"Terserah Hyung saja"

"Seandainya disini ada tempat bernamakan itu aku akan ajak kamu kesana Haechan-ah, sungguh"

Haechan terkekeh, lalu menarik lengan Mark dengan pelan,"jalan-jalan di Lotte world saja bagimana?"

Mark mengangguk, "boleh, mengulang masa indah bersama", senyumnya merekah seperti pedofil.

Setelah sedikit berbincang dengan Doyoung keduanya meninggalkan Kafetaria untuk menuju tempat yang telah Haechan sarankan. Saat dimobil ketika Mark sibuk memasang sabuk pengaman Haechan dengan pelan memanggil Mark.

"Ehm.."

"Ada apa kenapa gugup begitu?"

Haechan menggigit bibir dalamnya, haruskah ia menerima Mark lagi? Tapi melihat bagaimana pemuda itu berusaha menarik hatinya kembali tak ayal membuat Haechan percaya dan yakin bahwa Mark memang benar-benar ingin hubungan mereka kembali. Selama satu minggu lebih keduanya sering sekali menghabiskan waktu bersama, melakukan hal-hal yang belum pernah mereka lakukan ketika status mereka masihlah seorang kekasih.

Mark dengan segala usahanya, pemuda itu benar-benar membuktikan bahwa Renjun, sahabatnya itu bukan lagi prioritasnya, Haechan tahu kenapa Mark bisa begitu, sebab Mark mempercayakan Renjun pada teman baiknya, kepada orang yang memang benar-benar tulus mencintai sahabatnya itu, oleh sebab itu Renjun tak lagi bergantung padanya. Begitupun sebaliknya, Mark tak lagi semua hal tentang Renjun.

Apakah ini saatnya Haechan menerima Mark kembali? Tapi tak ada salahnya memberi kesempatan kedua kan?

"Soal ajakanmu waktu itu.. ya, mari kita mulai semuanya dari awal, memulai kisah yang sebenarnya"

Mark terdiam, tangannya yang tadi menggenggam kemudi kini makin ia genggam dengan erat. Hatinya senang bukan main, wajah pemuda itu bahkan terlihat tak percaya.

"Kamu serius Haechan-ah?"

Haechan mengangguk dengan pelan.

Plak

"Shh sakit"

Haechan terkeheh, "itu artinya kamu tidak sedang bermimpi"

"OH MY GOD!!! Terimakasih Haechan-ah.. ya tuhan aku senang sekali", Mark menarik Haechan kedalam pelukannya.

"Ayo awali semuanya dengan indah Hyung"

Mark mengangguk, masih dengan memeluk Haechan pemuda tampan itu mempererat pelukannya lagi.

"You're mine now and until forever", Mark mendaratkan bibir tipisnya diatas kening Haechan yang tertutup poni. Haechan sendiri membalas pelukan tersebut dengan senyuman yang merekah dibibirnya.

Betapa Haechan sangat merindukan pelukan seorang Mark Jung dihidupnya, akhirnya ia bisa mendekap Mark lagi, Haechan harap ia tidak akan pernah kehilangan dekapan hangat ini lagi, semoga.

Dan juga semoga apa yang ia putuskan ini adalah sesuatu yang benar, semoga selamanya Mark membuktikan janjinya.

-UNDERSTAND-

"Sebentar lagi masa pertukaran pelajar ku akan selesai, kapan kau akan mejalankan rencana mu itu?"

Vernon tersenyum mendengar perkataan Dino, menyesap lebih dalam lagi rokok miliknya Vernon menjatuhkan puntung rokok tersebut. Menginjaknya dengan ujung sepatu miliknya.

"Sebentar lagi, biarkan mereka bersenang-senang terlebih dahulu", Vernon melirik Dino yang menatap gemersik dedaunan yang saling bergesekan karena adanya angin.

"Bukankah kau menyukai teman JHS mu itu Lee Dino?"

Dino lantas menoleh, "tidak, kata siapa? Aku hanya mendalami peranku saja, ya meskipun ku akui Haechan Seo memang semanis itu", Dino mengatakan dengan apa adanya.

"Ya kau benar, Haechan memang manis. Aku tak sabar bagaimana reaksi Mark jika si manisnya itu hilang dari pandangannya" , Vernon lagi-lagi tersenyum sinis.

"Mau ku bantu kau mendapatkannya?"

Dino menggeleng, "tak perlu, aku tidak tertarik"

Vernon tertawa, "baguslah kalau begitu, bagaimana dengan si Huang itu?"

Dino menggeleng, mengangkat dagunya dan menunjuk Wonwoo yang sibuk dengan ponsel pintar miliknya.

Tak

"Yaish sialan, sakit bodoh"

Si oknum yang membuat ulah hanya tersengeh begitupula dengan Dino, "kau ayah yang tak bertanggung jawab sekali tsk tsk tsk"

Wonwoo memutar bola matanya malas, "itu lagi, sudahlah dia yang bodoh. Kucing kalau diberi ikan siapa yang tidak mau, lagi pula dia itu bodoh, aku sudah memberinya uang untuk mengugurkan anak sialan itu tapi dia tetap tidak mau", Wonwoo mengangkat bahunya acuh tak acuh, tak ada rasa bersalah sedikit pun yang terlihat pada wajah pemuda bermata tajam itu.

Vernon hanya menggeleng, mengeluarkan ponsel miliknya dari dalam saku jeans yang ia pakai. Membuka galeri dimana terlihat fotonya bersama dengan Renjun dulu. Ada rasa sakit ketika melihat foto yang memperlihatkan wajah manis pemuda Huang itu. Senyum yang tipis dan juga polos itu selalu membuatnya berdebar sampai sekarang.

Ada juga rasa kecewa dan marah ketika mengetahui bahwa Wonwoo menghamili cinta pertamanya itu, tapi lagi-lagi rasa dendam dan benci karena ditolak membuat rasa itu semua hilang tergantikan dengan rasa marah dan dendam yang begitu besar.

"Kalau dulu saja kau tak menolakku, kau tidak akan merasakan semua ini Huang Renjun, rasakan apa yang telah kau pilih", Vernon meremat ponsel miliknya dengan kencang, rahangnya bahkan mengeras karena tersulut emosi yang tiba-tiba saja menghampiri.

"Tak lama lagi rasakan kehancuran mu Mark Jung", Vernon tersenyum sinis senyum yang membuat Dino bahkan bergidik ngeri. Memilih meninggalkan balkon tempatnya berdiri dan duduk disamping Wonwoo yang masih asik dengan ponsel miliknya.

Dino menyandarkan punggungnya di sandaran sofa, menatap langit-langit dengan tatapan kosong, pemuda itu bahkan menghembuskan nafasnya dengan begitu panjang yang berhasil mendapatkan tatapan aneh dari Wonwoo yang duduk disampingnya.

Haruskah ia mengikuti permainan Vernon? Ia merasa kalau semua ini tidaklah benar, mulai dari pertama pemuda Amerika itu menyuruh Wonwoo membakar ruang musik karena ia mengetahui bahwa Renjun juga Haechan ada disana.

Dengan alasan membuat Haechan tahu bahwa Renjun sudah pasti pilihan pertama yang akan Mark Jung selamatkan. Alasan yang membuat Dino tak habis pikir, semua orang tahu akan hal itu, untung saja waktu itu Haechan dengan cepat ia selamatkan. Mendadak perasaannya jadi dongkol seketika mengingat Mark yang saat itu benar-benar bajingan sekali.

Diam-diam sebenarnya ia juga menaruh sedikit rasa pada Haechan, bagaimana pemuda manis itu tertawa membuatnya dengan spontan juga tertawa, bagaimana cara pemuda manis itu berbicara dan selalu membantunya membuat Dino jatuh pada pesona seorang Seo Haechan.

Tapi Dino cukup sadar diri bahwa Haechan tidak akan pernah bisa memilihnya, karena Dino tahu bahwa hanya ada satu nama yang Haechan simpan dihatinya. Hanya Mark, Mark Jung seorang.

.
...

Yeaaay balikan prook prook prook

Update dua kali cuma pengen buat kalian emosiii🤗

Dapet gak emosinya? 😌😌 Semoga dapattt ✌️

Gak baik kan buat Mark sakit kalau gak ada bumbu-bumbu pemanisnya, jadii biar Mark makin sakit lagi lebih baik kita biarkan mereka bahagia terlebih dahulu ehehehe

Jangan lupa Vote dan Komennya 😋😋

Sampai jumpaaaa 💚💚💚💚

[END] UNDERSTAND [MarkHyuck] °Where stories live. Discover now