14 - Ijin

52.2K 8.5K 6.4K
                                    

Alin mengerjap.

Gak salah nih? Dia gak salah denger kan? Rendi bilang sayang? Demi apa?

"Jangan marah..."

Hmm... Oalah, jadi gara-gara takut dimarahin ternyata.

Jadi sambil masih meluk pacarnya, Alin menghela. "Yaudah aku marah."

Kepala Rendi yang senderan di dada sang pacar, langsung terangkat buat bertemu tatapan. "Kok gitu ih?!"

"Terus?"

"Ya gak boleh!"

"Gak boleh apa?"

"Marah."

"Marah ke siapa?"

"Ke aku lah!"

"Emang kenapa aku nya marah?"

Rendi mikir bentar, sambil mengerucutkan bibir karena jengkel. "Gak langsung balik."

"Udah?"

"Mau nginep di rumah Echan."

"Itu aja?"

Kaki Rendi menghentak kesel. Tu muka udah merengut gak karuan. "Bikin kamu keujanan!"

Ini jadinya siapa yang marah sih? Alin jadi bingung.

Tapi ya emang dasarannya udah terlanjur sayang, si cowok tinggi akhirnya gak bisa nahan senyum.

"Aku mana bisa marah ke kamu, sayang?"

Yang langsung ngebuat si cowok mungil menghela lega, terus meluk pacar jangkung nya lagi.

"Ren?"

Rendi yang masih ngedusel di dada Alin, cuma bisa bergumam, "Hm?"

"Tadi siang ayah kamu manggil aku ke kantor."

"HA?!" Rendi langsung ngelepas pelukannya, dan menatap si kapten basket sambil membulatkan mata. "Ngapain?! Kamu gapapa kan?"

Eh tunggu. Kok Alin tau tentang ayahnya? Rendi kan belum cerita apa-apa.

Alin senyum lembut. "Gapapa. Beliau cuma tanya keadaan kamu, soalnya udah beberapa hari gak pulang katanya. Mama kamu khawatir."

Rendi diem. Pandangannya udah mengosong karena mikir. Bener juga, gimanapun mamah nya pasti khawatir kalo dia gak ada kabar. Apalagi sejak kabur dari rumah dua hari yang lalu, Rendi gak ada hubungi sama sekali.

"Jadi tadi sebelum jemput ke rumah Chandra, aku sempet ke rumah kamu dulu."

Untuk kedua kalinya, si cowok yang lebih mungil terjengkat dengan ekspresi cengo, "Ha? Ngapain?"

Alin ketawa pelan ngeliatnya. Imut banget woy!

"Aku kira kamu pulang, sayang. Pas tau kamu ga ada di rumah, aku langsung telepon Jeno buat nanya alamat Chandra."

Rendi mengerjap cepat. "Terus mamahku?"

"Cuma bilang kamu ga ada di rumah. Mamah kamu gak tau kalo aku pacar kamu." Alin mulai melangkah, lalu menarik tubuh kurus sang pacar buat didekapnya lagi. "Besok kamu pulang ya."

Si Rendi nya kaget donk, "ih kok gitu? Kamu ngusir aku?"

Alin senyum. Kali ini lembut banget, sampe ngebuat Rendi terpana saking gantengnya.

"Sama aku juga. Aku mau ijin buat ngambil kamu dari orangtua-mu."

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JADIAN - GUANREN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang