Seseorang dengan berkas ditangannya memasuki ruangan Seungwoo, dia berjalan kearah Seungwoo, Seungwoo yang melihat orang tersebut langsung menyenderkan tubuhnya kembali kebelakang kursi.

"Gue kira siapa, ternyata lo." Ucapnya, orang itu terkekeh lalu memberi berkas ditangannya itu ke Seungwoo.

"Ini, data dari Yedam." Ujar orang itu, Seungwoo mengangguk kemudian membuka berkas tersebut.

"Keracunan Digoxin, racun itu menyerang langsung ke jantung." Jelasnya.

Seungwoo membuang nafasnya kasar, dia melempar kembali berkas tersebut.

"Kalau gak ada yang mau diomongin lagi, pintu keluar ada disana Seungyeon"

Orang yang dipanggil Seungyeon itu tertawa pelan, bukannya pergi, dia malah duduk dihadapan Seungwoo.

"Gue tau lo pasti bisa nyelesain kayak kasus-kasus sebelumnya"

"Beda, sekarang pelakunya main aman"

"Punya tersangka?"

"Gak ada bukti"

"Bukanya pas itu ada? Sidik jari? Yoshi namanya bukan?"

"Iya, tapi ternyata dia dibunuh juga"

"Wow, kayak udah berpengalaman"

"Makanya"

Seungyeon mengangguk-anggukkan kepalanya, sebenarnya dia sendiri juga bingung, karena Seungyeon itu masuk kedalam divisi lalu lintas, berbeda dengan sahabatnya ini yang masuk divisi kriminal.

Seungwoo mengacak-acak rambutnya frustasi, lalu berputar-putar dengan kursinya sendiri.

Jangan sampe ada korban lagi, batinnya.

;grudge

Jeongwoo masuk kedalam basecamp mereka, kelihatan sepi. Tadi dia buru-buru dateng kesini, niatnya mau ngumpet terus nguping pembicaraan Doyoung nanti yang ketemuan gak tau sama siapa. Padahal udah jelas Doyoung ketemuan malem, tapi dia malah dateng sore hhhh dasar Jeongwoo.

Jeongwoo berjalan kearah meja dibelakang lalu mengambil satu botol air putih, dia minum botol itu sambil berjalan kearah ruangan dance mereka.

Tapi saat disana, dia melihat tas seseorang dibawah, Jeongwoo seperti mengenali tas abu-abu  tersebut. Tanpa berpikir panjang, Jeongwoo menaruh botol air putih itu dibawah, lalu membuka tas itu.

Dia mengobrak-abrik isi tas, dan pergerakannya terhenti ketika membuka resleting depan tas, dia melihat satu botol kecil aneh dengan gambar tengkorak dilabelnya.

Jeongwoo tidak bodoh untuk tidak mengetahui apa itu, tentu saja itu adalah racun. Terlebih lagi, Yedam dinyatakan meninggal karena keracunan, sudah pasti dia pelakunya bukan? Tapi apa alasan dia melakukan itu?

Suara pintu kamar mandi terbuka, orang yang baru saja keluar dari kamar mandi itu terkejut mendapati Jeongwoo sedang berdiri menghadap kearahnya dengan tangan kanan menggenggam botolnya.

"Yahh ketauan deh," Sahut Jeongwoo datar, dia memutar-muat botol digenggamannya itu sembari memberikan seringaian, "Gue bakal kasih tau semuanya ke yang lain."

Panik ga? Panik ga? Panik lah! Masa engga?!

Orang itu dengan cepat mencoba meraih botol digenggaman Jeongwoo, tapi Jeongwoo langsung saja menghindar.

"Semua orang harus tau kalau lo dalang dari kematian kak Yedam!"

"Ck, berisik!"

"Gue gak nyangka, ternyata lo?"

"Salah lo main-main sama gue"

"Akh!"

Orang itu dengan cepat memukul tengkuk Jeongwoo sangat kuat, dan kesadaran Jeongwoo seketika menipis.

;grudge

Doyoung menatap jam tangamnya, kebiasaan banget, orang yang dia tunggu pasti selalu terlambat.

Udah hampir 30 menit Doyoung menunggu didepan minimarket deket basecamp, udah ngeliatan kayak orang cengo, mana sendirian lagi, kan keliatan banget jonesnya.

Gak lama, orang yang dia tunggu akhirnya dateng juga, tapi dia gak sendiri, dia bawa seseorang yang ngebuat Doyoung mengerutkan dahinya bingung.

"Junkyu minta ikut, lo santai aja udah." Jelasnya, Doyoung hanya mengangguk-angguk aja abis itu ngeliat kearah Junkyu yang memicingkan matanya kearahnya.

"Ngapa lo kak?" Tanya Doyoung bingung.

"Lo berdua serius kan cuma kerjasama buat cari pelakunya? Pokoknya kalau gue mati sekarang, gue udah nyiapin surat wasiat buat dikasih ke Jihoon, tertanda juga disini kalau gue mati pembunuhnya yaitu kalian berdua." Junkyu menggoyang-goyangkan kertas ditangannya kemudian memasukkan lagi kertas tersebut ke saku hoodie pinknya.

Doyoung menghela nafasnya, "Ya enggak lah kak! Buat apa coba?"

"Diem, gue masih menjadikan kalian tersangka, jalan duluan sana, gue terakhiran ngawasin kalian"

Mereka bertiga pun berjalan kearah basecamp, tujuan mereka ya cuma mau ngomongin informasi apa aja yang mereka dapet, Junkyu dibelakang masih mengawasi Doyoung dan Mashiho yang berjalan beriringan.

Iya, Mashiho. Jadi ceritanya Junkyu mau nyamperin temennya yang namanya Yoonbin, karena Yoonbin ini satu jurusan sama Mashiho, Junkyu yang lagi jalan di lorong gak sengaja denger Mashiho mau ketemuan sama orang, terus Junkyu kaget dong, dia teriak-teriak 'Mashiho pelakunya!' sambil nunjuk-nunjuk Mashiho sampe diliatin beberapa mahasiswa yang lewat, karena Junkyu berisik banget jadinya Mashiho ngejelasin alasan dia ketemuan dan sama siapa dia ketemuan.

Junkyu gak percaya, dia mau ikut tapi Mashiho ngelarang gak tau kenapa, terus Junkyu ngancem kalau dia gak ikut dia bakal telpon Seungwoo. Mau gak mau ya Mashiho ajak dia deh.

Doyoung membuka pintu basecamp, mereka bertiga pun masuk kedalem basecamp, Doyoung langsung aja tiduran di sofa, sedangkan Mashiho malah selonjoran dilantai, terus Junkyu cepet-cepet nyalain tv.

"Ngapain kak nyalain tv?" Tanya Doyoung.

"Biar rame lah, sepi gini gak enak suasananya. Btw ada Frozen 2 nanti, sekalian mau nonton gue"

Mashiho hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Junkyu, mana ada anak kuliahan suka nonton kartun?

Tapi Mashi, aku anak sma suka kok nonton kartun😌

Lupakan.

"Jadi, lo mau ngasih tau yang lain soal bisnis Yedam?" Tanya Mashiho kepada Doyoung. Doyoung mengangguk yakin.

"Walau telat setidaknya gue harus kasih tau, kak Jihoon juga salah satu pelanggannya kok"

"Jihoon? Pelanggan? Bisnis apaan tuch?" Tanya Junkyu dengan badan yang masih fokus menonton tv.

"Jadi kak Yedam itu punya bisnis ilegal, dia ngejual—"

"Aduh pengen pipis!" Ucapan Doyoung terpotong karena tiba-tiba Junkyu berdiri dari tempatnya lalu berlari kearah kamar mandi.

"Kak, kak Asahi gimana?"

"Dia masih diem kayak biasa, tapi akhir-akhir ini dia jarang banget sama Jaehyuk"

"Mungkin mereka musuhan?"

"Entah, gue rasa—"

"AAAAAAAAAA!!!!"

Suara teriakan Junkyu membuat keduanya terlonjak kaget, bahkan Mashiho hampir jungkir balik, mereka berdua pun berlari kearah kamar mandi dan mendapati Junkyu yang jatuh terduduk dibawah.

Mata keduanya membola melihat tubuh Jeongwoo yang terbaring kaku disana, badannya membiru, dan dapat dipastikan kalau Jeongwoo sudah tidak menghembuskan nafasnya lagi.

;grudge

jadi aku kan gabut, terus aku coba-coba buat trailer cerita ini kan

menurut kalian aku up atau engga? karena aku takut kalau trailernya jelek>:(

btw, selamat berpuasa semuanya—!

grudge | treasure ✔Where stories live. Discover now