Dan kenapa harus menunggu sampai Andra memutuskan untuk mundur? Apakah sudah sedalam itu rasanya pada Andra? sampai dia masih berharap Andra memiliki sedikit rasa cinta padanya?

Tapi bagaimana kalau ternyata Andra, yang sekarang sedang asik bernostalgia dengan Zafira? Apakah mereka sedang makan siang berdua seperti ini juga? Membicarakan tentang aku dan kamu diantara mereka?

"Nan..?" panggil Dewa dan memecahkan lamunan Nania. "bengong? Sakit? Ada yang gak enak?" tanya Dewa khawatir, karena tiba – tiba Nania melamun. Nania langsung tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Dewa sudah akan beranjak dari kursinya dan memeriksa keadaan Nania. Selalu seperti itu, dia selalu khawatir berlebihan pada kekasih hatinya itu.

Dewa tidak menjawab apapun yang Nania ucapkan tadi perihal long distance nya dengan Ayu. Dia memilih mengabaikan. Karena dia tidak mau memberi kesan, bahwa dia dan Ayu menjalankan pernikahan yang normal.

Bagaimana bisa Normal? Kalau home screen ponselnya saja foto tangannya yang sedang menggenggam tangan Nania?

"kamu, sejak kapan pacaran sama Andra?" tiba – tiba Dewa menanyakan hal itu. Jujur saja, Nania sedikit terkejut karena Dewa akan menanyakan soal jalan hubungannya dengan Andra.

"aku sama mas Andra.."

Dewa mendengus kesal mendengar cara Nania memanggil Andra "mas Andra?" tanyanya dengan nada sinis. Dan Nania meneguk air mineral dingin dihadapannya untuk meredakan ketegangannya menghadapi Dewa.

"iya" jawabnya dan menjeda beberapa saat, sebelum melanjutkan kalimatnya "aku sama mas Andra, basically gak pernah pacaran. Mas Andra langsung lamar aku. Yang terakhir dia lamar ke Almarhum papa langsung"

"yang terakhir?" tanya Dewa bingung, sepertinya dia memang ketinggalan banyak cerita tentang Nania dan Andra. Dia merasa kecolongan karena Andra tidak menyia – nyiakan kesempatan. Dia sudah curiga sejak Andra memintanya untuk berhenti memantau keadaan Nania. Dengan alasan itu hanya menyiksa Nania.

Ternyata itu tujuan utamanya. Dia memang ingin memiliki Nania.

"umm.. mas Andra memang ngelamar aku sampai, tiga kali" jawab Nania dengan suara pelan. Dewa menaikan alisnya pertanda dia keheranan. Kenapa Andra sampai harus melamar Nania tiga kali?

"sampai tiga kali? Kamu nolakin dia? Dia maksa?" tanya Dewa semakin penasaran, bagaimana ceritanya Andra bisa sampai ngotot melamar Nania sampai tiga kali? Andra yang terkenal tidak perduli ditinggalkan perempuan? Andra yang selalu berprinsip kalau mau ayok, kalau tidak yasudah itu?

Mengejar perempuan tidak pernah ada dalam kamus Andra.

"nanya pelan – pelan sih. Gak bisa di bilang maksa juga. Aku awalnya memang ragu, karena aku sama mas Andra kan gak pernah pacaran. Tapi dia malah lamar langsung ke papa, dan papa setuju. Papa juga suka banget sama mas Andra.,

Jadinya, yaudah deh kita nikah" jawab Nania sambil tertawa kecil. Dan telinga Dewa rasanya panas setiap mendengar Nania memanggil Andra dengan sebutan 'mas Andra'.

Dia tertawa sinis "itu namanya maksa. Alasan dia apa waktu ngelamar kamu?" tanya Dewa masih penuh selidik. Nania sadar kalau dia sedang berusaha mengorek kenapa dia bisa – bisanya menikah dengan sahabatnya sendiri. yang notabene adalah, mantan sahabat Dewa juga.

"mas Andra bilang, dia pingin bisa jagain aku. dan mastiin aku selalu baik – baik aja. Dia mau jadi yang paling bertanggung jawab atas aku" jawab Nania apa adanya. Karena kalau dia bilang karena Andra jatuh cinta padanya. Rasanya itu kebohongan besar. Tapi alasan Andra seharusnya cukup gentleman untuk didengar. Dia menikah karena tanggung jawab.

Trial & ErrorWhere stories live. Discover now