#14. He Won't Give Up.

117 18 0
                                        

You can play the video along while reading this part.









Seoul, South Korea.

Satu tahun sudah berlalu tanpa banyak hal yang merepotkan lewat, masih dalam hubungan rahasia Minjoo dan Jaemin yang wow ternyata sukses besar, meski kadang Jaemin harus rela pergi diam-diam dengan Minjoo atau bagaimana caranya bisa pergi berdua tanpa di ganggu Hyunjin.

Jaemin mulai nyaman dengan hal ini, dan ia selalu merasa tidak pernah bosan meski sudah satu tahun.

"Kau dimana?"

Jaemin menoleh kanan-kiri, "di kantor. Ada apa?"

"Kau lupa ya soal pertemuan keluarga kita hari ini?" Jaemin mengerinyit dan menatap kalender, tanda bulat di atas tanggal dengan hati—ala Hyunjin—terdapat di tanggal hari ini.

"Ya ampun, maaf Hyun aku lupa. Aku akan sampai dirumah mu, satu jam lagi. Sampaikan maaf ku pada papa, aku ada kerjaan."

Jaemin mengusak rambutnya yang sudah berantakan, hari ini ia sudah ada janji dengan Minjoo, bisa-bisanya ia lupa bahwa hari ini ada pertemuan keluarga nya dengan keluarga Hyunjin.

Jaemin menekan speed dial nomor satu, nomor Minjoo. Ia mengetukan jemari pada meja dan beberapa saat kemudian suara mengantuk Minjoo terdengar dari seberan sana, Jaemin mendadak saja jadi gemas.

"Halo Nana...?"

Nana, panggilan baru Minjo untuk Jaemin setelah hubungan belakang layar mereka berlangsung tiga bulan, awalnya Minjoo enggan menjadikannya semacam panggilan sayang, tapi Jaemin memaksa.

"Nona, aku ada pertemuan keluarga, sepertinya aku akan telat datang ke Coex, kau tidak masalah?" tempat kerja Minjoo, Coex. Minjoo menjabat sebagai salah satu co-director karena ayahnya adalah pemilik Coex, mati-matian Jaemin menahan gengsi.

"Ya, aku tidak masalah. Aku akan lembur saja malam ini."

"Nona, bukan begitu maksud ku. Aku tetap menjemput mu di atrium pukul delapan, tidak akan terlambat. Tapi soal pergi kita—"

"Aku paham, kau tidak bisa. Lain kali tidak papa, Na."

Jaemin benci ini, benci saat janjinya gagal karena ia harus mem-prioritas-kan Hyunjin lebih dulu dari Minjoo, meski rasanya sudah hambar dengan Hyunjin.

"Nona, makan yang cukup. Jangan lupa makan siang, minum air putih. Aku sayang kamu."

Minjoo terbatuk di ujung sana, "Ya Na. sampai nanti sore."

"Ey, mana balasannya?"

"Tck, ini tidak perlu."

"Minjoo."

"Aku sayang kamu juga, Na."

Pip.

Panggilan di putus sepihak oleh Minjoo dan Jaemin hanya tertawa lalu mematikan ponsel.

Baiklah, ia akan membereskan mejanya lalu ke rumah Hyunjin.

***

Jaemin mengusap wajahnya, sudah cukup pertemuan hari ini membuat ia pusing. Sejak mereka semua kembali ke Korea demi menjalankan hidup se-normal mungkin, Jaemin mati-matian mengagalkan pernikahannya dengan Hyunjin. Ia harus bilang apa kepada Minjoo soal pernikahannya yang di percepat satu bulan lagi? Apa ia akan terus-terusan bermain belakang seperti ini?

Ia menghentikan mobil nya di depan atrium Coex, kali ini hanya diam disana menunggu Minjoo. Ia tidak tau harus pasang wajah bagaimana di depan Minjoo, kira-kira bagaimana reaksi Minjoo ya?

Mineure.+ N. JaeminWhere stories live. Discover now