*

Deana langsung keluar dari mobil Dira mengacuhkan Dira yang sedari tadi memanggil namanya

Hingga dia sampai di depan pintu kamarnya

Dira menarik pergelangan tangan itu agar tubuh Deana berbalik menghadapnya

"A-aku"

"APA?"

"Siap siap gih, kita pergi"

"Gue cape" sahut Deana malas berdebat

"Aku tunggu dibawah yah" ujar Dira berbalik menuruni tangga namun langkahnya terhenti

"Kenapa sii lo gak bisa ngertiin gue? Gue cape, Denger?!"

"Kamu gak cape kamu laperr" Deana mengacak ngacak rambutnya sambil mengerang prustasi

"Terserah, gue gak akan pergi sama lo!" Ucap Deana masuk ke dalam kamar dan membanting pintunya dengan kuat

Brakk

Dira hanya menghembuskan nafasnya, lalu kembali berjalan menuruni tangga

3 jam kemudian perut Deana berbunyi riuh karena cacing cacing diperutnya minta diisi

Dia keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni tangga dengan perlahan,

Saat sampai dibawah langkahnya terhenti melihat Dira yang tengah duduk di sofa dengan memainkan handphonenya, Deana kembali berjalan menuju pantry

"Bi ini bibi yang masak? Kok udah dingin" Tanya Deana pada bi marni yang tengah mencuci piring

"Bukan bibi tapi non Dira yang masak, iyah udah dingin soalnya non sih keluarnya lama bangett"

Deana melirik Dira dari kejauhan yang masih anteng memainkan handphonenya

Deana mendesah pelan lalu berjalan mendekat ke arah sofa

"Kok lo masih disini?"

"Kita kan mau pergi" jawab Dira masih fokus pada ponselnya membuat Deana memutar matanya

"Gue mau keluar cari makan" ujar Deana berjalan kembali ke arah kamar

"Kan aku udah masakin" kata Dira yang sudah tak fokus pada ponselnya

"Makanan lo udah dingin" sahutnya masih tetap berjalan hingga menghilang dari pandangan Dira

Beberapa menit kemudian Deana sudah kembali menuruni tangga dan sontak membuat Dira berdiri lalu mendekat

"Kemana?"

"Udah dibilang cari makan masih nanya."

Dira menatap pakaian yang dikenakan Deana,Hoodie putih over size dan celan pendek berbahan katun warna hitam membuat kedua sudut bibirnya terangkat lalu mengambil kunci yang tengah digenggam Deana

"Aku anterin!"

"Ogahh, balikin kuncinya Nay!" Ucap Deana berusaha mengambil kunci itu namun Dira langsung memasukkan kunci itu ke dalam jaket boomber nya.

"Ayo!"

Dira menarik tangan Deana, hingga sampai di garasi

"Bisa gausah maksa? Gue bisa berangkat sendiri!" cerca Deana menarik tangannya

"Ngabisin bensin, udah cepet"

"Masa mobil kebeli tapi bensin enggak??"

Perdebatan 15 menit berlalu akhirnya Deana hanya bisa kembali patuh akan paksaan Dira

Hingga keduanya sampai di mall yang terletak tak jauh dari rumah Deana,

Keduanya berjalan memasuki mall dan memutuskan untuk mencari restoran jepang terlebih dahulu, untuk mengisi perut yang sudah meronta minta diisi

"Pesen apa?" Tanya Dira saat keduanya sudah duduk di kursi

Deana masih tak membuka suaranya, dia sedang ngambek mode on

"Waiter."

Sang pelayan laki laki berjalan menghampiri Deana dan Dira

"Siapp, ada yang bisa saya bantu mbak? Pesan apa?"

"Pesan Curry rice 2, Yakitori, emm Iced green tea 2"

"Baikk saya ulangi, Curry rice 2, Yakitori, Iced green tea 2" ulang sang pelayan dan di angguki oleh Dira

Setelah sang pelayan pamit mengundurkan diri, Dira menatap Deana yang tengah asik memainkan ponselnya

Setelah beberapa menit kemudian makanan mereka sampai membuat Deana langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku hoodienya lalu menyantap makanan di depannya

Uhukk uhukk

Dengan sigap Dira langsung memberi minuman pada Deana

"Hmm makasih" Dira tersenyum mendengar ucapan terima kasih Deana namun masih dengan suara jutek

"Pelan pelan makannya, kayak gak makan seharian aja"

Deana memberi tatapan kucing nya pada Dira, menatap penuh kekesalan pada sahabatnya itu sambil meminum minumannya dan yang ditatap Malah tersenyum manis

"Jangan ngeliatin terus, nanti suka kan berabe"

Uhukk

Deana mengatur nafasnya sesekali juga meminum minumannya

"Naji..-" Deana membungkam mulutnya

"Apa?"

"Nggak"

Dira tak ambil pusing dan kembali menyantap makanannya membuat Deana menatap lirih pada Dira yang tak menyadari tatapannya

"Aku tidak menyalahkan perasaan ini, hati ini pantas berlabuh kepada siapapun. Termasuk kamu Nay"

***

MAKASIHH UDAH BACA DAN VOTE CERITANYA, MAKASII SEBANYAK BANYAKNYA BUAT KALIAN JUGA YANG GAK BOSEN BACA NI CERITA WKWK:D




Demi alek deh knapa yah ni wp error gini, sorry buat kalian yang pusing baca ceritanya

Gw lagi coba benerin, sampe akhirnya harus unpub dan publish lagi.

Thousand Time (End)Where stories live. Discover now