#2 Warm Hug

3 0 0
                                    

Seorang lelaki berandal dengan rambut yang berantakan itu merupakan salah satu anggota club sepak bola SMA Yongsan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang lelaki berandal dengan rambut yang berantakan itu merupakan salah satu anggota club sepak bola SMA Yongsan. Setiap hari Ia berlatih dengan sangat giat di club sepulang sekolah. Berlari, menendang bola, merebut bola dari lawan dengan liar, dan mencetak goal adalah sesuatu yang menggairahkan. Seperti tak mengenal rasa lelah, Ia selalu berlari dan tertawa. Bisa dibilang, Ia adalah junior yang paling bersemangat di club itu.

Suatu sore, karena terlalu semangat, Ia menendang bola hingga bola tersebut melambung terlalu jauh, sampai melewati lapangan. Dan tak disangka, bola itu mengenai seorang gadis! Dengan sigap dan panik, pria yang sudah berkeringat itu berlari kearah gadis itu.

Gadis itu adalah teman sekelasnya. Berambut hitam, panjang dan lurus. Sangat anggun dan elegan. Matanya berwarna abu-abu tua, dan memiliki tatapan yang sedikit tajam. Bibirnya terlihat manis dan mungil. Tapi hampir jarang terlihat tersenyum.

"Aera! Maafkan aku!" Pekik lelaki itu begitu sampai di hadapan gadis itu. Astaga! Bola itu mengenai roknya yang sepaha itu, dan mengotori dengan lumpur.

Lelaki itu kebingungan. Apa yang harus Ia lakukan? Terbesit pikiran ingin membersihkan rok itu dengan tangannya, dan mencoba menyentuh rok gadis itu. Tapi segera di tepis gadis itu.

"Jangan sentuh aku, kau mesum" desisnya dengan sangat sadis dan dingin. Gadis dingin, yang sangat anggun. Seperti penyihir es yang siap mencuri organ jantungmu. Tapi, tetap saja cantik.

"Ah, aku tak bermaksud begitu!" Pekik lelaki itu berusaha membantah salah kaprah ini.

Tiba-tiba, sesosok guru datang mendekati mereka. Ia adalah Kim seongsaeng-nim, guru matematika kedua murid itu.

"Ah, Hwan-Jin melempar bolanya sampai mengenaimu?" Ucap guru yang memang terlihat menawan itu dengan lembut.

Gadis bernama Aera itu mengangguk manja.

"Hwan-Jin, lain kali berhati-hatilah. Itu sangat berbahaya," ujar Kim seongsaeng-nim, diikuti Hwan-Jin yang membungkuk sambil meminta maaf.

Aera pun berlalu bersama Kim seongsaeng-nim, mengantarkan gadis itu untuk mencuci roknya. Hwan-Jin hanya memandangi mereka berlalu, tanpa memiliki firasat apapun.

Setelah kejadian itu, setiap hari Hwan-Jin jadi memerhatikan Aera. Padahal sudah sekelas selama 1 semester, tapi Ia baru menyadari bahwa Aera adalah gadis yang benar-benar cantik. Rambutnya yang selalu digerai membuatnya tampak sangat elegan dan seksi. Kulitnya yang putih sangat serasi dengan matanya yang bermanik abu-abu gelap. Gadis itu tampak penyendiri, dan tak punya teman. Ia sangat mirip seperti penyihir salju yang sangat dingin, dengan tatapan setajam es. Tetapi juga sangat cantik.

Pria berambut acak-acakan itu tak dapat menghilangkan sosok Aera di benaknya. Gadis itu telah mencuri hatinya.

Saat jam istirahat, ketika sedang merenung di balkon, tak sengaja Ia melihat sosok Aera di taman, duduk sendirian di bench. Tiba-tiba, guru matematika mereka Kim seongsaeng-nim menghampiri gadis itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yongsan Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang