kerkom? Di kafe kerkomnya? Eh tapi bentar? Sejak kapan kamu kerkomnya sama Jihyo? Kalian beda jurusan kan?"
Jaehyun jalan mendekat, berdiri tepat di sebelah Jiho yang bersedekap ke arah ke duanya
"Enggak, gak gitu Ho. Kebetulan ini aku pulang bareng sama Jihyo, tadi gak sengaja ketemu, terus nyinggah sebentar di sini" balas Chan gelagapan
Jiho naikan alisnya sebelah, "Oh iya? Gak sengaja ketemu, tapi kamu nungguin sejam lewat di depan kelas Jihyo? Gitu? Oh gitu"
Jaehyun geleng-geleng kepala liat Jihyo yang nundukin kepalanya, "Jadi kamu ngajak putus karena gak mau ganggu kerja aku, atau kamu yang gak mau terganggu jadi orang ke tiga hubungan mereka!"
"Jaga omongan lo!" desis Chan kesal
Jiho sama Jaehyun sama-sama terkekeh. Jaehyun ngerangkul pinggul Jiho dengan bibir naik sebelah, natap remeh pasangan gak jelas di depannya
"Udah Ho putusin aja. Manusia kaya mereka gini, gak pantes sama calon Dokter yang masa depannya cerah kaya kita. Buang-buang waktu"
Jiho ngikut aja di tarik Jaehyun menjauh dari kafe itu, keduanya berjalan menuju parkiran motor. Dalam sekejap langsung tancap gas, gak tentu arah.
Gak Jaehyun, gak Jiho sama-sama diam dengan pikiran masing-masing. Sama-sama tersakiti, tapi terlalu malas untuk melemah. Karena keduanya sama-sama anti harus memohon untuk hal yang gak tentu ujungnya. Biarin aja sakit begini, paling nanti sembuh lagi
"Jae, hapenya geter" Ucap Jiho pelan, karena Jaehyun bawa motornya juga pelan, jadi gak perlu teriak-teriak untuk bisa di dengar
Jaehyun nepikan motornya di trotoar, lalu mengambil handphone nya yang memang ternyata bergetar
9 panggilan tak terjawab
6 pesan masuk
Rosie
|Bang lo dimana?
|Bang!
|Jaehyun lo ninggalin gue!
|BANG LO NYURUH JUNE KE SINI!
|JAEHYUN!
|BANGSAT!!Drrt Drrrt
"Halo... "
"lo di mana sialan! Kok ninggalin cewek gue sendiri di market!
Jaehyun meringis, dia nepuk keningnya sendiri menyadari keteledoran yang udah dia buat
"Sorry, sorry. Gue di jalan sama Jiho!
"Sialan! Terus ini cewek gue gimana!"
"Lo kan ada di sana Jun! Ajak balik sekalian!"
"Dianya gak mau bangsat! Malah lari!"
"Hah?"
"Hah heh hoh! Dia kabur, buruan bantu! Ini gak bisa di hubungin nomernya!"
"Iyaiya gue sama Jiho puter balik"
"Kenapa Jae?" heran Jiho ngeliat Jaehyun kini bawa motornya dengan kecepatan tinggi
"Sorry Ho, gue lupa Rose ketinggalan di market"
"Lah, lo pergi sama Rose?"
"Iya makanya gue lupa ini!"
"Terus ini kemana sekarang?"
"Balik lagi ke market, kata June, Rose kabur. Nomernya gak bisa di hubungin!"
Jiho ngehela nafasnya pasrah. Dia meluk pinggang Jaehyun dengan wajah yang nempel di punggung pemuda itu, perlahan menutup kedua matanya yang terlampau perih dan mulai berair, entah karena tertiup angin, atau karena rasa tertusuk di hatinya yang mulai kerasa
YOU ARE READING
Anak Gang - Kisah Klasik || 97Line
Fanfiction"Neng, Teh geseran. Ini sempit" "Udah mentok Rose, ga bisa lagi" "Itu yang cowok, suruh geser coba. Engap nih" "UDAH MENTOK WOY!" "Mingyu nih geser-geser terus, sempit gyu" "Bukan gue elah, ini Jaehyun gak bisa diam dari tadi, madep sana madep...
31 ~ Ketinggalan
Start from the beginning