Baekhyun terbangun dari tidurnya ketika merasakan angin lembut menyapa bahunya yang telanjang. Hujan deras dari luar membuat suhu kamarnya sedikit lembab, sehingga membuat dirinya sedikit tidak nyaman dan membuka mata.
Hal yang pertama kali ia lihat adalah lampu kamar yang menyala remang. Mengerjapkan mata, mencoba untuk mengumpulkan nyawanya yang masih melayang-layang. Sedangkan rasa kantuk masih mengelilinginya.
Suara alarm di atas nakas kemudian membuatnya terkejut. Tangannya cepat-cepat mematikan alarm tersebut karena suaranya yang sangat mengganggu pendengaran.
Kini Baekhyun sudah sepenuhnya terbangun. Ia menyapu atensinya ke seluruh penjuru ruangan ketika menyadari bahwa suaminya tidak ada di sisinya.
"Sayang?"
Panggilnya sekali. Namun tidak mendapatkan jawaban dari sang suami.
Suara denting ponselnya di nakas membuat fokus Baekhyun terpecahkan. Sebuah pesan masuk dari Ibu panti membuat Baekhyun segera membuka ponsel dan membacanya.
Dari: Ibu panti.
Kepada: Baekhyun.
[video]
Lihatlah, anak-anak merindukanmu, Baek! Sudah lama sekali semenjak kedatanganmu bersama Chanyeol.
Senyum Baekhyun terukir begitu saja ketika melihat video yang dikirim oleh Ibu panti kepadanya. Dalam foto tersebut terlihat anak-anak panti yang tampak merekam dirinya sambil berkata bahwa mereka merindukan Baekhyun.
Kepada: Ibu panti.
Dari: Baekhyun.
Mereka lucu sekali! Maafkan aku karena belum sempat mengunjungi kalian. Chanyeol butuh istirahat karena mengalami sindrom muntah-muntah. Tapi kami akan datang akhir bulan nanti!
Setelah membalas pesan dari Ibu panti, Baekhyun kemudian mengambil kimono nya yang digantung pada rak dekat pintu dan keluar dari kamarnya untuk mencari suaminya.
Wanita yang sedang mengandung itu mulai menuruni tangga untuk mencapai lantai bawah. Biasanya, ia membantu ibu mertuanya untuk membuat sarapan. Tetapi karena Baekhyun bangun lebih siang hari ini, jadi ia tidak ikut membantu ibunya memasak. Hal ini dimaklumi karena bawaan janinnya yang tidak stabil.
Ketika mencapai setengah dari anak tangga, ia melihat suami dan ibu mertuanya berada di lantai bawah. Namun, suasananya tidak seperti biasanya. Begitu hening dan canggung.
"Sayang?"
Baekhyun memanggil suaminya yang sedang berdiri memunggunginya di bawah anak tangga. Ia melihat pria itu sedang berbincang dengan seseorang di telepon, sedangkan ibu mertuanya duduk di sofa dalam posisi juga memunggunginya.
"Sayang?"
Baekhyun memanggil suaminya sekali lagi. Kali ini pria itu menoleh, tatapannya kosong ke arah Baekhyun sehingga ia merasa sedikit aneh.
"Hiks..."
Sebuah isak tangis yang keluar mulut ibu mertuanya membuat Baekhyun semakin kebingungan. Ia memandang suaminya penuh tanda tanya ketika pria itu memilih untuk menutup panggilan di ponselnya.
Tidak menjawab apapun, tapi yang Chanyeol lakukan setelah itu adalah memeluk Baekhyun dan menenggelamkan kepala wanita itu ke dalam dadanya. Nafasnya terdengar berat, dan tak lama Baekhyun merasakan kepalanya ditetesi oleh air mata suaminya.
"Ada apa? Kenapa kalian menangis?"
Pertanyaan itu membuat Chanyeol mengeratkan peluknya. Mereka terdiam selama beberapa saat sebelum suaminya berbisik di telinganya dan membuat Baekhyun seketika melemah.
"Ayahku... mengalami kecelakaan pesawat dan jasadnya tidak bisa ditemukan."
***
Setelah melalui banyak proses yang melelahkan, akhirnya para polisi dan tim SAR menyerah dan menutup kasus kecelakaan pesawat itu dengan hasil yang tidak memuaskan.
YOU ARE READING
VIVACITY (CHANBAEK)
FanfictionChanyeol (25 years old), Status : Dad, Husband and Businessman. Baekhyun (28 years old), Status : Mom, Wife and Writer. Chanyeol dan Baekhyun menikah. Lantas, kisah seperti apa yang mereka inginkan? (CHANBAEK/GS) Cerita ini dibuat serta ditulis lang...
