21

729 141 11
                                    

Suara tetesan hujan kedengeran keras dari 5 jam yang lalu tanpa henti. Semua orang milih buat berdiam diri didalam rumah, menghangatkan tubuh dari dinginnya malam.

Begitu juga Soeun. Cewek itu ada di dalam kamar sepanjang hari.

Lain lagi sama Jake. Cowok itu justru lagi ada diluar rumah. Manjat tembok buat naik ke balkon kamar Soeun.

Tangannya mencapai ujung balkon, dan berpegangan ke besi pembatas balkon. Tubuhnya dengan gampang ngeloncatin besi pembatas balkon itu.

Dia ngetuk pelan pintu balkon kamar Soeun.

Awalnya ga ada jawaban. Mungkin Soeun nggak denger.

Ketukan kedua, akhirnya Soeun ngebuka pintu balkonya pelan.

"Anjir! Jake?!" Ucap Soeun kaget menatap cowok yang ada didepannya dengan rambut basah kuyup.

"Gue masuk ya" ucap Jake tersenyum.

Soeun menahan bahu Jake. "L-lo manjat pohon lagi?"

Jake menggelengkan kepalanya. "Hujan, pasti pohonnya basah. Ntar baju gue kotor."

"T-trus?"

"Gue manjat tembok."

Soeun melebarkan matanya. Refleks berjalan keluar balkon. Mengecek tembok nya.

"Kok lo bisa?" Tanya Soeun kembali menatap Jake.

"Ya bisa lah" balas Jake sombong.

Soeun begidik ngeri. Padahal hujan hujan, nekat banget Jake manjat tembok.

"Elo sih nggak bukain gue pintu" ucap Jake memutar bola matanya malas.

"Tante gue dah tidur, gue mana denger" balas Soeun sewot.

"Jihoon?"

"Jihoon dirumah. Rumah kosong, makanya dia yang nempatin."

"Mama lo?" Tanya Jake pelan.

"Nggak. Mama ada di shelter."

Jake mangut mangut. "Trus lo bakal tetep disini?"

"Iya lah. Siapa lagi yang sayang gue selain tante?"

"Gue."

Soeun natap Jake bingung. "L-lo?"

"Iya lah, gue sayang sama lo."

Soeun diem.

"Ck banyak gaya!" Balas Soeun mendorong bahu Jake ke belakang. Lalu masuk ke kamarnya.

"Heh?! Banyak gaya dari mananya anjirt?" Tanya jake bingung. Mau ikut masuk ke kamar Soeun tapi masih ditahan.

"Baju lo basah. Nggak kedinginan?"

Jake megangin bajunya yang sedikit basah. Sedetik kemudian cowok itu ngelepas bajunya.

"Eh Jake!"

Telat. Jake udah telanjang dada sekarang.

Soeun menarik napasnya. Bisa bisanya cowok itu dengan santai ngelepas bajunya didepan dia.

Mau nggak mau Soeun jalan ke arah lemarinya. Ngambil handuk bersih buat Jake.

"Nyohh" Ucapnya melempar handuk ke Jake.

Jake cuma ketawa. Trus ngeringin rambutnya yang basah.

"Handuk lo?"

"Handuk bersih itu anjir. Ya kali handuk yang gue pake" balas Soeun berkaca pinggang.

"Ya nggak papa sih, gue mau aja" balas Jake ketawa.

"Dasar laki!"

Setelah selesai ngeringin rambutnya, Soeun minjemin hoodie buat Jake. Lebih hangat buat cuaca dingin kaya sekarang ini.

[4] Hurt Road Where stories live. Discover now