"Hati - hati ya nak, semoga selamat sampai tujuan"
"Iya Pak Sehun, kami pamit dulu" Heejin masuk terlebih dahulu dalam mobil disusul Lia.
Junkyu kembali berpelukan dengan sepupunya sebelum masuk kedalam mobil.
"Eh ingat, janlup infoin ke gue kabar terbaru selama gue ada disana"
"Oke"
Junkyu menyusul masuk kedalam mobil dan duduk didepan tepatnya disamping supir, sementara Lia dan Heejin duduk di kursi tengah.
Supirnya adalah Mr. Taeyong, yang diperintahkan langsung dari papa Junkyu dan Heejin untuk mengantar mereka.
"Mr. Taeyong, tempatnya jauh dari sekolah ya? " Tanya Heejin.
"Iya, lumayan jauh. Basecamp nya berada diatas puncak, mobil atau kendaraan lain gak bisa masuk. Oh iya, nanti saya turunin kalian di lap--"
"Turunin kita di depan tangga masuk, Mr. Taeyong" Sela Junkyu cepat, tidak lupa nyengir sambil ngewink ke guru itu.
"Kalian mau mendaki? Gak capek apa, tempatnya diatas puncak lhoo? " Tanya Mr. Taeyong,
Dan Junkyu mengangguk meyakinkan guru itu. "Iya, Mister lagian mendaki itu termasuk ke dalam olahraga yang bermanfaat bagi tubuh"
Disisi lain Lia hanya diam sambil melihat jalanan dari jendela mobil. Di sampingnya Heejin ngemil kuaci biar gak bosan.
"Minta dong, Jin" Tiba - tiba dari jok belakang mobil, ada yang nyodorin telapak tangannya ke Heejin.
Heejin nya kaget dan reflek teriak. "Akhhh!! "
Semua yang di dalam mobil ikutan kaget dan ikutan teriak.
"Akhhh!! " Lia bahkan gak sengaja membenturkan kepalanya ke jendela.
"Jaemin?! Lo kok bisa ada dalam mobil? " Tanya Heejin terkejut.
Junkyu menatap tak suka ke cowok itu, "Lo ngapain sih ada disini? Lo kan gak diajak"
Jaemin cengar - cengir, dan menerobos masuk ke tengah - tengah Heejin dan Lia. Capek daritadi dijok belakang baring sambil dengerin yang dalam mobil ngobrol.
"Maaf gue gak minta izin ke kalian langsung, nanti gak diizinin sama seseorang" Jaemin melirik orang yang dimaksud.
Junkyu merasa orang itu dia, makin natap Jaemin kesal.
"Gue terpaksa diam - diam masuk kedalam mobil dan mumpung Mr. Taeyong supirnya, rencana gue berjalan dengan mulus. Tadi malam gue gak sengaja dengar percakapan kalian, gue juga pengen kesana dan penasaran sama basecamp itu yang jadi tempat ayah gue tinggal sampai hembusin nafas terakhirnya. Disana banyak kenangan dari mendiang ayah gue, barangkali kalo gue kesana gue bisa ngerasain kehadiran ayah gue disana walau hanya semu"
Alasan itulah Mr. Taeyong gak ngusir Jaemin yang tadi nyelonong masuk kedalam mobil sampai memohon - mohon, gak tega ngeliat Jaemin yang sama sekali gak memiliki kenangan apapun bersama sang ayah.
Heejin menepuk pelan bahu cowok itu, sambil masang senyum manis.
"Lo boleh ikut sama kita, gue tau apa yang lo pengen rasain disana, gue juga sama Jaem, sama - sama gak memiliki kenangan bersama papa sejak kecil"
"Makasih Jin, lo emang yang paling ngerti sama gue. Makanya gue bisa sampai sesuka ini sama lo" Kata Jaemin sambil membalas dengan tersenyum manis juga.
"Ekhhmm udahan napa tatap - tatapannya sambil senyum - senyum, gak capek apa tuh pipi" Kata Lia yang membuat kedua orang dimaksud jadi salah tingkah.
"Lia kayaknya cemburu" Ejek Mr. Taeyong, sesekali isengin murid - muridnya yang udah dianggap adik dan keluarga.
"Gak mister, saya gak cemburu tuh"
YOU ARE READING
Error Class!
FanfictionBukan! kelas ini tidak error, tapi berbeda dari kelas lainnya. mengapa berbeda? sebab murid dikelas ini mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh murid murid lainnya
65. Problem Solving
Start from the beginning
