#2 Pagi

219 26 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"Yen, gue mau bayar kas nih." Pagi-pagi Lucas udah teriak sambil memberikan uang sepuluh ribuan kepada Yena.

"Tumben lo inget bayar kas?" sindir Yena sambil menaikan sebelah alisnya.

"Yaelah Yen gitu amat dah lo sama gue."

"Sekalian tuh ingetin temen-temen lo juga buat bayar kas. Nunggak aja kerjaannya."

"Gue udah bayar kas kok Yen." Mark yang duduk di belakang Yena langsung menyahut.

"Bukan lo Mark, tapi temen lo yang satu lagi tuh."

"Iya iya entar gue bilangin ke Woojin." Lucas seolah paham siapa yang dimaksud Yena.

"Yen ada yang nyariin lo tuh." Perbincangan Yena dan Lucas terhenti saat salah satu teman sekelasnya memanggil Yena.

Yena menoleh ke arah pintu dan menemukan Yuqi yang sedang melambai ke arahnya.

"Oh Yuqi, sini sini." Cewek bernama Yuqi itu kemudian berjalan pelan menghampiri Yena.

"Yen, aku boleh pinjem buku paket Fisikamu? Punyaku ketinggalan," ujar Yuqi dengan wajah paniknya.

"Aduh sori gue gak bawa, soalnya hari ini gak ada mapelnya."

"Yah."

"Gue ada kalau mau." Lucas yang masih beridiri di sana tau-tau ikut menyahut.

"Eh, boleh aku pinjem?" Wajah Yuqi kembali berseri.

"Iya bentar gue ambilin dulu." Lucas bergegas menuju bangkunya.

Bukannya sok rajin dengan membawa buku paket tiap hari, nyatanya semua buku paket milik Lucas dia tinggal di kolong meja.

Biar gak berat katanya.

"Nih pake aja." Yuqi menerima buku itu dengan senyum mengembang di wajahnya.

"Makasih ya, nanti aku balikin langsung." Setelah itu Yuqi pergi kembali ke kelasnya.

"Pagi-pagi aja udah modusin anak orang." Yena mencibir melihat Lucas yang sok baik dengan meminjamkan bukunya pada Yuqi.

Sebenarnya Lucas emang baik sih, tapi dimata Yena semua kebaikannya itu tak terlihat tulus.

"Bukannya makasih karna udah nolongin temen lo, malah nuduh yang nggak-nggak."

"Faktanya emang gitu."

"Gue bukan tukang modus. Jangan samain gue kaya Woojin."

"Lu berdua kan sama aja."

"Terserah lo deh Yen, untuk cantik ya kamu jadi bisa aku maklum."

"Tuh kan, dasar buaya!"

Lucas cuma ngakak aja liat Yena marah-marah.

Lucu katanya.

"Eh bego si Jihoon mana? Udah mau masuk nih." Woojin celingukan mencari keberadaan cowok imut itu.

"Paling telat." Lucas menjawab santai.

"Sial dah, tugas gue dibawa dia."

"Alah kaya tugas lo udah beres aja. Gak usah sok panik."

"Kampret emang lo!" Woojin menoyor kepala Lucas. "Gue udah begadang ngerjain tugas di rumahnya si Mark."

"Baru ngerjain tugas sekali aja belagu banget dah."

"Ya terserah gue lah."

"Bacot lu berdua, bisa diem gak?!" Lucas sama Woojin langsung diem begitu Yena ngebentak mereka.

"Yaallah Yen jadi cewek alus dikit napa."

"Lo juga diem!" Mark ikutan dibentak.

Emang mereka tuh ahlinya bikin Yena emosi.

-Ooo-

Four Walls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang