00 . prologue

1.6K 120 6
                                    

Pertarungan itu terjadi sekitar lebih dari 3 rounde. Sang dominan terus menggempur seraya menggagahi Omega-nya. Ranjang yang berdecit serta desahan yang membuat libido itu semakin menunjang tinggi menjadi saksi pergulatan paksa tersebut.

Sang Omega menggeleng liar kala teman Alpha-nya itu kehilangan kendali akan masa Rut nya. kemudian sang Omega lah yang harus menjadi korban dari Mate paksa itu.

“Ber─hnntii! A─ahh..”

Desahannya semakin meliar. Racauan pada pemuda diatasnya semakin mengeras.

Namun, ketika esoknya sang fajar menyapa. Ia melupakan itu. Melupakan bagaimana dirinya telah mempunyai korban selama masa Rut. Bagaimana kala dirinya menggagahi teman seperjuangan sekaligus rival abadinya sendiri dengan mengeluar-masukan miliknya ke dalam lubang basah itu dengan sangat cabul.

Tapi ia tidak bisa mengelak.

Ia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya sendiri. Tapi, sang Omega melarangnya dengan tegas.

“Tidak apa, Magna. Aku tahu kau tidak sengaja. Jadi jangan memaksakan sesuatu yang seharusnya tidak terjadi.”

Senyuman kecut terpampang jelas disudut bibirnya. Jangan memaksakan sesuatu yang seharusnya tidak terjadi.

Kemudian sang Alpha menjawab Pernyataan dari sang Omega.

“Jangan melarang diriku untuk mempertanggung jawabkanmu. Kau itu sama seperti namamu, Luck. Yang artinya sebuah keberuntungan.. Aku beruntung karena memilihmu sebagai mate-ku.”

Perkataanmu sungguh manis, tapi sayangnya mulutmu sangat busuk.

- T B C -

ManiacWo Geschichten leben. Entdecke jetzt