Berakhir?

549 57 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hueks

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hueks.. Hueeks"

Sayup-sayup Sean mendengar suara muntah yang terdengar dari dalam kamar mandi kamarnya. Ia mengucek mata dan menatap jam dinding, baru pukul tiga pagi dan Krystal sudah beranjak dari tidurnya. Semalam mereka memang kembali tidur satu ranjang meskipun awalnya Sean menolak namun dengan segala rayuan maut dari Krystal membuat Sean akhirnya mengalah. Ia hanya tak ingin menjadi suami yang jahat, jujur ia takut menyakiti Krystal tapi apa kabar hatinya yang justru malah sakit karena Krystal?

"Tal, kamu kenapa?"

Tak ada jawaban, yang terdengar hanya suara gemericik air. Tak lama pintu kamar mandi terbuka, wajah Krystal yang terlihat sangat pucat memberi jawaban jika ia tidak sedang baik-baik saja.

Krystal kembali berbaring di ranjang tanpa mengeluarkan sepatah katapun, ia menarik selimut dan mencoba untuk kembali memejamkan matanya. Sean menarik pelan nafasnya, ia melingkarkan satu tangannya di perut Krystal dan mengelusnya pelan.

"Tidur ya Dek, udah malam. Kasihan Mama kamu" ucapnya pelan.

Tangan yang satunya mengelus pucuk kepala Krystal, membuat wanita itu merasa tenang dan kembali memejamkan matanya. Krystal tak mempermasalahkan sikap manis Sean, ia hanya tak ingin berdebat saat ini yang ia inginkan hanya kembali terlelap jujur saja mengeluarkan seluruh isi perutnya membuat tubuhnya menjadi lemas.

Krystal semakin terkejut saat ia merasakan benda kenyal yang menyentuh dahinya. Ya, pria yang berstatus suaminya itu mengecup dahinya lembut dengan mata yang masih terpejam. Hati Krystal menghangat, apa ini berarti jika Sean telah memaafkannya? Krystal tak ingin banyak berharap, saat ini yang ingin ia lakukan hanya terlelap melupakan rasa mualnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FILOTEEMOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang