PART 38

5.7K 629 37
                                        

Perjalanan yang memang macet, ditambah suasana diantara keduanya yang sedang bersitegang. Semakin membuat perjalanan ini terasa menjenuhkan. Walau jujur, Nania selalu khawatir setiap Andra berpamitan ke proyek. Dia takut Andra kenapa – kenapa.

Membayangkan gedung yang belum jadi, masih berupa tapak – tapak semen yang licin, benda – benda berat dan besar dimana – mana. Tentu membuat Nania khawatir.

Tapi, kekesalannya hari ini, meruntuhkan segala kekhawatiran itu. Dia terlalu kesal dengan sikap Andra.

Sesampainya mereka di tujuan, Andra masih tidak banyak bicara. Dia langsung turun dan menghampiri gerobak penjual sate ayam yang terkenal itu. Memesan, lalu masuk kedalam mini market dan keluar membawa dua botol air mineral dingin.

Selanjutnya hanya suara musik yang mengalun sangat pelan, bahkan nyaris tidak terdengar. Keduanya masih enggan berbicara.

Nania antara merasa bersalah dan tidak, melihat Andra yang nyatanya memang kelaparan. Gak tanggung – tanggung dia memesan 30 tusuk sate dan satu porsi lontong. Sementara Nania hanya dengan 10 tusuk sate dan setengah porsi lontong.

"pelan dong mas makannya" Nania mengusap pinggiran bibir Andra yang cemong bumbu kacang, saking semangatnya Andra melahap sate di depannya itu. Mereka memutuskan untuk makan didalam mobil, karena Andra sudah terlalu lelah dengan panasnya udara sepanjang hari.

Andra membiarkan istrinya menyeka bibirnya yang belepotan. Pria itu sedikit merasa senang. Setidaknya mulai ada hal yang menenangkan hatinya yang terlalu kesal. Nania juga sempat menyeka keringat yang muncul di kening Andra, saking semangatnya dia melahap sate – sate itu.

"emang siang gak makan?" tanya Nania sambil mengusap lembut samping kepala Andra. Bohong kalau semenjak Nania menikah dengan Andra, tidak ada rasa yang tumbuh dalam diri Nania. Bahkan, dia rasanya sudah memiliki rasa itu sejak Andra melafalkan ijab qabul dengan Almarhum papanya.

Andra menarik nafasnya dan menghembuskannya perlahan, menikmati usapan lembut itu. Ini yang memang dia bayangkan sejak tadi. Usapan lembut istrinya.

Sayangnya, Nania masih merasa kalau cintanya tidak akan pernah berbalas. Andra tetap tak bergeming mengenai perasaannya yang sebenarnya. Ditambah, sekarang ada Zafira di sekeliling Andra. Sekarang Nania masuk dalam jajaran mantan kekasih Andra. Jatuh cinta pada Andra, tapi tidak berbalas.

Andra sendiri, seharian ini memang sukses dibuat kesal oleh semua hal, termasuk Zafira. Pertama, perempuan itu salah membawa gambar. Yang dia bawa malah gambar project lain, entah apa yang dia pikirkan ketika mengambil tabung itu. Kedua, tidak membawa safety shoes ketika meninjau project. Akhirnya Andra terpaksa memintanya menunggu di bedeng proyek, karena keselamatan kerja sangat penting. Ketiga, dia ngambek kepanasan dan tidak mau makan di warung makan terdekat, padahal dia dan Dimas sudah kelaparan.

Dia juga terpaksa membawa Fira, selain memang dia masih butuh mentoring, kebetulan Tari cuti sakit. Biasanya Andra pergi bersama Tari dan semuanya baik – baik saja. Sepertinya dia perlu menanyakan HRD apa yang membuat mereka menerima Fira bekerja di perusahaan mereka. Jelas proyek di perusahaan ini kaliber nya raksasa semua, bukan sekedar bangun satu dua rumah yang lokasinya masih bisa nyaman.

Proyek perusahaan keluarga Andra beragam. Mulai perumahan dengan lebih dari 50 unit, sampai gedung dan sarana olah raga. Jadi jangan harap Fira bisa berdandan ala arsitek cantik seperti bacaan pada novel – novel itu. Dia harus memakai helm dan safety shoes kalau ke lapangan. Pakaian yang sesuai dengan kondisi lapangan. Tentunya bukan pakaian yang Fira pakai hari ini. kemeja dengan ruffles centil dan celana pencil yang lumayan ketat. Yang akhirnya menyulitkannya untuk bergerak.

Belum luka di keningnya yang lumayan perih, akibat terbentur bongkahan kayu penyangga.

Kekesalan Andra memuncak melihat reaksi Nania yang kesal perkara bantalnya. Walau Andra sadar, seharusnya akumulasi kekesalannya hari ini tidak boleh di tumpahkan ke Nania.

Trial & ErrorWhere stories live. Discover now