Kapan Nikah?

20 3 0
                                    

Bismillah.

Ketika kamu berumur 20 tahun keatas, kamu harus siap-siap memasang perisai di telinga dan hatimu.

Karena di usia 20 tahunan, mau tidak mau kamu akan berhadapan dengan pertanyaan seputar 'kapan nikah?' dan sejenisnya.

It's fine.

Kalau perlu dijawab, jawab saja "Insya Allah pada waktunya. Doakan ya."

Toh kita pun tidak ada yang tahu kapan dan di mana kita akan bertemu dengan jodoh kita. Perihal cepat atau lambat, itu bukan masalah, sebab mencari jodoh bukanlah sebuah ajang perlombaan. Mencari jodoh harus benar-benar serius memperhatikan 'bibit-bebet-bobot' pasangan. Jangan sampai kita salah memilih.

So, sebenarnya pertanyaan-pertanyaan 'kapan nikah' itu tidak akan menjadi beban kalau saja lingkungan kita tidak mempertanyakan dan memperumit keadaan.

Tapi sudah menjadi tradisi di usia 20 tahun ke atas akan dihujani pertanyaan tentang pasangan. Ya itu wajar, karena usia 20 tahunan memang usia yang pas untuk menikah, apalagi bagi perempuan.

Tidak jarang bukan hanya teman atau saudara yang mempertanyakan kapan nikah, namun malah orang tua sendiri juga mempertanyakannya. Mungkin niatnya baik ingin agar kita cepat-cepat mencari pasangan. Tapi mereka pun seharusnya mengerti bahwa mencari pasangan yang pas dan cocok tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Lalu bagaimana sikap kita menanggapi semua beban pertanyaan itu? Apakah kita harus benar-benar tak acuh? Atau harus jungkir balik mencari pasangan?

Hmm, menurut saya pribadi, tanggapilah semuanya dengan tenang. Jangan jadikan pertanyaan itu sebagai beban hidup. Hal yang harus kamu lakukan adalah bertindak dengan bijak. Mulailah rajin berdo'a dan ikhtiar meminta pada Sang Khaliq agar cepat-cepat dipertemukan dengan jodoh.

Lah emang berdo'a bisa mempengaruhi datangnya jodoh?

Yaps, rajin berdo'a adalah salah satu ikhtiar agar kamu dan jodohmu cepat dipertemukan. Sebab berdo'a bagaikan mengayuh sepeda. Semakin rajin kamu mengayuhnya, semakin cepat pula kamu akan sampai pada tujuanmu.

So, jangan sepenuhnya santai. Hidup adalah perjuangan. Apalagi di usia 20 tahunan kamu harus benar-benar berjuang untuk membuktikan bahwa pertanyaan kapan nikah itu akan segera terjawab.

Kenapa harus ikhtiar sih, kan jodoh sudah ada yang menentukan, lagian semua insan sudah diciptakan berpasang-pasangan, santai aja kelez, nanti juga ketemu.

Eits, berhenti berpikiran seperti itu, jodoh memang sudah ada yang menentukan. Tapi bukan berarti kita hanya menunggu saja. Karena pada hakikatnya jodoh adalah takdir-ikhtiar. Artinya jodoh adalah takdir yang harus diusahakan.

Seperti halnya kita mencari rezeki. Meski pun rezeki sudah ada yang mengatur, bukan berarti kita bisa mendapatkannya tanpa usaha bukan? Tetap saja semuanya butuh usaha dan pengorbanan.

Maka, hal yang harus kamu ubah saat kamu berusia 20 tahun adalah merubah pola pikir. Berpikirlah bahwa kamu tidak lagi kecil dan hanya bisa bermanja-manja mengandalkan orangtuamu.

Kamu harus punya kemampuan untuk masa depan, semacam kemampuan untuk nanti berkeluarga. Mungkin kalau kamu perempuan, minimal harus bisa mencuci piring, mencuci pakaian dan bersih-bersih rumah. Kalau lelaki, minimal kamu bisa serius bekerja keras dan mulailah menabung untuk segera menghalalkannya.

Oh ya terus gimana kalau jodoh belum juga terlihat batang hidungnya?

Ada pepatah mengatakan bahwa lebih baik ditertawakan karena belum menikah daripada tidak bisa tertawa setelah menikah.

berhusnuzonlah sama Allah. Allah tidak mungkin mengabaikan doa hamba-Nya. Allah malah sedang menyiapkan jodoh terbaik untukmu. Jangan putus doa dan ikhtiar, siapa tau selangkah lagi kamu bertemu dengannya.

Asyiaapp!

Follow:
Ig @Sitihamidah310
Wp @Arsyila-chan

Muda BerimanWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu