Ku titipkan kenangan,
Jauh di dasar hatimu yang paling dalam
Ku titipkan rindu
Pada mendungmu yang bergelayut kian luruh
Kau bertanya di mana rembulan?
Tak terlihat matahariku yang bersinar bemderang
Kau tanya di mana danau...?
Tak kau peduli sungaiku yang mengalir jernih
Kemarilah..
Terlelaplah di pangkuanku
Akan ku nyanyikan lagu rindu
Hingga kau terlelap jauh
Tenggelam dalam mimpi-mimpi
Meski hanyalah semu dan kelabu
_Palupi Dyah Ayu Bramanto_
☘️
☘️
*6.
"HUAAHH..ULAAT..!!ULAATT..!!"
Sofi menjerit-jerit panik saat seekor ulat grayak nangkring manis di lengan kirinya.Barra terpingkal-pingkal melihat ekspresi ngeri Sofi,pendekar kok takut ulat.
"Barraa..ambiliin..geli tauu..!"
Jerit Sofi benar-benar ketakutan,sampai-sampai hampir jatuh dari pematang sawah.kemrosak suara daun yang hampir tertimpa tubuh Sofi.
Masih dengan tawa Barra ambil ulat grayak itu pelan-pelan,masih bisa iseng,menyodorkannya ke depan hidung Sofi.Tak ayal lagi,Sofi memjerit-jerit menjauhi Barra.
Barra tertawa lepas,melempar ulat berwarna hijau kecoklatan itu jauh-jauh.Ulat malang itu berkelejotan di atas tanah.
"Raja tega deh.."
Omel Sofi cemberut,terseok-seok di antara tanaman jagung yang tumbuh subur.Mereka terlalu jauh melarikan diri dari kejaran musuh.Sepertinya musuh mereka juga kabur karena mendengar suara sirine polisi.Mungkin polisi yang patroli.
"Iih..kok banyak ulat sih.."
Sofi berteriak lagi.Memegangi ujung jaket Barra.Yang berjalan di depannya.Pematang sawah ini terlalu sempit untuk jalan beriringan.
"Ya..iyalah..itu kan hama."
Jelas Barra sambil terus berjalan keluar kebun,di biarkan saja Sofi memegangi ujung jaketnya.Mengikutinya.
"Itu ulat tentara,hama yang sangat merusak."
Jelas Barra lagi,Sofi cuma oh panjang.Andai ia bersama Tegar pasti Tegar menjelaskan secara gamblang apa itu ulat tentara.
Senja semakin renta.Terseok-seok menuju kepekatan.Langit di atas sana hanya tinggal semburat redup berwarna kelabu.Sofi menelan ludah,pasti kena marah deh..runtuk hatinya.Ntar alasan apa pulang tlat?Sofi membayangkan kemarahan Abi dan Uminya.Dari tadi telfonnya bergetar,tak berani ia jawab.
"Fii..masih hidup,kamu?!"
Barra bertanya khawatir.Karena sepi.Tidak ada suara Sofi.Tertawa saat Sofi menjawab ketus.
"Apaa..??!"
"Yah ...elaa,Fii..Fii..Enggak enggak kalau mas Tegar cemburu?Sedih amat.."
Goda Barra dengan tawa.Sofi mendelik kesal.
"Yeeh..siapa juga yang mikir Tegar..."
Lha wong aku takut umi dan abi.
Bisik batin Sofi dan terungkap.
Lega saat mereka sudah kembali di tepi jalan,tempat sepeda mereka terserak.
"Rusak ya,?"
Tanya Sofi dengan cemas,saat Barra menjamahi sepedanya.
Mengamati Barra yang memperbaiki rantai sepedanya,ternyata hanya rantainya yang copot.Sofi tertawa saat Barra jadi kotor karena oli.Bukan hanya tangannya,tapi juga wajahnya karena menyeka keringat.
YOU ARE READING
ᴹʸ ᶠᴬᵀᴴᴱᴿ ᴵˢ ᴾᴼᴸʸᴳᴬᴹᴼᵁˢ
Romance[ MARI..., YANG INGIN EDUKASI TANPA MENGHAKIMI, MARI...., YANG INGIN CERITA RELIGI TANPA MISPERSEPSI ] Menyukai edukasi, hikma, tarbiyah, dan ilmiah? Ingin cerita kehidupan remaja yang berbeda? Cobalah singgah, Berulang rank 👇 # 1 tarbiyah (8 April...
