(II) MULAI

10 1 0
                                    

" Li, tungguin!! Ngapa sih, ya Allah, woyyy, tunggu ailah!!"

Riky mengejar Ali dengan tergesa-gesa, sementara yang dikejar dengan santai berjalan sambil memasukkan tanggannya ke dalam saku celana.

Ini adalah hari pertama mereka pergi kesekolah dengan status siswa baru.

"ya Alloh lelah abang!"

Tak lama kemudian, mereka sampai di depan pos komplek perumahan mereka bersama disamping mobil Ali ada Ily dengan supirnya Ali yang menunggu.

"Cil, ngapa luh, gitu aj ngambek, marah, abang tadi cumna becanda doank, beneran, sumpah!"

Yang diajak omong diam saja, bahkan dengan santainya bergelayut manja di lengan Ali.

"Cil, beneran abang cuman becanda, jangan ngambek, nih klo gak ngambek abang traktir nih, nanti kamu boleh pilih dech makanan favoritmu! Ya, ya, ya"

"ya udah gak sehari dech gratis, seminggu, ma minggu besok gua ajak shoping dech, janji beli apapun abang tanggung, beneran, tapi jangan ngambek lagi donk!" "laki kamu udah kayak bulldog tau gak?"

Alhasil akhir dari ucapannya, ada dua mata menatapnya tajam bak pisau yang siap dilemparkan kearahnya

"ulangi Ky"

"damai bos, pease! He he he"

"Bener yah? Yang itu tadi, seminggu gratis ma shoping?"

"iye iye, masyaaloh, gak percayaan amat ma abang!"

"ya udah aku maafin"

"Pelukan dulu donk!" sambil merentangkan tangannya siap menerima pelukan hangat dari adiknya.

Tiba-tiba ada yang mnggeplak tangannya, dan menghalanginya mendapatkan pelukan.

"apaan?" sambil melotot dan siap menerkam si Riky

"Ya meluk adik gue lah"

"masih butuh tangan?" sambal melotot

"yaelah, pawangnya ngamuk" sambal cengengesan karna berhasil menggoda sang ketua geng.

"kamu juga, dasar nakal! Ngapain malak abang?" sambal menyentil pelan dahinya

"biar aja, dari pada uangnya abang di buang buat ngrayu cewek cewek gak jelas lebih baik buat adeknya yang cantic ini" wajahnya menatap dengan tatapan polos

"kan bisa pake kartu kamu, kmarin udah ditambahi ma kakak"

"enggak ah, gak boleh boros, itu untuk masa depan kita, kata mama jadi istri harus pandai mengatur uang suami, biar aman dan ekonomi lancar, biar nanti anak kita gak kekurangan satu hal pun, amin,,,,"

"mama bilang gitu?"

" (he'e) makanya aku hemat"

" pinter banget sih tunangannya siapa coba?"

"si Dafa, " ucapnya sambal tersenyum

"oh, begitu? Boleh, Ky! Pulang sekolah kita ke mall yah? Ke butiknya tante Ica"

"boleh!" kata Riky acuh tak acuh sambal bermain game

"idih, enak aj, gak boleh! Awas aj kesana"

"trus si Dafa, di kemanain?"

"taruh di neraka!" katanya cemberut,sambil berjalan masuk ke mobil Ali..

Tak lama berselang temen-temennya datang lantas mereka diantar sopir masing-masing pergi ke sekolah.

#################

Tak terasa waktu berlalu, hingga tiga tahun di sekolah pertama terlewati, dan sekarang memasuki tahun ajaran baru dengan status siswa yang baru.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JODOHKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang