Journey~ Part 1

3 0 0
                                    

Januari, tepatnya 21 Januari 2014 Ghea tengah dalam masa liburan musim panas di kota Veredaammetj bersama rombongan sahabatnya, Antony, Elijah, Henry, Julianne dan Samuel. Pada liburan ini Ghea dan rombongannya berencana untuk mengunjungi dan bermalam di desa terpencil, Imnitio. Banyak kasus dan berita orang yang hilang serta sosok hantu penunggu yang mendiami Danau Sibalka, yang terletak di tengah hutan Bjorn dekat desa Imnitio. Namun berita simpang siur dan suasana angker tak menghalangi Ghea dan temannya untuk merasakan sensasi liburan dengan nuansa mencekam. "Lo yakin mau dateng ke Danau Sibalka ditempat banyak orang hilang itu?" tanya Julianne yang masih menelusuri dan browsing tentang banyak penampakan dan orang yang hilang di Danau Sibalka. " Santai aja lah. Kan yang penting kita enggak ngelanggar hal-hal yang tabu semacamnya. Lagian masih aja percaya sama hal begituan" jawab Ghea dengan pongah.

Mereka berangkat menuju Danau Sibalka yang sudah tidak dibuka kembali wisatanya karena banyak kasus orang hilang yang belum terpecahkan, bahkan ditutup. Selain itu, dipercayai oleh warga Imnitio bahwa sosok hilang tersebut diculik atau ditawan bahkan bisa dimusnahkan oleh Gadis Penunggu Danau Sibalka yang dipenuhi dendam dan amarah.

Rombongan sahabat itu berangkat dengan mobil yang dikendarai oleh Antony, pacar Ghea. Waktu perjalanan yang lama sekitar 8 jam mereka isi dengan nyanyian dan mencari berbagai info mistis yang ada terkait Danau Sibalka maupun sejarah desa Imnitio.

Sesampainya di desa Imnitio, mereka sampai pada kawasan desa yang hening, Imnitio. Dikabarkan penduduk IMnitio banyak yang merantau dikarenakan beberapa hal sheingga desa Imnitio terlihat sepi dan hening.

"Yaudah yuk kita siapin tenda dulu di sebelah Danau Sibalka itu!" Ujar Ghea memimpin temannya Bersiap. Samuel dan Antony merapikan peralatan kemah, dan Julianne serta Elijah juga Henry menyiapkan barbeque sosis dan merebus ubi untuk makan malam. Mereka membawa persediaan makanan untuk 7 hari. Setelahnya mereka aan puulang dan menghabiskan liburan dirumah mereka.

"Mau apa kalian disini?" terdengar suara bisikan lirih di telinga Julianne. "Ahhh" Julianne berteriak lalu melihat sekelilingnya , namun temannya sibuk memasak dan memasang tenda dan peralatan kemah. Suara bisikan itu terdengar mengancam. Namun desa bisa dikatakan kosong dan tidak ada tanda-tanda penduduk yang masih tinggal di Imnitio yang bisa dikatakan desa mati dan nuansa mencekam menghantui Julianne.

Malamnya mereka asyik menyantap makan malam dan bercerita tentang hal mistis dan hantu di desa Imnitio yang menjadi sebuah urban legend. Julianne masih mengingat kejadian tadi dan bergidik ngeri. " Kalian tadi ngeprank atau ngusilin aku ya pas lagi nyiapin barang-barang kemah?" tanya Julianne." Enggak, jangan jangan kamu ketemu Gadis Penunggu Danau Sibalka? Gimana wajahnya?" ujar Ghea." Mereka bercanda sambil menikmati alunan permainan gitar dari Antony.

Dari jauh tanpa mereka sadari mereka diawasi seorang gadis lusuh yang berdarah dan bersimbah darah bercampur air yang melayang dari jauh di seberang Danau Sibalka sambil menyeringai. Giginya runcing dan bibirnya sobek, rambutnya kuning dan kotor oleh tanah . "Mangsa sudah datang sendiri hahaha" tawa gadis itu lalu menghilang perlahan. Mereka tidak menyadari awal mula sebuah kengerian yang berada di Danau Sibalka.


Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Jun 28, 2023 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

Gadis dan Danau SibalkaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt