Apa lagi Pras orang yang tertutup,akan memendam apa yang di rasakan,tidak akan curhat pada siapapun wakau itu ibunya sendiri.Ataupun adiknya sendiri...

"HOOII..SIAPA YANG MELEMPAR KALENG??!"

Tiba-tiba menggelegar sebuah suara,Barra mendongak.Tersadar dari lamunan panjangnya.Menatap sosok berseragam silat perguruan lain.Yang berkacak pinggang,menyepak balik kaleng yang telah penyok ke arah Barra.Barra menahannya,kaleng malang itu sempat berputar,sebelum benar-benar penyok.Ia injak-injak kasar.

Barra tersenyum miring,mendapati sosok-sosok lain muncul,mereka pasti habis latihan,

Satu,

Dua,

Tiga,

Empat,lima....Barra menghitung sosok yang mulai mengelilinginya.okey..tujuh lawan satu.Ia sudah terbiasa mendengar perguruan silat ini main keroyokan.Bila ada satu saudara seperguruannya di usik.

"Aku tidak sengaja."

Jawab Barra,datar.Dengan tatap dingin.

Cueh!

Sosok itu meludah,pongah menatap Barra yang di matanya seperti menantang.

"Makanya kalau jalan pakai mataa..!!"

Teriak yang lain,Dan dengan satu isyarat langsung mengeroyok Barra.

Barra menerimanya dengan siaga.Kebetulan,ia sedang ingin menghajar orang.

"HIIAAAT..!!"

Tak terelak,pertarungan serupun terjadi,satu lawan tujuh.Orang-orang yang kebetulan melintas tak berani melerai saat melihat seragam yang mereka pakai,yang lain mengira itu latihan bukan pertarungan.

Di kota kecil ini memang terkenal dengan beberapa perguruan silat.Yang menghasilkan jawara-jawara handal.Jadi hal seperti ini sangat terbiasa terjadi.

Barra,yang memang sedang naik darah membuat mereka kocar-kacir.Hanya satu dua orang yang bertahan,sebelum akhirnya tumbang,lari tunggang langgang.

"CUEH..!!KAMBING!!"

Umpat Barra sambil mematahkan kayu yang tadi dibuat lawannya untuk menyerangnya.
Melemparnya kasar ke atas aspal.Mengusap darah di sudut bibirnya.

Tertawa,saat melihat lawan-lawannya lari tunggang langgang.PUASS!!!

*****

Malam menggerayangi bumi dengan kepekatannya.Kabut tipis melayang-layang rendah.Dengan angin dingin yang meluruk masuk melalui jendela rumah yang masih terbuka.Barra lewat garasi.Semua kendaraan sudah ada kecuali motor butut mas Pras,berarti cuma mas Pras yang belum pulang.

"Kenapa kamu,berkelahi lagi?"

Tegar bertanya curiga melihat adiknya baru pulang.Barra cuma melirik sekilas kakaknya yang sedang cuci piring di dapur.

"Barra.."

Tegar menahan langkah adiknya,menjamahi wajahnya,ada memar di sudut bibir.Dan sedikit lebam di dekat mata kiri.

"Apa'an sih,mas?cowok biasa gini,jangan lebay."

Tanggap Barra sambil mengipatkan kasar tangan Tegar.

"Kamu punya keluarga,Barra..jangan bertindak seenaknya.Hargai bapak!Hargai ibu!Mau jadi apa kamuu??!JAGOAN??!"

Omel Tegar,ia sangat takut Barra bikin ulah lagi dan berurusan dengan polisi.Karena waktu itu terjadi ibu langsung shock dan masuk rumah sakit.Yah!Barra pernah di ciduk polisi karena terlibat tawaran antar perguruan silat.Itulah sebabnya Tegar tidak ikut ekskul bela diri.Karena rata-rata untuk...

ᴹʸ ᶠᴬᵀᴴᴱᴿ ᴵˢ ᴾᴼᴸʸᴳᴬᴹᴼᵁˢ Où les histoires vivent. Découvrez maintenant