Flashback (1)

190 35 2
                                    

(Y/F/n): Your father name
(Y/M/n): Your mother name
(Y/BFF/n): Your best friend name

Nobody's POV~

(Skip beberapa jam kemudian)

"Lagi?!!!"

(Y/n) hanya duduk terdiam di sofa dan di hadapannya berdiri (Y/F/n) sambil menatap gadis muda di hadapannya yang merupakan anaknya. (Y/M/n) sedang memasak untuk makan malam di dapur dan sudah mengetahui apa yang mereka berdua bicarakan.

"Ini yang ke-lima kalinya kau melakukan hal yang sama, mengusir babysitter. Dan kali ini lebih parah, kamu berusaha untuk meracuni si Gaby."

"Salah dia yang tidak becus menjadi Babysitter yang baik. Kerjanya hanya duduk makan nelponan dan tidak mau mengerjakannya tugas rumah. Lagian juga AKU TIDAK BUTUH PENGASUH *PLAK* "

Seketika juga (Y/M/n) keluar dari dapur dan melihat apa yang terjadi. Anaknya yang berbalik sambil memegang pipinya dengan kesakitan dan suaminya yang wajahnya merah karena marah. (Y/M/n) segera menghampiri putrinya yang mulai menangis.

"Pa, tidak seharusnya papa menampar (Y/n). Lagian (Y/n) benar kok, kita seharusnya tidak menyewakan pengasuh untuknya jika dia tidak suka."

"Kamu sih ngemanjain dia jadinya dia mulai melawanku. Aku kepala keluarga di sini."

"Walaupun begitu, kamu harus tau jika (Y/n) sudah besar."

Dan pertengkaran pun terjadi antara mereka berdua. (Y/n) yang sedari tadi berada di antara perkelahian mereka mulai depresi dan berteriak sehingga pandangan mereka berdua tertuju kepada putri mereka.

"KALIAN BAHKAN SEBENARNYA TIDAK TAU APA-APA DAN APA YANG TERJADI PADAKU SELAMA KALIAN PERGI. KALIAN TERLALU SIBUK BEKERJA DAN BAHKAN *hiks* SAMPAI PULANG MAMA SAMA PAPA MASIH SIBUK DENGAN TUGAS KALIAN,*hiks* NGGAK ADA WAKTU SEDIKITPUN BUATKU. AKU NGGAK TAHAN LAGI!"

Setelah itu (Y/n) berlari menuju kamarnya dan mengunci dirinya. Dia menangis sejadinya di balik pintu kamar. Ia tidak bisa menahan air matanya yang mengalir deras di pipinya dan juga tamparan di pipinya tidak terasa sama sekali karena ada sesuatu yang lebih menyakitkan dari itu.

"Andai saja aku tidak mengalami kecelakaan, mungkin semua ini tidak akan terjadi."

-Flashback (1 tahun lalu)

"Hai (Y/n)!!" Panggil Sofia, besti sesudah (Y/BFF/n). Sebenarnya kamu tidak terlalu menganggapnya bestie sama sekali karena kamu tidak terlalu peduli sama orang di sekitarmu, termasuk (Y/BFF/n).

"Hai Sofi" balasmu dan melanjutkan perbincanganmu sama (Y/BFF/n).

"Ku dengar akan ada ujian dadakan ya?? Aduh aku nggak sempat belajar lagi, mana lagi kemarin sedang sibuk jadi nggak sempat belajar da- Biar ku tebak, Lo mau duduk di sebelah gue??" Potong ku.

Memang Sofia orangnya paling bodoh di kelas. Walaupun rupanya yang cukup lumayan dan suka bergaul dengan lelaki populer di sekolah. Dia masih mau bersama denganku yang kutu buku ini, sang juara kelas.

"Boleh kan *puppy eyes* ".

" *huft* Iya baiklah"

"Yay!!!"

Dan selama ujian, Sofia meminta jawabanku dan tidak terkecuali (Y/BFF/n) yang duduk tepat di belakangku.

Skip bel pulang~

"Fuhh... Akhirnya pulang juga, pusing rasanya memikirkan jawabannya."

"Eh, lu yang menyontek. Kenapa lu juga yang pusing."

"Ya pusing, memikirkan bagaimana caranya agar tidak ketahuan. Apalagi si Regi mengawasi kita lagi"

Regi adalah ketua kelas kami dan dia benar-benar menjalankan tugasnya sebagai ketua kelas. Ia nggak termasuk orang populer seperti murid kelas sebelah. Gara-gara si Sofia yang entah kenapa memiliki masalah sama dia sehingga aku juga yang kena. Regi selalu saja menghampiriku dan menanyakan tentang tugas sekolah yang diberikan.
Entah apa alasannya sehingga banyak yang mengira aku punya hubungan dengannya. Sebenarnya sih dia tetangga ku tapi kami tidak sering berkomunikasi jika di luar lingkungan sekolah.

"(Y/n), lu jadi kan datang ke rumahku??" Kata Sofia

"Gimana ya...??"
.
.

End flashback~






Kenapa aku nggak bisa mengingatnya??

Our Nightmare [Mono x Reader] Little Nightmares 2 FanfictionWhere stories live. Discover now