Pras terbatuk-batuk sambil keluar dari kamar mandi,entah obat apa yang di berikan bulek Wina hingga membuat ia terus mengantuk.Ia keringkan rambutnya dengan handuk.Akhirnya sampai juga teman-temannya di sini.Yah sudahlah...
"Di minum dulu,mas.."
Ucap ibu Hamida,sambil mengaduk madu di campur air hangat.Pras memgucap terimakasih.Menerima air madu itu.Meneguknya pelan-pelan.
"Sakit,mas?"
Ibu Hamida bertanya,sambil menatap cemas putra tirinya.Bu Hamida di telfon Bu Dewi,mengatakan bahwa ternyata Pras semalam sakit dan ke tempat praktek dokter Wina.Itulah sebabnya ibu Dewi meminta agar makanan dan minuman Pras...
Pras menggeleng dengan senyum,berusaha berekspresi biasa-biasa saja.
Menolak saat ibu Hamida menawarinya untuk makan oat meal.Ia tidak ingin teman-temannya menunggu terlalu lama.
Setelah menyisir rambutnya asal ia segera keluar,nyaris bertubrukan dengan Givari yang lari-lari.Pras tersenyum mengucek rambut adiknya, yang berhenti dan minta maaf.
"Assalamu'alaikum.."
Sapa Pras dengan senyum.Aldi dan Sulaiman menjawab sambil melongo.Baru kali ini melihat Pras dengan baju biasa.Tampan.
Dengan t-shirt bermerk mahal.
Tidak dekil seperti biasa bila kerja.
"Mas..yang tadi itu ibu kamu?yakin?nikahnya umur berapa?terlalu muda untuk punya anak seusia kamu,mas.."
Andi berkata jujur,Sulaiman ikut tertawa.Mereka cekikikan membahas ibu Hamida sampai kuenya yang enak.
Pras hanya cengar-cengir,meski hatinya menatap perih kue coklat kering bertabur kacang dan keju itu.Kesukaan Barra,tapi karena ibu Hamida yang buat,Barra sama sekali tidak menyentuhnya.
"Kamu numpang kan,mas di sini?"
Ceplos Sulaiman dengan mulut tidak berhenti makan.Meski Aldi ragu,numpang kok bisa molor sampai siang bolong.
"Iya."
Jawab Pras singkat.Numpang orang tua kan?ucap batin Pras.Tidak terucap.Di biarkan saja dua sahabatnya itu berdebat bahwa Pras benar-benar numpang.
Saat itulah sebuah motor matic merah memasuki halaman samping.Ibunya,ibu Dewi tampak terburu-buru.
Ia sudah curiga sejak tadi malam bahwa putranya sakit.Lega rasanya melihat putranya itu menemani tamu.Berarti kondisinya membaik.Dan...
"Maas..oat mealnya udah di maem?Ayo ajak teman-temannya sarapan bareng."
Ucap ibu Dewi,tersenyum pada teman-teman Pras,meminta mereka sarapan bareng.Meski terlalu siang untuk sarapan pagi.
"Saya ibunya Pras,ibu Dewi..ayo sarapan bareng."
Ibu Dewi memperkenalkan diri sambil mengajak mereka makan.Andi dan Sulaiman saling tatap bingung.Ibunya?lha yang tadi?...
"Itu..itu ibumu juga,mas?"
Sulaiman bertanya sambil menunjuk ibu Dewi yang barusan masuk.Pras mengiyakan sambil nyengir.Tambah lebar nyengir saat teman-temannya melotot sambil berkata bareng..
"Ibu mas Pras dua??"
******
Barra menatap ruang makan yang rame dengan teman-teman
Kakaknya.Perempuan itu selalu saja berusaha meraih simpati dan empati.Tapi jangan harap Barra bisa tersentuh.Persetan walau ibu memintanya berubah sedikit-sedikit.
"Mas Barra..barangkali kuenya di buat bekal?"
Tawar Ibu Hamida saat masuk dapur,menatap Barra yang mengambil botol berisi air dalam kulkas.Memasukkan ke dalam rangselnya.Ia harus segera berangkat.
YOU ARE READING
ᴹʸ ᶠᴬᵀᴴᴱᴿ ᴵˢ ᴾᴼᴸʸᴳᴬᴹᴼᵁˢ
Romance[ MARI..., YANG INGIN EDUKASI TANPA MENGHAKIMI, MARI...., YANG INGIN CERITA RELIGI TANPA MISPERSEPSI ] Menyukai edukasi, hikma, tarbiyah, dan ilmiah? Ingin cerita kehidupan remaja yang berbeda? Cobalah singgah, Berulang rank 👇 # 1 tarbiyah (8 April...
PART 5
Start from the beginning
