Uno

507 45 30
                                    

Tekan tombol bintang, dan silahkan membaca, jangan lupa berkomentar juga hehe.

Happy reading✨

#maaf jika ada typo😉

Sudah 5 hari lalu semenjak Vania dijodohkan, akhirnya dia berhasil kabur. Ayah tirinya menjodohkannya dengan anak teman rekan kerjanya yang langsung ditolak mentah mentah oleh Vania. Vania adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Ayah kandungnya sudah bercerai dengan ibunya 4 tahun silam. Dan ibu kandungnya menikah kembali dengan teman ayahnya. Ya, Ibunya berselingkuh dengan teman ayahnya. Vania dan Arlan, adiknya sungguh kecewa apa yang telah diperbuat oleh ibunya.

Sekedar informasi, Vania dan Arlan hanya berbeda 5 tahun. Vania sekarang sudah berumur 22 tahun dan adiknya, Arlan berumur 17 tahun.

Saat cerai pun, Vania dan Arlan diasuh oleh ibunya, walaupun hak asuh dimenangkan oleh ibunya, itu tidak membuat Vania senang karena mereka akan tinggal satu atap. Sudah terhitung 3 tahun Vania menahan emosi nya karena selalu diatur oleh ayah tirinya. Ibunya hanya diam saja ketika Vania meminta bantuan.

Arlan? Dia sudah pisah atap dengan keluarga ini. Setelah perceraian antara ayah dan ibu kandungnya, Arlan memilih untuk tinggal sendiri. Dia tidak sudi tinggal bersama ibu dan ayah tirinya. Arlan memutuskan tinggal dengan kakek dan neneknya.

Alasan Vania tetap tinggal bersama ibu dan ayah tirinya adalah, karena dia harus dewasa dalam menangani masalah ini. Jika dia ikut dengan Arlan, Ibu atau ayah tirinya tak segan membawa salah satu dari mereka untuk dijadikan uang. Seperti saat 5 hari lalu, Vania dijodohkan karena bisa membuat kedua perusahaan dari rekan ayahnya dan perusahaan ayahnya menghasilkan keuntungan.

Tapi Vania sudah berubah. Dia tidak ingin diatur. Berkat 3 tahun ikut bekerja di perusahaan kakeknya, Vania berniat untuk pergi dari rumah dan menjalani hidup baru. Toh sekarang dia sudah punya uang dan cukup untuk menghidupi adiknya beserta dirinya sendiri.

Bruk!

Vania menjatuhkan dirinya di sofa mansionnya. Hanya kedua orang tuanya saja yang tidak mengetahui segala dari dirinya. Dari dia memimpin perusahaan kakeknya, sampai Vania punya mansion pun ayah tiri dan ibunya tidak tahu.

Akhirnya Vania bernafas lega setelah dia dibuntuti oleh suruhan ayah tirinya.

"Non." panggil Bi Ima. Bi Ima sudah bekerja dengan Vania sejak Vania masih kecil. Hanya dia orang yang vania percayai setelah kakek dan neneknya.

"Iya bi."

"Sudahh makan? Perlu saya buatkan sup? Kaki nona terluka, saya ambilkan obat dulu ya non." sebelum melangkah pergi suara Vania menghentikan pegerakan Bi Ima.

"Gausah bi, aku tadi udah makan, lukanya nggak parah aku bisa obatin sendiri. Aku mandi dulu ya bi." Vania bangkit dan berjalan sedikit pincang akibat tadi ia sempat berkelahi dengan orang suruhan ayah tirinya. Dan juga dia berjalan ke mansionnya tanpa alas kaki. Bi Ima hanya meringis melihat majikannya, dan berniat membantu Vania, tapi sekali lagi, pergerakan itu terhenti.

"Oh, makasih ya bi udah nawarin, hehe. Nia baik baik aja." Vania mengatakannya dengan senyuman manisnya. Bi Ima jadi Iba. Sudah tidak ada orang tuanya yang mendukungnya, sekarang ia harus dipaksa untuk menerima keputusan dari kedua orang tuanya.

"Hati hati non."

"Iya bi."

**-**

Setelah membersihkan badannya, Vania merasa lapar. Dia tadi berbohong agar Bi Ima bisa cepat cepat pulang. Memang, ART disini akan pulang saat malam. Dan yah, mereka semua baru saja pulang setelah berpamitan pada Vania.

DESIDERIOWhere stories live. Discover now