Miya twins & Buna Kita

2.8K 418 74
                                    

Karena di chapter sebelumnya banyak yang salah urat--maksud saya salah paham, jadi di chapter ini aku bakal jelasin kenapa kitashin bisa jdi single mom dan kenapa bisa punya anak yang jarak umurnya deket.

So,

Happy reading ❤
_______________________________________________

Waktu itu kalau tidak salah sekitar 10 tahun lalu, Kitashin yang umurnya baru 17 tahun setengah tapi sudah jadi mahasiswi semester 2 karena ngikut akselerasi itu sedang mengikuti acara bakti sosial.

Acara baksos ini diadain kurang lebih semingguan.

Para mahasiswa mahasiswi ataupun maba disana diharuskan untuk berbaur sama anak-anak yatim piatu disana karena ini acara sosial, jadi mereka dalam satu minggu itu ada yang nyanyi bareng anak panti, ada yang belajar masak bareng anak panti, ada yang mendadak jadi guru TK karena anak panti disana rata-rata masih kecil semua.

Tapi dari sekian banyak anak yang ketawa bareng bercanda bareng sama semua mahasiwa disana ada satu anak yang kelihatan tidak menikmati atau bahkan tidak peduli dengan apa yang terjadi disana.

Kita Shinsuke yang duluan menyadarinya merasa ada yang tidak beres dari anak perempuan berambut coklat itu.

"Kak, saya serahin yang disini sama kakak ya." Kitashin yang menjabat sebagai ketua divisi konsumsi itu meminta izin pada seorang kakak tingkatnya yang saat ini sedang memasak untuk makan siang bersama anggota divisi konsumsi yang lain.

"Eh kamu mau kemana?"

"Ada anak panti yang ngga mau makan dari kemarin, jadi saya mau ngurusin anak itu dulu. "

"Oh gitu, yaudah gih."

Sebenernya Kita sendiri ngga enak hati mau pergi-pergi kayak gini padahal dia ketua apalagi tadi dia bohong soal alasan dia pergi.

Kita udah cari kemana-mana tapi anak yang dia cari ngga ketemu.

Tinggal satu tempat lagi yang belum dia cari, kamar tidur.

"Nak Kita, sedang apa disini?" Tanya ibu pemilik panti asuhan yang baru keluar dari kamarnya ketika tak sengaja melihat Kita di lorong pintu kamar panti.

"Eh ibu, saya disini sedang mencari--"

"Nak samu kan?"

Kita mengerjap bingung, Samu siapa?

"Ayo sini ikut ibu."

Mau tidak mau Kita harus mengikuti ibu pemilik panti itu.

Saat berada tepat didepan pintu, Ibu pemilik panti langsung mempersilahkan Kita untuk masuk kedalam.

"Masuk aja, ibu yakin yang kamu cari ada didalam."

Kitashin berterimakasih dan menunduk sopan untuk izin masuk kedalam.

"Dek? Kenapa disini sendirian? Teman-temannya lagi pada main sama kakak-kakak tuh. Gabung yuk?" Ajak Kita pada seorang anak perempuan berambut coklat panjang diikat satu yang sedang menenggelamkan wajahnya di antara lutut.

Anak itu sedikit tersentak dan mendongak untuk melihat siapa yang mengajaknya bicara.

Matanya membulat kaget, rautnya yang semula datar berubah menjadi sendu. "Buna...?" Lirihnya.

Dahi Kita mengkerut bingung.

"Buna? Ah.. Kamu lagi kangen ibu kamu ya?" Ucap Kita lembut sambil mengelus surai coklat anak itu.

Anak itu tak menjawab, dia langsung memeluk Kita dan mulai menangis "Buna! Buna kemana aja?? hiks.. Samu sama Tsumu kangen Buna hiks..."

Kitashin gelagapan, tapi tetap membalas pelukan gadis itu meski tidak paham apa yang terjadi.

Duda Keren [Haikyuu!] GenderbendWhere stories live. Discover now