Namun ketika Haechan permisi untuk undur diri, ia mencium bau dominan yang familiar dari tamu Yuta-saem.

Tapi karna Haechan tidak bisa lama-lama berada di sana, ia memutuskan keluar dan mendengar khasak-khusuk begitu sampai di dalam kelasnya.

Ya, hal itu terjadi hampir sepanjang hari. Haechan sebenarnya muak, ingin sekali ia menjait setiap bibir penyebar rumor dan gosip yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya itu, tapi ia hanya menanggapi dengan antusias seolah ia menikmatinya.

Padahal tidak.

"Hei, Haechan, apa kau tau ? Min Hyung keluar dari sekolah kita karna sakitnya."
Jaemin sudah menyeret Haechan ke tempat duduknya dari depan kelas ketika ia baru saja kembali.

Jaemin adalah salah satu orang yang membuat Haechan gatal sekali ingin menjahit melintang di bibir tipisnya.

"Benarkah ? Dari mana kau tau ?"

Chenle yang duduk di depan Haechan memutar bangkunya.

Tanpa Haechan sadari, beberapa orang mulai berkerumun di mejanya. Seolah semut yang datang pada tumpahan gula. Padahal sumber gosip ini bukan dia, tapi Jaemin. Dan laki-laki bercardigan pink itu terlihat sangat bersemangat melanjutkan hobby-nya itu.

"Aku menyapa orang tua Min Hyung tadi di lobby. Dari raut wajah Ny. Jung, terlihat sekali jika Min Hyung masih dalam keadaan buruk. Aku hanya bertanya kapan Min Hyung akan kembali ke sekolah. Tapi Tn. Jung memberitahuku jika mereka datang kesekolah untuk mengurus mutasi Min Hyung."

'Jika yang dimaksud adalah pasangan suami istri wali murid yang ada di ruangan Yuta-Saem tadi, tentu itu berkaitan juga dengan Mark. Aku bisa mencium baunya.'

Haechan terlihat manggut-manggut.

"Kasihan sekali Min Hyung."

Haechan memelas melihat pada bangku kosong yang tepat berada di belakangnya. Bangku dimana tempat biasa Min Hyung duduk.

"Tapi ada yang lebih menghebohkan lagi." Jaemin memelankan suaranya, sehingga kerumunan penikmat gosip itu semakin mendekat pada bangku Haechan.

'Ingatkan aku untuk membeli jarum dan benang bedah sepulang sekolah di apotek.'

"Aku melihat sauda..."

Baru saja Jaemin membuka mulutnya, Yuta-Saem berjalan masuk ke dalam kelas dan membuat kerumunan langsung bubar seketika.

"Selamat pagi anak-anak."
Sapa Yuta-Saem, wali kelas mereka.

Haechan bisa menduga, jika memang benar cerita Jaemin tadi, maka Yuta-saem yang masuk di jam yang bukan jam pelajarannya itu hanya ingin menyampaikan perihal Min Hyung yang keluar.

"Maaf, jika pagi-pagi, bapak ingin menyampaikan kabar buruk kepada kalian. Salah satu teman kita, Min Hyung, harus keluar dari sekolah untuk fokus kepada pengobatannya setelah kecelakaannya tempo hari."

Beberapa gadis dikelas mereka mulai menangis.
Tapi di tempat duduknya, ada sebuah senyuman yang berusaha sekuat tenaga ditahan oleh Haechan.

"Tapi kalian tenang saja. Kita kedatangan teman baru, dan kalian akan terkejut ketika melihatnya."

Tak lama, Yuta-Saem mempersilakan seseorang masuk. Karna fokus dengan gosip dari Jaemin, dan berita keluarnya Min Hyung, tidak ada yang menyadari keberadaan orang tersebut di luar kelas.

Bahkan Haechan sekalipun tidak menduga.

'Apakah ada murid baru ?'

Seorang laki-laki cukup tinggi berjalan masuk ke dalam kelas.

[FF] BE MINE •Markhyuck ^ENDWhere stories live. Discover now