Prolog: DUA

78 4 0
                                        

🍁🍁🍁

Jakarta, Indonesia
17.10 PM

"Berita terkini, di kabarkan baru saja terjadi kecelakaan pesawat American Airlines dengan nomor penerbangan 30XX dengan tujuan Bandara Soekarno-Hatta, Indonesia dari bandara O'hare, Chicago setelah melakukan transit di Taipe."

"Di perkirakan terjatuh di daerah perairan Indonesia, hal ini di ketahui setelah contact antara awak pesawat dengan bandara terputus, para tim SAR sedang bergegas mencari korban selamat-"

Suara berita dari ponsel salah satu awak kapal patroli yang di naiki perempuan berbaju Diving dengan rambut basah menyuruhnya untuk mengecilkan volume.

Perempuan itu menyipitkan matanya melihat banyak kapal dengan logo tim penyelamat bergerak kearah sisi barat tempatnya duduk sekarang ini, lebih tepatnya kearah sekitar laut pulau pribadi milik keluarganya yang tengah ia datangi untuk menenangkan pikirannya.

"Jen, itu kenapa rame banget kapal tim SAR di deket pulau?"

Sepupu paling muda di keluarga Wijaya-Jeno, melirik sebentar mengikuti arah pandangan sepupunya lalu menaikkan kedua bahunya tidak tahu menahu. Ia sedang asyik bermain game online mengabaikan rasa penasaran kakak sepupunya itu.

"Nggak tahu, ada orang hilang kali."

Perempuan itu tiba-tiba tersadar sesuatu, ia kembali melihat adik sepupunya yang tampak acuh, dengan segera perempuan itu mengambil paksa ponselnya agar sang adik sepupu fokus kepadanya.

"Heh! Itu kan pulau pribadi keluarga kita, nggak ada orang lain disana selain lo, gue, Jaemin dan beberapa pelayan yang ada di pulau sebrang. Terus yang hilang siapa?"

Kedua sontak saling melotot, dan berteriak bersamaan. "JAEMIN!"

🍁🍁🍁

Jakarta, Indonesia
17.20 PM

Mendengar pernyataan dari sebrang sana membuat perempuan itu dengan refleks berteriak kencang.

"Hah! Serius? Anjir ini gue udah nyari di sepanjang pantai sampe ke ujung! Tau-taunya dia masih asyik tidur di kamar?! Nggak hilang?!"

Suara kekesalan perempuan itu membuat orang yang berada di sebrang telepon segera menjauhkan ponselnya. "Iyee, nggak usah pake urat bisa kali kak. Suara lo berisik banget,"

"Ya abisan! Bikin gue panik aja sih tuh anak! Udah tau gue lagi banyak pikiran, nambah-nambah beban pikiran gue aja deh!" serunya dengan ekspresi kesal.

"Orang kalo lagi patah hati bawaannya sensi mulu ya, hmm. Dia juga katanya kebangun gara-gara bunyi dentuman gitu kaya suara petir, udah cepetan lo balik. Jaemin lagi bikin roti caramel nih, mau nggak?"

Perempuan itu berbalik hendak pergi namun ekspresinya berubah saat melihat dua orang terkapar di pinggiran pantai seperti terseret ombak besar. Dengan cepat ia segera menghampiri kedua orang tersebut dengan suara ponsel yang masih terhubung dengan adik sepupunya di sebrang sana.

"Hey!"

"Hey! Wake up!"

"Are you guys alive?"

"OH GOSH!"

Terlihat banyak luka di sekujur tubuh dua orang yang terkapar tersebut.

Perempuan itu menge-check nadi dan pernapasan kedua orang tersebut. Masih berfungsi hanya saja pernapasannya tidak sehingga ia melakukan CPR dengan suara panik lalu menyuruh kedua orang tersebut bangun secara bergantian.

Air bercampur darah keluar dari mulut salah satu pria dengan luka di bagian perut dan kakinya. Tak lama terdengar suara batuk-batuk sehingga membuat perempuan itu iba dan bertanya.

"Are you allright? What's going on?"

"P-please... Help... Uhuk! Us!" katanya pelan dengan nada terbata-bata. "Uhuk! Help him firstly... "

Perempuan itu mengangguk. "Ye-yeah! I'll help you. Calm down, dont speak too much right now. Stay with me, okay?"

Pria itu menggeleng kuat, lalu melirik laki-laki di sebelahnya yang masih pingsan setelah dilakukan CPR berulang kali dengan luka di bagian kepalanya.

"He is Uhuk! Dying... Please help him... Shh... "

Suara rintihan terdengar karena tangannya mulai bergerak memegangi perutnya yang robek cukup dalam dan besar.

Belum selesai bicara, pandangan laki-laki itu sudah kembali terkulai lemas sehingga perempuan itu segera menghentikan pembicaraan itu.

"O-okay, enough... Can you endure this pain?  Stay aware for a little while, i'll calling ambulance."

Setelah mengatakan hal itu ia segera mengambil ponselnya yang terjatuh dengan suara Jeno yang penasaran di sebrang sana.

"Ada apaan sih disana? Suara lo kayak panik gitu? Kak?"

"JENO! JENO! SURUH JAEMIN PANGGIL TIM MEDIS KESINI! BAWA DUA TANDU ATAU BRANKAR YA CEPET! INI ADA DUA ORANG BANYAK LUKA PARAH!"

"SEPULUH MENIT LO BERDUA NGGAK NYAMPE KE TEMPAT GUE SEKARANG, X-BOX LO BATAL GUE BELIIN."

🍁🍁🍁

Jangan lupa Vomment ya bestie <3
saranghanda,
bingsoo ❤️

Unexpected Husband [Jung Jaehyun]Where stories live. Discover now