# 7 MA『Roof Top』

1.1K 183 32
                                    

Sepanjang jalan Langa dan Reki menuju Roof top, tempat dimana biasanya mereka menghabiskan waktu istirahat, semua orang yang mereka lewati terpaku pada mereka.

Bukan hanya seisi kelas yang tau mereka sempat bertengkar, dikarenakan kejadian waktu itu -Reki dan Langa yang berlarian sambil berteriak di sepanjang koridor- membuat anak dari kelas lain banyak yang bertanya pada teman kelas mereka, hingga berita itu tersebar luas ke seluruh penjuru sekolah.

Melihat Langa dan Reki yang berjalan bersama sambil bergandengan tangan membuat tanda tanya besar dalam pikiran mereka.

♣ My Apologies ♣

"Oh, aku baru ingat." Reki menghentikan langkahnya kala mengingat sesuatu.

"Apa?" Langa ikut menghentikan langkahnya sembari bertanya.

"Aku tidak bawa bekal. Ayo, kita pergi ke-"

"Tak apa. Tenang saja." Langa segera memotong ucapan Reki dan tersenyum lembut.

'Langa sepanjang hari ini tersenyum?! Apa? Kenapa? Mengerikan...' batin Reki, Langa yang tersenyum memang enak untuk dipandang tapi kalau tersenyum sepanjang hari tanpa alasan rasanya akan jadi mengerikan bukan?

"Ayo." Langa kembali menggenggam tangan Reki untuk menuntunnya lagi. Dan Reki membiarkannya pada awalnya. Tapi, setelah cukup lama Reki menyadarinya.

'Eh?' Reki menatap tangannya yang digenggam. Tangan Langa itu ternyata sedikit dingin dan lebih besar darinya.

'Gah! Apa yang kupikirkan?!' menggelengkan kepalanya, Reki mencoba membuang hal aneh yang muncul sekilas dikepalanya dan secara refleks melepaskan genggaman Langa dengan sedikit kasar.

"Ada apa?"

"Eh?! Etto... Aku, aku sudah bisa jalan sendiri jadi kau tak perlu menuntunku lagi." ujar Reki.

"Tapi aku ingin-"

"Ah, sudahlah. Ayo cepat! Nanti jam istirahat nya keburu selesai." Reki mendorong tubuh Langa, tak ingin mendengar lanjutan kata yang akan Langa ucapkan. Belakangan ini Langa suka mengatakan hal aneh padanya.

'Katanya "tapi aku ingin"! Apa maksudnya? Jangan mengatakan hal seperti itu padaku!' ah, ini cukup membuat Reki jadi pusing. Saat mengirim pesan atau bicara langsung Langa selalu seperti itu sekarang.

Seperti tadi pagi misalnya, Langa mengiriminya pesan. Menanyakan apakah Reki suka telur gulung atau tidak. Dan Reki membalasnya kalau dia tak ada masalah dengan telur. Lalu Langa kembali menjawabnya hanya saja dengan emoticon love diakhir katanya.

Emoticon love? Emoticon love!

Apa yang akan Ibunya pikirkan saat melihatnya nanti?! Bagaimana kalau Koyomi yang melihat dan berpikir hal aneh tentang ini? Duh, Langa bisa membuatnya dalam masalah.

• ❄ •

"Ini." Langa menaruh bentō yang ia buat ditengah-tengah mereka. Saat ini mereka sudah sampai di roof top dan pada tempat yang biasanya.

"Oh, ternyata kau membawanya. Tumben." ujar Reki memerhatikan kotak makan yang tergeletak didepannya.

"Hm. Ano... Apakah, apa kau masih marah padaku, Reki?" tanya Langa hati-hati sembari melihat tepat pada mata bulat milik Reki.

"Apa? Untuk apa aku marah padamu?" Reki balik bertanya. Kenapa Langa menanyakan hal ini? Apa Reki bersikap seperti dia sedang marah pada Langa?

"Eh? Jadi kau tidak marah padaku?" Langa yang kebingungan menanyakannya sekali lagi.

My ApologiesWhere stories live. Discover now