Queen of bullying

103 66 115
                                    

Eitsss, sebelum membaca silakan vote dan coment ya:d

Menjadi kekasih dari seseorang lelaki yang di kagumi oleh banyak wanita tidaklah mudah. Harus berusaha menguatkan mental agar semuanya bisa berjalan sesuai yang diharapkan. Terlebih saat kau bersanding dengan pria seperti Arga aditya sanjaya. Di saat itu lah kesabaran dan kesetiaan mu di uji sampai mana kau bisa bertahan.

Setelah kejadian kemarin, dimana Berry di nyatakan sebagai pasangan dari lelaki bernama Arga Aditya Sanjaya, disaat itulah ketenangan Berry mulai tak nyaman. Berita berita pun sudah mulai tersebar luas seantero sekolah. Tak heran, Arga adalah lelaki tampan, apapun yang dia lakukan pasti akan menjadi pusat perhatian di sekolah.

"Heh, lo Berry kan?" Dari belakang Berry, terdengar seseorang yang Berry yakini itu pasti kakak kelasnya yang terkenal Queen of bullying, dimana sering membully orang-orang yang lemah sekaligus mengusiknya.

" Iya kak, aku Berry. Ada apa ya?" Tanya Berry. Berry merasa tidak berbuat salah apapun, tapi kenapa Berry harus berurusan dengan yang namanya bullying, ini sungguh menggangu!.

"Lo masih sok gak tau salah apa hah!?" ucap syndi dengan nada menahan marah, Berry mengenalnya. Dia syndi , wanita yang sudah lama mengejar Arga sejak lama. Namun tak satu pun dari perhatian nya di terima oleh Arga.

"Apa Berry ada salah?"

'PLAKK!'

Satu tamparan lolos mengenai bagian muka Berry. Sakit. Itulah yang dirasakannya. Bekas kemerahan pun terpampang jelas di bagian wajah Berry.

'Sshh...' Rintih Berry menahan sakit di wajahnya.

Satu buliran air mata lolos jatuh dari mata Berry, merasakan panas di area pipinya. Kini Berry hanya bisa menatap marah ke arah Syndi, melawannya? Oh tidak, Berry bukanlah gadis seberani itu.

Belum puas syndi sudah menampar wajah mulus Berry, sekarang dia malah menarik rambut Berry sampai sang empu jatuh tersungkur ke tanah.

" Dengar ini baik-baik. Sekali lagi gue liat lo gangguin Arga, jangan harap wajah lo masih bisa seperti ini. Lo tau kan gue siapa? Jadi sebaiknya jangan buat masalah sama gue."

Berry yang sudah tak tahan dengan tarikan di kepalanya mulai berusaha melepaskan cekalan tangan syndi.
" Berry ga pernah gangguiin Arga. Tapi kenapa kakak menyudutkan Berry kalau Berry lah yang gangguin Arga!" Teriaknya berusaha melawan diri.

"Oh. Jadi lo berani sama gue ?! Udah merasa paling berkuasa lo disini, hah! "
Dengan sekali tarikan, Berry merasa rambut nya sudah mulai lepas. Muka nya bahkan masih perih tapi syndi dengan tega nya menarik narik rambut Berry dengan kasar.

"A-ampun kak, Berry minta maaf, Berry bakal jauhin Arga, tapi Berry mohon jangan ganggu Berry lagi." Ucap Berry dengan napas tersengal-sengal meminta permohonan.

"Oke bagus! Ingat apa yang gue bilang tadi, sekali lo melanggar, lo akan tau sendiri akibatnya!".

***


Terimakasih yang sudah Vote, coment,dan share.

Selalu dukung cerita ini ya.

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang