3 | orang jahat

9.3K 1.8K 903
                                    

Langit Alaska,

Bagian Loversation untuk Detrian

3.

Kalau masih ada kesempatan.

Tak akan ada yang aku pinta banyak.

Hanya lebih baik,

Sedikit saja.

Sebab masa lalusungguh kejam,

dan aku tak ingin mengingatnya.

☾*✲⋆  ☾*✲⋆.

Trian

"Keira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keira.."

Gue lupa kapan terakhir kali gue memanggil dia dengan cara yang lebih baik. Bukan seperti ini -penuh amarah, takut, semuanya meluap-luap menjadi satu. Bertahun-tahun, berulang kali gue tanya sama diri sendiri pertanyaan yang sama, "Kenapa lo gak pernah bisa ninggalin Keira?" dan sampai sekarang gue gak pernah tau jawabannya.

"Aku kan udah bilang mau jemput kamu kemarin di airport, kenapa malah langsung pulang sendiri?"

Yang gue lakuin cuma menghindar.

Terus menghindar, walaupun gue tau ujung-ujungnya dia akan tetap mencari gue.

"Ayah sama Bunda yang jemput aku," gue berusaha membalas ucapannya dengan tenang. Tapi emosi itu masih ada di setiap penekanan kalimat gue.

"Kamu tuh setahun, Yan pergi. Ditelpon susah, dihubungin susah, terus pas pulang masih begini juga?" Posisi ruangan gue letaknya paling ujung di area kontrol bandara dan hanggar, jadi seharusnya gak ada yang bisa mendengar kegaduhan ini selain kami.

"Mending sekarang kamu pulang. Aku samperin ke rumah kalau semua urusan udah beres."

"Mau sampai kapan kamu menghindar sih, Yan?"

Gue mencoba.

Sangat mencoba untuk mengerti dengan keadaan dan berusaha keluar dari masalah yang gak gue tau apa namanya ini. Tapi gak pernah bisa. Gue merasa berada di lorong panjang yang gak pernah ketemu ujung jalannya. Dan Keira tau. Dia tau gue berusaha menghindarinya dengan mencari kesibukan.

Dia tau gue gak akan pernah rela sekolah keluar negeri karena gak mau jauh dari keluarga dan temen-temen gue, dan gue terpaksa melakukannya supaya gue bisa lepas dari dia walaupun itu cuma setahun. Dia tau gue punya pilihan untuk gak ambil kerjaan yang mengharuskan gue tinggal di mess dan cuma pulang sekali dalam seminggu seperti ini, dan lagi-lagi, gue melakukannya cuma untuk menghindari dari dia.

"Mau sampai kapan kamu giniin aku?"

Maunya cuma sampai sekarang. Maunya selesai sampai di sini, Ra.

Tapi gue gak bisa. Dari semua opsi yang bisa gue lakukan sekarang, gue paling takut mengambil opsi yang justru paling gue inginkan.

Ninggalin lo.

Langit AlaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang