"Jadi menurut Sunbae yang menarik hanya orang-orang dengan aura dominan yang kuat, begitu?"

"Tentu, di dunia ini bukankah terlahir dengan aura dominan yang kuat untuk para Alpha adalah segalanya?"

Mengetuk-ngetuk dagu, pose berpikir yang begitu menggemaskan dimata Minkyu. Kenapa dia bisa tak tahu ada mahluk semenggemaskan ini di sekolah? Apa Minkyu terlalu fokus pada dunia membosankannya, sampai dia tak tahu ada hal begitu menarik seperti Hyeongjun disekitarnya?

"Kurasa untukku tidak, terlahir seperti apapun asal Sunbae mensyukurinya itu akan menjadi sesuatu yang luar biasa."

Tersenyum dengan lebar, Hyeongjun melanjutkan langkah. Dengan Minkyu tanpa sadar mengikuti, ketika perkataan pemuda manis itu terasa menyentuh. Dia yang selama ini tak pernah sekalipun mensyukuri hidupnya, merasa tertampar oleh ucapan pemuda manis itu. Namun bukan hanya itu, perkataan itu juga membuat Minkyu merasa sedikit percaya diri. Bahkan untuk berada didekat Hyeongjun sekarang, pemuda dengan kaca mata besar itu rasanya ingin selalu melakukannya.

***

"Siapa itu?"

Minhee bertanya penasaran, ketika yang mengantarkan Hyeongjun hari seseorang yang tak dia kenal. Dia merasa bingung, Hyeongjun itu bukan seseorang yang akan bisa bersikap manis pada orang lain. Namun anehnya banyak orang yang coba mendekatinya, bahkan lebih dari itu orang-orang itu bukan orang biasa. Tetapi orang yang dia lihat tadi, sungguh sangat biasa. Dari segi penampilan sampai aura yang dikeluarkan, bukan seperti yang biasanya mendekati Hyeongjun.

"Minkyu Sunbae."

"Minkyu Sunbae? Kim Minkyu si kaca mata botol itu maksudmu?"

Kurang ajar sekali, tetapi seperti inilah Minhee. Perkataannya kadang-kadang kelewatan, walau tak bermaksud menghina namun jatuhnya selalu seperti hinaan. Tetapi Kim Minkyu memang selalu dipanggil dengan sebutan si kaca mata botol oleh anak-anak satu angkatan bahkan oleh adik tingkatnya. Satu-satunya Alpha Superior yang tak dipandang tinggi oleh siapapun, saking lemahnya aura pemuda itu.

"Tidak sopan."

"Seperti kau sopan saja! Wooseok Sunbae, Seungyoun Sunbae, Seungwoo Sunbae, Wonjin Sunbae kau justru bersikap tak sopan pada mereka Hyeongjun. Sadarlah."

Hyeongjun hanya mengangkat bahu acuh, Minhee belum memasukkan nama Yohan karena sepertinya pemuda tinggi itu belum mengetahui kejadian pagi tadi. Andaikan tahu, dia pasti akan semakin memperpanjang masalah yang Hyeongjun buat. Lagi pula Hyeongjun sendiri tak pernah berniat untuk terlibat dengan mereka, hanya saja semua terjadi begitu saja.

Kejadian-kejadian seperti mencari ribut dengan Wonjin Sunbae dikantin, pertemuan tak sengaja juga penolakan atas Wooseok Sunbae. Marahnya Seungyoun Sunbae yang hanya dianggapnya angin lalu, kemudian bantuan dari Seungwoo Sunbae yang ditolaknya mentah-mentah. Tak ada satupun yang Hyeongjun lakukan dengan sengaja, semua murni ketidaksengajaan. Namun sikap Hyeongjun jelas menjadi penyebab semua kejadian tersebut. Jadi, memang dia pantas disalahkan sih.

"Cerewet, Minhee. Kau seperti Omega yang sedang heat saja."

"Brengsek, aku ini Alpha Song Hyeongjun. Jangan sembarangan bicara!"

Duduk di kursinya, Hyeongjun dengan sengaja menelungkupkan kepala. Menghidari Minhee yang masih melancarkan aksi protesnya, karena dikatai Omega. Padahal begini-begini Minhee itu Alpha, walau bukan Alpha Superior seperti yang lain yang tengah mendekati Hyeongjun. Seharusnya Hyeongjun melihatnya seperti Alpha, jika begini bagaimana Minhee akan menarik perhatian pemuda manis itu? Ugh, menyebalkan sekali.

I'm BetaWhere stories live. Discover now