Junkyu bersembunyi dibalik punggung papanya, melihat Heejin yang auranya seperti Limbad.
"Heejin, jangan dong! Yang benar aja lo mau nyetrum gue! "
"Yaiyalah beneran, gue kesal sama lo! Tangganya licin tau, gue tadi hampir tergelincir. Gimana kalo tadi gue gak cepat - cepat berpegangan, gue bisa mati"
"Kan lo punya sembilan nyawa, Jin"
"Junkyu!" Giliran papanya yang marah ke Junkyu.
"Kamu ini jahilnya keterlaluan, itu Heejin hampir tergelincir tadi"
"Iya Pa, marahin aja si Junkyu" Heejin ngompor - ngomporin.
Telinga Junkyu dijewer sama papanya, Lia yang kesenangan lihatnya.
"Rasain lo, Kyu. Ini balasan udah buat kita capek kayak gini" Ucap Lia tanpa ada sedikit rasa kasihan lihat Junkyu dijewer.
Mr. Taeyong menarik Jaemin kedepan pintu.
Diatas pintu itu ada papan yang bertuliskan nama ayahnya.
"Ini ruangan ayah, disampingnya ruangan kakak. Kamu penasaran kan sama sosok ayah? Kamu masuk kedalam ruangan itu, Barangkali rasa penasaran kamu bisa terjawab"
Jaemin mengangguk, ia begitu penasaran serta semangat. Ia masuk kedalam ruangan itu perlahan, diikuti Mr. Taeyong.
"Pa!! Sudah dong pa, telinga Junkyu sakit!! "
"Gak bisa, kamu ini perlu dihukum. Papa sering dapat laporan dari Heejin sama Minju, kalo disekolah kamu sering jahilin mereka"
"Enggak pa, merekanya aja yang yang terlalu ngelebih - lebihin"
"Enggak pa, si Junkyu sering ngegodain Heejin disekolah, terus ngekorin mulu, kalo sama Minju gak gitu amat"
"Kan sengaja, biar seru - seruan dan buat cemburu orang - orang" Sahut Junkyu, telinganya semakin dijewer sama papanya.
"Benar tuan, Junkyu perlu dihukum. Gak hanya Heejin, tadi saya juga hampir tergelincir, Tuan"
Makin marah lah Suho, saat dengar laporan dari Lia lagi.
"Kan Junkyu mau ngerasain gimana lewatin tangga itu, biasanya kesini naik helikopter, pa"
"Tapi kamu gak liat kondisi? Tangganya licin, habis hujan. Papa gak masalah kalo kamu mau mendaki, nak hanya tangganya licin papa takut terjadi apa - apa"
"Iya pa, maaf pa"
Junkyu mengusap telinganya yang tidak lagi dijewer sama papanya.
"Yasudah kalian makan dulu sebelum kembali ke sekolah. Pulangnya naik helikopter atau nurunin tangga? "
Heejin menatap malas papanya, "Pake ditanya, ya naik Helikopter lah pa"
"Hehe, cuma nanya doang"
Mereka memutuskan untuk makan terlebih dahulu lalu istirahat sambil berkeliling di basecamp, setelah itu pulang kembali ke sekolah.
.
.
.
Minju menatap cemberut pada tiket bioskop itu, ia sudah rapi dan siap berangkat tapi sayangnya gak punya pasangan.
"Siapa yang bagus gue ajak pergi? Teman - teman lain banyak yang kerumah sakit, siapa ya bagusnya? "
Ia masih didalam kamar, hanya sendirian. Lia dan Heejin belum balik, dan Yeji entah ada dimana.
"Gue kasih aja tiketnya ke Chuu dan Yuqi, kemarin mereka gak dapat tiket"
Minju kasih aja, ia memutuskan pergi ke kamar dua cewek itu.
Kemarin Chenle bagi - bagiin tiket itu dengan harga teman ke anak LSR, karena film itu laris - larisnya di mall miliknya.
YOU ARE READING
Error Class!
FanfictionBukan! kelas ini tidak error, tapi berbeda dari kelas lainnya. mengapa berbeda? sebab murid dikelas ini mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh murid murid lainnya
65. Problem Solving
Start from the beginning
